Friday, December 1, 2017

Pelajaran Berharga dari Tayo the Little Bus


Sejak entah kapan, Aiden suka sama kendaraan. Entah lihat langsung, nonton dari YouTube, atau dari mainan/kegiatan yang dia mainkan setiap hari. Ternyata lama-lama, kesukaannya bukan hanya tentang kendaraan, tapi juga warna kendaraannya. He's so excited nyebut warna-warna vehicles.



Kendaraan yang disukai Aiden ini all kinds of vehicles sih, walau paling sukanya sama mobil. Saya kira belakangan ini ya masih begitu. Belum yang ke kendaraan berakarakter macam Cars, Tayo, atau Robocar Poli. 

Lately, Aiden sering nonton Tayo Little Bus. Di pikiran saya, Aiden belum ngerti-ngerti amat. Saya assume dia cuman suka nonton bis warna-warni. Apalagi celotehan-celotehannya juga masih seputar red, green, yellow, dan blue, yang menggambarkan empat karakter bis utama di Tayo Little Bus.


Saya ikut menemani Aiden nonton sih. Tapi saya sambil baca komik, atau sambil main hape. I was there, but I wasn't really being there.
Your children can be around you all day, but if you don't spend quality time with them and you don't pay attention to them and talk to them and listen to them, it doesn't matter that they're just around you ― Brandy Norwood

Ritual pagi sebelum Aiden berangkat ke daycare adalah memilih mainan kendaraan mana yang ingin dia bawa ke daycare. Biasanya, ritual ini mulus-mulus aja. Kalau nggak bisa menemukan sendiri mainan kendaraan mana yang dia maksud, Aiden akan menyebut warnanya. Lalu saya atau Mbak Nur bantu cari dan jembreng kendaraan dengan warna yang dia sebut.

Baca: New Phase of Parenting, Drama Pilih-Pilih Baju

Until that morning, beberapa minggu yang lalu.

Aiden super berisik dan merajuk menyebut "lodi, lodi" berkali-kali.

Saya dan Mbak Nur nggak ngerti, apa sih loda lodi loda lodi itu. Aiden tuh cari apa sebenernya. Tumben nggak cari mainan kendaraan tapi malah cari sesuatu yang nggak jelas, we thought.


Karena nggak ada yang nangkep maksud lodi lodi nya Aiden, dia jadi kesel. Berangkat ke daycare sambil nangis. Jelas lah kalau dia nggak happy pagi itu. Sampai di daycare, ditinggal, ya tetep nangis. Soalnya dari rumah udah nangis kesel duluan.


I tend to believe that our mood in the morning matters. Nggak tahu sih kalau orang lain. Tapi saya, kalau pagi-pagi udah bete, maka mood saya seharian akan gloomy.

Baca: Ibu Boleh Mengeluh Kok

That's why pagi itu saya agak kecewa sama diri saya sendiri karena saya nggak memahami maksud Aiden sampai dia jadi kesel dan nangis frustrasi. Nggak sampai ngerasa gagal jadi ibu sih, tapi yah kecewa lah.


Hal yang sering dilakukan orangtua sehabis merasa bersalah pada anak adalah, kita jadi benar-benar mencurahkan perhatian saat bersama mereka. Bukan cuma mencurahkan waktu, tapi juga dengan atensi. Karena kalau waktu saja tapi saya masih sambil sibuk sendiri yah apa bedanya dengan saat saya nggak merasa bersalah.

Baca: A Rough Day In Motherhood

Then we watched Tayo Little Bus together. Saya ikut heboh ketika Aiden heboh. Saya menampilkan raut wajah excited ketika dia excited. Aiden menyerukan warna-warna bis juga saya ikutin.

Suddenly, Aiden memekik lodi lodi lagi setelah meneriakkan green. 

ASTAGA YA TUHANKU

Ternyata lodi itu ROGI! Nama karakter bis warna hijau di Tayo Little Bus.

Saya baru ngeh ternyata yang dicari-cari Aiden tadi paginya si bis hijau Rogi itu.




Secara teori, saya paham betul pentingnya spending quality time bersama anak. Saya tahu bahwa Aiden tidak hanya butuh saya ada di sampingnya, tapi dia juga butuh saya 'ada' di sana. Saya ingin kelak Aiden mengingat saya sebagai teman mainnya di masa kanak-kanak.

But in reality, kadang kami hanya duduk bersama. Aiden nonton Tayo, sementara saya baca buku atau klutak-klutik sama gadget.

Kalau ceritanya Aiden nonton sambil saya ada kerjaan atau sambil saya beres-beres rumah sih mungkin saya nggak akan ngerasa bersalah, karena itu memang sesuatu yang perlu saya kerjakan. Tapi kalau hanya untuk baca buku atau main gadget yang sifatnya leisure dan bisa nanti-nanti aja, yaaa...


Bicara teori memang selalu mudah, ya. Tapi untuk praktiknya ternyata butuh reminder-reminder agar bisa get back on track lagi. Seperti reminder yang saya dapat dari drama Aiden cari-cari Rogi bis hijau tapi saya nggak ngeh.

This is for my personal reminder. You don't really need to feel bad kalau pernah mengalami kejadian kayak saya lantaran kamu ibu yang bekerja di luar rumah, ya. It's a different thing.
I'm afraid the parenting advice to come out of developmental psychology is very boring: pay attention to your kids and love them ― Alison Gopnik
Semangat, perjalanan jadi ibu masih panjang! *ngomong depan cermin*


Baca: Jadi Ibu Itu Nggak Gampang



Love,







10 comments:

  1. Plak plak plak. Kena tampar deh aku.

    Aku sering banget begini. Aku kan juga di rumah ya sama anakku. Yang sering terjadi adalah aku biarkan anakku main sendiri, sedangkan aku duduk di sampingnya sambil hapean. Aku tahu dia lagi nonton mobil-mobilan di Youtube (oh, itu namanya Tayo ya? Aku bahkan tidak tahu bis warna-warni itu punya nama), tapi aku nggak menghayati film itu juga. Errh..aku tahu sebetulnya penting untuk menghayati film itu bareng dia, tapi..aku sibuk.

    Aku hapean karena aku kan bekerja. Aku membangun backlink, melakukan riset, bahkan trading saham, semuanya melalui HP. Dan aku nggak bisa mengabaikan kerjaanku karena dari situlah dapurku bisa ngebul. Dan karena itulah aku nggak fokus untuk main dengan anakku :d

    Aku nggak tahu apakah aku akan berjanji mau menaruh HPku untuk nonton mobil2an sama anakku atau enggak. Sebentar, aku harus merenung dulu..

    ReplyDelete
  2. Huaaaa ketampar baca post ini.... emg kadang kita nya mah ada tapi ya gitu sibuk sendiri sama hape atau kadang pikirannya masih kemana2 mikirin kerjaan. Hiksss
    Btw anak aku lg demen tayo juga hahaha tapi blom kenal sama nama2 karakter di tayo *jitakdirisendiri
    Berasa failed aku sbg emak *sigh
    Thankyou udah direminder kak gesi, aku akan lebih fokus dan make a real quality time buat anak

    ReplyDelete
  3. Oh. Lodiiii...

    Gemes pasti pas taunya itu ya, Mbak ahahaha

    ReplyDelete
  4. sama aku jg seringnya nemnin sambil hp an :(
    anakku kl tayo senengnya yg heavy vehicle trs sll ikut nyanyi, jd emaknya wajib bantuin nyanyi walau kadang masih banyak some text missing nya

    ReplyDelete
  5. satu pelajaran lagi dari mami Aiden :)

    ReplyDelete
  6. Emang Tayo fenomenal banget ya. Ifa yang nggak pernah nonton tv Aja tetiba jadi tahu Tayo. Hihihi.

    Aku juga awalnya nggak tahu tuh nama2nya.. tapi iseng nanya ke Ifa. Awalnya Ifa juga nggak ngeh. Setelah aku Tanya baru dia Cari tahu nama2nya. Memang membangun bonding itu nggak sekedar dekat, tapi HARUS BERSAMA ya. Dan masih jadi PR besar juga buat aku. Huhuhu.

    ReplyDelete
  7. pelajaran bisa dari mana saja, termasuk tayo little bus yaa

    ReplyDelete
  8. Sedih banget aku baca ini, it was me. Ibu bekerja yg sering 'ga ada' buat ank2 meski sbnrnya udah di rumah.
    Entah krn kecapekan atau moodswing krn kerjaan dan org2 sekantor yg bikin bete, tp anak2 hrsnya ttp butuh kita 'ada'meskipun ga byk waktu, sering msh buka hp meski urusin kerjaan atau mala mantengin ig nyari diskonan produk anak (yaiya buat anak juga) tp malah jd ga berkualitas bgt waktu yg aedikit otu, aku jd sering marahin anak2.
    Ya ampun ibu macam apa aku nih.


    Makasih ya gesi udh ngingetin
    Really really love ur blog

    ReplyDelete
  9. Yes. Akhirnya Aiden nonton Tayo juga. Bye bye Pikachu dong?

    ReplyDelete

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^