Wednesday, December 31, 2014

Kilas Balik 2014 Grace Melia

Sumber

Sebentar lagi kita akan berpisah dengan tahun 2014. Otomatis saya langsung mengingat-ingat apa saja yang saya alami, rasakan, harapkan, dan capai di tahun 2014 ini. Banyak hal yang sudah terjadi, baik yang menyenangkan dan kurang menyenangkan. Baik pencapaian maupun kegagalan yang lantas membuat saya belajar dan mengevaluasi diri. Saya jadi ingin menulis kilas balik saya di 2014. Semua yang saya tuliskan ini adalah yang menurut saya membekas di hati. Ada yang nggak penting dan remeh banget, tapi tetap saya tulis karena buat saya pribadi, lucu aja saat diingat-ingat. :))

Saya bakal nulis apa-apa yang berkesan mulai dari blogging, menulis, Rumah Ramah Rubella, Ubii, dan keseharian nggak penting saya. Blogpost ini bakal panjang dan bakal banyak kenarsisan, kenorakan, kekatrokan, dan whatever you name it. Bakal banyak link menuju ke postingan blog saya di tahun 2014 yang akan saya selipkan di sini. Jadi... kalau kira-kira kamu malas liat mami-mami narsis, hehehe, sini puk-puk dulu. Ini postingan suka-suka. LOL!

Surat Dari Mami Ubii di For Her Jawa Pos


Melihat teman-teman blogger dan penulis yang sering mengirim tulisan ke surat kabar, sebenernya saya kepengen juga. Tapi, selalu masih nggak pede. Nggak pede dan bingung mau nulis apa sih. Hehehe.

Saya ingat banget hari itu tanggal 15 Desember 2014, saya sedang siap-siap mengantarkan Ubii untuk fisioterapi rutinnya. Tiba-tiba saya mendapat LINE dari Mba Puspita dari Jawa Pos. Mba Puspita ini adalah reporter yang dulu mewawancarai saya untuk rubrik For Her Jawa Pos. Ceritanya bisa dibaca di sini yah. Mba Puspita bertanya kok saya nggak ikutan lomba menulis surat untuk anak yang diadakan oleh Jawa Pos? Wuih, saya malah nggak tahu ada hajat itu. Jadi semangat banget saya untuk ikutan. Jadi saya langsung cari infonya. Ketemu deh infonya di sini.

Badalah. Ternyata deadline nya tanggal 15 Desember 2014 which means hari itu juga. Mana sempat saya bikin, apalagi pas banget mau mengantar Ubii fisioterapi malam itu. Jadi saya LINE Mba Puspita lagi, saya bilang batal aja deh ikutan. Kayaknya nggak bakal sempat. Tapi, Mba Puspita menyemangati saya terus. Saya jadi ikutan semangat. Coba-coba aja ah. Nggak berhasil juga nggak apa-apa karena emang bikinnya nggak semedi dulu.

Tuesday, December 30, 2014

Perempuan dan Kekerasan: Yakinilah Bahwa Kita Berharga

Sumber

Perempuan dan kekerasan. Bicara tentang kekerasan pada perempuan, menurut saya lingkupnya bisa luas sekali. Berdasarkan apa yang sering saya temukan, ada beberapa tipe kekerasan pada perempuan yang kerap terjadi, antara lain:
  • Kekerasan fisik.
  • Kekerasan psikis.
  • Kekerasan seksual.
  • Kekerasan di media sosial.
Jika saya berandai-andai mengapa kekerasan-kekerasan ini dapat terjadi, saya yakin akan ada banyak hal yang melatarbelakangi. Buat saya, fondasi utama yang kerap menjadi alasan adalah sistem patriarki yang cukup kental di negara tercinta kita ini. Kita tentu sadar bahwa di tanah air kita kedudukan kaum adam lebih ditinggikan daripada perempuan. Kodrat lelaki yang kelak akan menjadi imam dan pemimpin dalam rumah tangga sepertinya berkontribusi cukup besar pada sistem patriarki yang begitu terasa ini. Hal ini digambarkan dalam film yang berjudul 'Perempuan Berkalung Sorban.' Sudah pada nonton belum? Di film itu terdapat beberapa contoh di mana lelaki lebih diutamakan seperti misalnya saat Anissa (tokoh utama yang diperankan oleh Revalina Temat) harus 'mengalah' dan batal menjadi ketua kelas hanya karena ia adalah seorang perempuan. Padahal sebetulnya suara terbanyak di kelasnya adalah memilih Anissa. Akhirnya yang menjadi ketua kelas adalah kawannya yang berjenis kelamin laki-laki. Contoh paham patriarki nggak berhenti sampai di situ. Ada saat di mana Anissa marah karena nggak diizinkan menunggang kuda yang menjadi hobinya. Lagi-lagi hanya karena ia perempuan. 'Ora elok bocah wadon numpak jaran," begitu kata Ibunda Anissa. Contoh-contoh lain, silakan tonton sendiri film nya ya, nanti saya bocorin semua kalau saya beberkan di sini. Nilai patriarki inilah yang tertanam pada mayoritas kita di Indonesia. Anak laki-laki lebih dibanggakan, lebih didahulukan. Anak lelaki boleh sekolah tinggi. Anak perempuan, ngapain sekolah tinggi-tinggi? Toh nanti akhirnya ngurusin dapur juga kan? Begitu kata orang tua.

Itu setitik penyebab yang mendasari kekerasan pada perempuan di mata saya. Selanjutnya, saya ingin mencoba mengulas masing-masing bentuk kekerasan pada perempuan.

Mami Ubii Sudah 25 Tahun


Puji Tuhan. Saya masih diizinkan bertambah usia. Kemarin saya genap berusia dua puluh lima tahun. Yeeeeyyyyy! :))

Rasa syukur saya menjadi dobel karena bisa merayakan pertambahan usia di Salatiga, di tengah kehangatan orangtua, adik, dan sahabat-sahabat saya semenjak SMA. Nggak ada perayaan mewah atau gimana sebetulnya. Tapi, tetap aja, rasanya senang bisa ada di rumah. Terima kasih, Tuhan..

Sunday, December 21, 2014

Grace Melia & Rumah Ramah Rubella di Liputan 6 SCTV


Puji syukur, diberi kesempatan sekali lagi untuk memperkenalkan Rumah Ramah Rubella melalui media, tepatnya media tipih. Lagi-lagi, datangnya nggak saya duga. Begini ceritanya. Oktober 2014 lalu, Rumah Ramah Rubella berulangtahun yang pertama. Sebagai bentuk syukuran sederhana, kami mengadakan Toys Charity di mana kami mengumpulkan donasi berupa uang dan mainan bekas layak dimainkan kemudian kami bagikan ke anak-anak difabel di Rumah Ramah Rubella. Saya sebar pamfletnya di mana-mana. Ya di Facebook, Twitter, WhatsApp, dan Path. Rupanya, ada kakak angkatan saya semasa kuliah yang ikut membagikan infonya ke teman-temannya. Ndilalah, salah satu temannya ada yang berprofesi sebagai reporter untuk program Liputan 6 SCTV. Puji syukur, Mas Dika, sang reporter, tertarik untuk mengenal saya lebih lanjut dan juga Rumah Ramah Rubella. Jadilah, saya dikontak sore-sore untuk arrange jadwal taping dan interview. Lesson learned: Tuhan selalu bukakan jalan lewat tangan-tangannya yang nggak pernah kita duga. Thank God.

Monday, December 15, 2014

[REVIEW] Mommychi Apps: Diari Pintar untuk Mommy

Setelah anak saya (Ubii) lahir ke dunia, rasanya saya jadi ingin selalu mengabadikan semua momen tentangnya. Menyimpan foto-fotonya, mencatat pertumbuhan giginya, mencatat tumbuh kembangnya, dan lain-lain. Selama ini saya rutin mengunggah foto Ubii ke akun Facebook saya. Tapi, kok rasanya kurang ya. Pengen ada diari khusus untuk Ubii.


The good news is.. saya menemukan Mommychi Apps di App Store. Gratis pula. Dan cara download nya pun mudah. Ketik 'mommychi' di kolom search. Setelah ketemu, tinggal klik download.

Friday, December 5, 2014

[REVIEW] Buku Pintar ASI dan Menyusui


Calon ibu baru mana yang nggak pengen bisa memberikan ASI untuk buah hatinya? Saya rasa semua ibu pasti punya keinginan untuk bisa memberikan nutrisi paling alami untuk bayinya, yaitu ASI. Namun, sebagai calon ibu, kita pasti bingung dengan tetek-bengek seputar ASI. Banyak pertanyaan yang akan timbul seperti yang paling umum misalnya: bagaimana nanti posisi meng-ASI, seberapa sering harus memberi ASI, memang apa saja kandungan ASI sehingga bayi membutuhkannya, dan ini nih.. bagaimana supaya ASI bisa lancar mengucur?

Sumber

Monday, December 1, 2014

Ayu Oktariani: HIV Tidak Menyurutkan Langkahnya

Sumber

Selamat Hari AIDS Sedunia. Happy World AIDS Day. HIV/AIDS. Sesuatu yang dulunya saya tahu hanya dari televisi atau berita. Sesuatu yang saya anggap ngeri. Sesuatu yang asing buat saya karena teman-teman saya nggak ada yang mengalami atau bergerak di kegiatan sosial seputar HIV/AIDS. Sesuatu yang hanya saya tahu sebatas, "Kalau kena HIV/AIDS pasti dijauhi." Sedangkal itu lah pemahaman saya. Semua itu berubah semenjak saya mengenal sesosok perempuan hebat yang terinfeksi HIV. Saya bilang dia hebat karena dia menjadikan statusnya yang terinfeksi HIV sebagai motivasi untuk berbagi, berkarya, dan mengedukasi sekitarnya tentang apa itu HIV/AIDS. Perempuan hebat ini bernama Ayu Oktariani.

Thursday, November 20, 2014

Parenting Quotes Favorit

thequotepedia.com

Time setting: 2011
Place setting: In an English class for mining workers, 4th level

"Miss, why did you move here? It's a small city with nothing interesting to go to and see."
"For work, of course!"
"Why are you single?"
"I just graduated from my university. I'm still 22. Too young to get married."
"So, when will you get married, Miss?"
"Um, I dunno. I don't really believe in the idea of marriage. It's just... weird."
"Why? So, how are you gonna have kids then, Miss?"
"Maybe I won't. I hate kids."

Kata orang, manusia boleh berencana tapi Tuhan-lah Yang Maha Menentukan. Kata orang, hidup itu misteri Ilahi. Dulu, saya pikir itu agak nonsense. Karena saya adalah tipe perencana. Dulu, saya buat target saya ingin bekerja sebagai apa dan di mana pada usia berapa. Rencana saya biasanya terpenuhi karena persiapannya juga (berusaha) maksimal. Meleset pun, ya nggak jauh-jauh amat lah. Makanya, saya berpikir, "Kok bisa hidup itu misteri Ilahi wong udah aku rencanain jauh-jauh hari begini."

Donasi #HatiUntukCellista Sudah Terkumpul


Kali ini saya ingin cerita tentang kelanjutan gerakan #HatiUntukCellista #Donasi20Ribu ya. Cerita ini masih berhubungan dengan blogpost saya sebelumnya yang bisa dibaca di sini. Di blogpost sebelumnya yang saya beri judul #HatiUntukCellista: Wujudkan Transplantasi Hati untuk Cellista, saya bercerita tentang seorang adik cantik bernama Cellista. Cellista menderita sebuah penyakit langka yang bernama Alagille Syndrome. Penyakit ini belum ada obatnya, sehingga jalan satu-satunya untuk Cellista beroleh kesehatan adalah dengan transplantasi hati. Transplantasi hati bukan sebuah tindakan medis yang murah. Bisa dibilang sangat mencekik malah, karena dana yang dibutuhkan Cellista adalah sebesar 600 juta rupiah untuk transplantasi hati di Jepang. Itu belum termasuk biaya transportasi dan akomodasi selama di Jepang. Jadi, pasti ujung-ujungnya bakal butuh lebih dari 600 juta.

Friday, October 31, 2014

#HatiUntukCellista: Wujudkan Transplantasi Hati untuk Cellista

Teman-teman, di postingan kali ini saya ingin menceritakan tentang salah satu anak kami di Rumah Ramah Rubella yang bernama Cellista. Saya harap teman-teman sudi membaca cerita ini sampai akhir.


Pengumuman Lomba Review #LetterstoAubrey

Holaaaa. Pasti blogpost ini sudah ditunggu-tunggu kan? *geer akut* Yes, saya mau mengumumkan review terpilih untuk Lomba Review #LetterstoAubrey. Sorry for the late announcement, salim satu-satu dulu nih. Mohon dimaafkan ya teman-teman.


Thursday, October 30, 2014

Sehari di Anugerah Jurnalistik Aqua IV


Pernah nggak berniat keras buat tidur awal karena badan udah rontok dibuat begadang terus tapi malah nggak bisa tidur? Hiks. Saya lagi ngalamin nih. Nggak bisa tidur sama sekali. Nggak ngantuk blas! Hih! Yaudah yah, daripada bengong mending cerita tentang acara puncak Anugerah Jurnalistik AQUA (AJA) IV tanggal 23 Oktober lalu. :))) Note: tulisan ini banyak ngalor-ngidul nya. Jadi, bacanya santai aja yah. ^_^

Tuesday, October 28, 2014

Peserta Lomba Review #LetterstoAubrey

Awal Oktober lalu, saya bersama Stiletto mengadakan Lomba Review #LetterstoAubrey di sini. Lomba review ini bisa berjalan berkat dukungan para sponsor. So, I'd like to say thank you very much to Blackmouz Milestone, Fitinline, Mothercare Indonesia, and Stiletto.

Tak ketinggalan, terima kasih juga untuk teman-teman yang sudah ikutan, yes. Ini dia daftar peserta Lomba Review #LetterstoAubrey: 

Monday, October 27, 2014

Lomba Review #LetterstoAubrey

Hola... Setelah ngadain Giveaway #LetterstoAubrey kemarin, kali ini saya dan Stiletto Book (dan tentu saja atas dukungan para sponsor) pengen ngadain seseruan bareng buku Letters to Aubrey lagi. Kali ini seseruannya adalah:

Lomba Review #LetterstoAubrey


Jembreng hadiahnya dulu ah biar pada semangat. Puji syukur, saya mendapat sponsor yang murah hati untuk mendukung Lomba Review #LetterstoAubrey ini. Thanks a bunch to Blackmouz Milestone, Mothercare, Fitinline, dan Stiletto Book. Ini dia hadiahnya:

Friday, October 17, 2014

Ayah Ibu, Jangan Sampai Aku Melihat Kalian Berhubungan Badan


Di postingan sebelumnya, saya cerita tentang keheranan saya terhadap anak-anak usia SD zaman sekarang. Kok bisa sudah cinta-cintaan dan bikin surat cinta dengan kata-kata sedemikian 'berat' nya. Surat cinta dan cerita lengkapnya bisa diintip di sini. Postingan ini mungkin masih senada, karena saya menulis juga diliputi perasaan heran. Kalau yang lalu tentang cinta, kali ini tentang seks. Rasanya cerita cinta anak SD sebelumnya jadi 'nggak ada apa-apanya' dibandingkan cerita ini.

Ceritanya saya dengar kemarin lusa, saat saya mengantar Ubii menjalani terapi rutinnya. Terapis Ubii sudah seperti teman buat saya. Jadi sesi fisioterapi pasti ramai dengan gelak tawa dan cerita-cerita kami. Tapi kemarin lusa beliau bercerita tentang hal yang bikin saya shocked. Saya ceritakan di sini karena menurut saya ini penting untuk dibagikan, terutama untuk teman-teman saya yang juga sudah menjalani peran sebagai orangtua.

Wednesday, October 15, 2014

Anak SD Kok Sudah Pacaran?

Ya ampun, blogpost terakhir saya itu tanggal 1 Oktober 2014. 2 minggu absen ngisi blog ini (Halah, gaya), cuma blogwalking aja dan ngisi blog Letters to Aubrey. Eh, udah pada pernah mampir ke blog Ubii? Boleh loh kalau mau mampir. Hihihi. Teteup. Yah, saya bingung nih mau nulis apaan. Yang lagi marak itu tentang video bullying murid SD di Bukittinggi yah. Kemarin saya nulis tentang itu di status Facebook saja. Di blog udah banyak yang nulis, salah satunya kawan saya, Mak Winda. Tulisannya bisa diintip di sini. Jadi saya menulis yang lain aja deh. :)))

Siapa sih orang waras yang nggak mengerutkan dahi dan merasa miris saat melihat video bullying siswa SD yang sedang hot itu? Yakin, pasti semuanya ikut sedih dan terutama nggak habis pikir kenapa anak SD zaman sekarang bisa sebrutal itu (Brutal, am I using the right word?). Bagaimana bisa anak usia SD terpikir melakukan aksi sekejam itu. Nggak hanya menyakiti secara fisik, tapi juga mempermalukan si siswi yang dibully. Lantas, kita juga jadi mengenang masa SD kita dan membandingkan dengan masa SD zaman sekarang. Dulu, saat saya SD, kenakalan paling berani kawan-kawan paling-paling 'hanya' sekedar mencontek, bolos jam piket, atau nggak mengerjakan PR. Makanya saya juga gagal paham, ada apa dengan generasi kanak-kanak usia SD kini? Apa yang terjadi? Terlalu banyak menonton tayangan kekerasan kah? Dulunya juga korban bullying sehingga ia jadi melampiaskan dendamnya dengan membully anak lain kah? Bergaul dengan tetangga/teman yang lebih tua sehingga terpengaruh hal kurang baik kah? Atau, kurang komunikasi dan pengawasan dengan orangtua nya? Atau, mencontoh apa yang dilakukan ibu nya saat ibu nya nyinyirin emak-emak lain? Kita tentu tau dong, sekarang ibu-ibu pun dengan mudahnya saling nyinyir untuk urusan ASI vs sufor, stay at home mom vs working mom, dan lahiran normal vs operasi. Nah, bisa jadi kan? Karena, children see, children do. Kalau sebagai ibu saja kita mempertontonkan aksi menyinyiri emak lain dan itu menunjukkan bahwa kita kurang toleransi dan simpati, masa iya kita menuntut anak-anak kita bisa tumbuh dengan pembawaan berempati dan penuh kasih? 

Friday, September 26, 2014

Edukasi Finansial Asyik untuk Anak

Kita pasti setuju bahwa anak harus dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan berharga untuk menyambut masa depan gemilangnya. Pengetahuan di sini bisa bermacam-macam sekali. Bisa pengetahuan berbahasa Inggris, Biologi, bermain alat musik, Sejarah, dan lain sebagainya. Tentu kita bisa menyebutkan list panjang pengetahuan apalagi jika mengacu pada mata pelajaran yang akan didapat di sekolah kelak. Namun, selain meningkatkan kemampuan akademis, life-skill seorang anak pun tak kalah penting untuk terus diasah. Salah satu life-skill yang akan saya bahas di sini adalah kemampuan mengenal dan mengelola finansial untuk anak. Ya, financial literacy itu sangat mungkin dan sangat perlu untuk juga dikenalkan, bahkan sejak dini.

Mengapa edukasi finansial itu sebegitu pentingnya, sih? Apa manfaatnya? Menurut Bisnis[dot]com di link ini, edukasi finansial sejak dini itu penting supaya (1)anak dapat memiliki financial planning yang baik dan supaya (2)anak terhindar dari perilaku konsumtif. Kalau saya boleh menambah dengan opini pribadi, menurut saya melek finansial itu penting supaya anak (3)bisa menghargai uang, (4)memahami bahwa uang itu bisa habis, (5)dapat mandiri di masa yang akan datang, dan (6)tidak punya kebiasaan berhutang.

Wednesday, September 24, 2014

42 Influencers di Majalah Femina


Berkat ini dimulai dari sebuah colekan di Facebook di suatu siang. Ternyata dari Mak Lies Wahyoeni, seorang sahabat dari Kumpulan Emak Blogger. Saat itu Mak Lies men-tag saya dalam kolom komentar status Fan Page Femina Magazine yang mencari sosok The Influencers. Mak Lies merekomendasikan saya.

Saturday, September 20, 2014

Ngobrolin Komunitas ASEAN 2015

Hari Kamis, 18 September 2014, saya dan 8 orang Emak Blogger lainnya dari Kumpulan Emak Blogger berkesempatan untuk mengikuti Working Dinner dengan para pengelola media, pejabat penhumas, dan komunitas bloger yang beragendakan diskusi interaktif mengenai "Peran Media dan Humas dalam Menyongsong Komunitas ASEAN 2015." Acara diadakan di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta. Sesuai namanya, acara ini diawali dengan dinner bersama kemudian diskusi dan tanya jawab. 8 Emak Blogger lainnya adalah Mak InJul, Mak Lusi, Mak Arifah, Mak Ika, Mak Lies, Mak Qhachan, Mak Phie, dan Mak Bio.


Monday, September 15, 2014

Toys Charity Rumah Ramah Rubella


Nggak kerasa bulan depan, tepatnya tanggal 2, komunitas sederhana yang saya bentuk, Rumah Ramah Rubella akan menginjak usia 1 tahun. Usia yang masih sangat muda untuk sebuah gerakan sosial. Usia yang masih sangat hijau sehingga masih ada banyak hal yang perlu diagendakan dan dipelajari bersama.

Tuesday, September 2, 2014

Posting Hadiah Lomba, Pamer?

Beberapa minggu lalu, saya membaca sebuah kalimat.

Sesungguhnya postingan mensyukuri hadiah kompetisi dan pamer itu tipis bedanya.

Terus saya rada jlebh gitu. Hihihi. Abisnya, saya kan hobinya nge-share hal-hal berikut ini:
  1. Status yang menandakan saya seneng karena menang lomba.
  2. Foto hadiahnya kalau pas menang, tapi sekarang jarang banget. Hiks.
  3. Status penyelenggara lomba di mana ada nama saya sebagai salah satu pemenangnya.
  4. Blogpost yang menceritakan saya menang atau mejeng di media.
  5. Dan yang paling hobi belakangan ini... share foto penampakan buku saya, Letters to Aubrey, di toko-toko buku.
Haduh, jangan-jangan saya dianggap pamer, nih? Well, sebenarnya orang ingin berpikir apa tentang saya itu adalah hak mereka. Saya nggak punya kuasa untuk memaksa supaya orang lain menyukai atau positive thinking tentang saya. Tapi saya kepengen share tentang kebiasaan saya dan teman-teman lainnya yang punya kebiasaan yang sama dengan saya, ya.

Saturday, August 30, 2014

Mimpi untuk Kesehatan Indonesia

Puji syukur, tulisan ini diapresiasi sebagai
20 Karya Terbaik - Lomba Blog Mimpi Properti
21 September 2014, Taman Ismail Marzuki, Jakarta
Dok. @Eka_Fikry
***

Mimpi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online, adalah angan-angan. Sedangkan mimpian adalah cita-cita yang mustahil atau susah dicapai. Benar, sesuatu tanpa upaya nyata memang hanya akan berakhir menjadi mimpi di siang bolong.
Sumber
Mungkin itulah yang terjadi pada saya saat mendapati putri saya memiliki kebutuhan khusus (special needs kid) akibat infeksi virus Rubella di trimester pertama kehamilan saya, mengejar mimpi yang tak realistis.

Friday, August 29, 2014

Make an Impact, Save a Baby


Lagi-lagi saya pengen nulis yang berhubungan dengan TORCH, khususnya Rubella. Semoga belum pada bosan ya, karena bakal ada informasi yang bermanfaat dalam blogpost ini. *sok kepedean* *digiles*

Cerita ini bermula kira-kira awal Mei lalu (tsaah kayak mau dongeng ajah). Awal Mei kemarin, ada mas-mas yang mengkontak saya via Facebook message. Namanya Mas Cixo dari Siloam Hospitals. Ia bilang kalau Siloam Hospitals pengen mengundang saya menjadi narasumber dalam acara TORCH mereka. Tentu dong saya bersedia. Apa pun acaranya dan siapa pun yang mengundang, asalkan berhubungan dengan TORCH dan bisa bermanfaat, saya pasti mau banget mengusahakan.

Long story short, setelah tim Siloam berembuk, mereka menyepakati kalau acara talkshow akan berupa taping di studio Berita Satu TV dan talkshow itu akan ditayangkan di channel Berita Satu TV. So, saya harus ke Jakarta dong. Dan kebetulan banget ya, saat itu saya memang lagi ada wacana untuk bawa Ubii ke Jakarta karena kami perlu menyervis alat bantu dengar Ubii di hearing centre di bilangan Jakarta Timur. So, yeah, Jakarta, we're coming! :))

Friday, August 22, 2014

Indonesia Sehat & Kreatif Berawal Dari Rumah

Puji syukur, tulisan ini diapresiasi sebagai
Juara III Anugerah Jurnalistik AQUA (AJA) IV - Kategori Tulisan Umum
23 Oktober 2014, Erasmus Huis, Jakarta
dan
Tulisan terpilih peserta #ngaBLOGburitAQUA Klaten

***



Anak gaul era 90-an mana yang nggak kenal iklan Aqua di atas? Saya sih hapal banget.. Ting ting ting.. AQUA! Iklan AQUA itu memang jadul banget, kalau nggak salah sekitar tahun 1996. Sejadul kemasan botol AQUA yang masih beling. Tapi semua anak 90-an pasti setuju kalau iklan itu cess banget. Keren, bo. Dulu saya masih ada di bangku SD saat ada iklan AQUA versi orkestra ini. Yang terlintas di pikiran saya dulu cuma, "Itu beneran nggak sih cuma tang-ting-tang-ting botol bisa jadi irama?" Dulu, saat saya menganggap AQUA hanya air minum yang biasa saja. Dulu, sebelum saya mengenal AQUA lebih jauh.

Pada tanggal 12 Juli 2014 lalu akhirnya saya berkesempatan mengenal AQUA dari dekat dengan mengikuti #ngaBLOGburitAQUA di Pabrik AQUA Klaten bersama rombongan blogger lainnya. Dari situ saya mengerti kalau AQUA lebih dari sekedar bisnis profit-oriented semata lewat implementasi AQUA Lestari.


Sekilas tentang AQUA Lestari untuk Indonesia yang Lebih Sehat

Jangan sampai cuma saya yang mengenal AQUA Lestari ya. Sayang banget kalau informasi ini saya simpan sendiri. Jadi, AQUA Lestari adalah buah pemikiran dari Antoine Riboud (pemimpin DANONE) dan Tirto Utomo (pendiri AQUA). Ini adalah wujud komitmen ganda AQUA Group bahwa bisnis wajib dibarengi dengan kontribusi sosial untuk masyarakat. Visi AQUA Lestari untuk Indonesia yang lebih sehat direalisasikan melalui banyak program, salah satu di antara nya adalah akses air bersih dan penyehatan lingkungan. Program ini diwujudkan dengan pengadaan sarana dan prasarana kesehatan ibu dan anak  (posyandu, pengobatan gratis, pemberian makanan tambahan bagi balita, dan penyelenggaraan tes deteksi kanker serviks), penyediaan air bersih, dan pemberian bantuan 2000 unit tangki air bersih. Program ini dicanangkan berkelanjutan untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar Pabrik AQUA Klaten. Dengan program tersebut kita bisa tahu bahwa komitmen ganda AQUA bukan sekedar isapan jempol belaka. Hal itulah yang saya dapatkan di Pabrik AQUA Klaten.


Fakta tentang Air

Setelah puas mengamati Pabrik AQUA Klaten dari dekat, saya dan rombongan bergerak ke Desa Karanglo. Di sana saya mendapat banyak informasi yang menarik tentang air dari Bapak Heru Hendrayana (UGM Yogyakarta). Buat saya, yang paling menarik adalah air bersifat hidup. Bapak Heru menjabarkan teori the hidden message from water yang dipopulerkan oleh Masaru Emoto. Menurut teori ini, air dapat 'mendengar' kata-kata, 'membaca' tulisan, dan 'mengerti' pesan. Semakin kuat konsentrasi si pemberi pesan, maka pesan akan semakin dalam tercetak di dalam air. Paham kah saya? Ya. Percaya kah saya? Hmm, belum.


Untuk mengujicoba teori bahwa air itu hidup, saya melakukan eksperimen sederhana di rumah sehari setelah #ngaBLOGburitAQUA. Saya ingin membuktikan sendiri kalau air bisa 'mendengar,' membaca', dan 'menerima' pesan. Caranya simple sekali:
  1. Siapkan 2 botol yang diisi air sama banyak.
  2. Siapkan kacang hijau sama banyak untuk ke-2 botol. Kenapa saya pakai kacang hijau segala? Biar air nya nggak kesepian. Tsah.
  3. Siapkan 2 kertas untuk melabeli botol air. 'Kata-kata positif' dan 'Kata-kata negatif.' 
Voila! Siap bereksperimen.


Setiap sore saya rutin 'mengirim' pesan pada air dalam 2 botol tersebut. Air di botol 'kata-kata positif' saya beri kata-kata seperti bersih, sehat, murni, jernih, pintar, baik, bersih, segar, dan kata bernada positif lainnya. Nggak lupa diakhiri dengan ucapan "I love you" dengan intonasi yang riang dan ceria. Air di botol dengan label 'kata-kata negatif' saya beri kata-kata seperti kotor, jorok, dekil, pandir, menyebalkan, jahat, suram, dan kata berkonotasi negatif yang lain. Untuk air di botol negatif ini selalu saya teriaki, "I hate you!" dengan intonasi yang kasar dan melengking. Saya mulai eksperimen ini tanggal 13 Juli 2014 sambil harap-harap cemas. And... it works! Saat postingan ini saya buat eksperimen sederhana saya sudah menunjukkan hasil. Air yang saya beri kata-kata positif lebih bersih. Sebaliknya, air yang saya beri kata-kata negatif terlihat lebih kotor dan keruh.


WOW! Jadi teori bahwa air bersifat hidup adalah benar, saudara-saudari. Nggak percaya? Cobain deh di rumah. :))

Air AQUA untuk Indonesia Sehat

Dengan sifatnya yang hidup tersebut, tentunya air bisa memberikan manfaat yang menyehatkan jika diperlakukan dengan baik, yaitu dengan pengolahan yang sesuai prosedur dan higienis. Memahami prinsip tersebut, AQUA memiliki komitmen untuk menghargai dan melestarikan air dan lingkungan dengan menyeimbangkan neraca air, mengendalikan kualitas air, dan mengelola sumber daya air dengan konsep dari hulu ke hilir dalam Kebijakan DANONE AQUA terhadap Perlindungan Sumber Daya Air.


Dari komitmennya yang menghargai air dan lingkungan, bukan suatu hal yang mengherankan jika AQUA telah mendapat berbagai penghargaan secara kontinyu di bidang pelestarian air dan lingkungan. Di antaranya MDGs Awards  kategori Pelestarian Lingkungan di tahun 2010, Indonesia Green Awards Penginspirasi Bumi dari La Tofi School of CSR di tahun 2, Indonesia Sustainable Business Awards di tahun 2012, Runner Up Penghargaan Indonesia MDG Awards kategori Layanan Air Bersih dan Sanitasi untuk program WASH di tahun 2013, dan yang terbaru Indonesia Green Awards dari La Tofi School of CSR untuk upaya AQUA dalam konservasi sumber daya air dan pengelolaan sampah terpadu di tahun 2014.

Dalam upayanya menghadirkan air yang layak minum untuk Indonesia yang lebih sehat, AQUA memiliki proses yang nggak main-main. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Memilih sumber mata air terbaik yaitu di ketinggian pegunungan vulkanik. Dengan itu, air yang didapat adalah air yang mengandung mineral dari lapisan batuan yang cukup dalam.
  2.  Menetapkan 9 kriteria dalam memilih sumber mata air terbaik. Kriteria-kriterianya meliputi: aliran air, parameter fisik, parameter kimia, parameter mikrobiologi, lingkungan mata air, stabilitas fisik, stabilitas kimia, kesinambungan sumber air, dan infrastruktur.
  3. Memiliki 5 tahapan penelitian, yaitu identifikasi & uji kelayakan, studi geologi, studi geoelektrik, eksplorasi, dan pendayagunaan sumber air.
  4. Melakukan 5 tahapan penelitian tersebut minimal 1 tahun.
  5. Menetapkan Sistem Integrasi Tak Terputus sejak dari sumbernya untuk memastikan air yang dihadirkan AQUA terjaga keasliannya.
Hal yang saya sebutkan di atas dijelaskan oleh Bapak Heru Hendrayana (Ahli Hidrogeologi) dan Bapak Dudi Amrullah (Ahli AQUA) dalam video ini:


Nah jadi nggak ada ragu lagi kan bahwa air AQUA yang kita konsumsi itu layak minum dan menyehatkan?

Air AQUA untuk Keluarga Sehat

Sebagai seorang ibu, sudah menjadi kewajiban saya untuk memilih yang terbaik untuk keluarga. Sebagai seorang ibu dengan anak berkebutuhan khusus dengan upaya penyembuhan yang masih terus berjalan, tanggung jawab saya untuk memilih produk terbaik yang menyehatkan menjadi lebih besar. Upaya penyembuhan dan membangun kesehatan tentu saja berawal dari rumah. Apalagi 79% dari jantung manusia dan 75% dari otak manusia adalah air, sehingga konsumsi air yang cukup adalah pilar inti menyehatkan keluarga saya. Dari awal saya mempercayakan kunci kesehatan dasar ini pada air AQUA. Saya selalu membiasakan keluarga kami minum air yang cukup. Satu atau dua galon AQUA saja nggak cukup di rumah saya. Ada 3 galon AQUA yang siap menemani kami sehari-hari. Untuk suami, saya selalu membiasakan menyiapkan botol minum dengan air AQUA untuk dibawa bekerja. Untuk anak saya, membuat susu, jus, atau madu pun selalu menggunakan air AQUA. Rutinitas memasak juga lagi-lagi bersama air AQUA.


Itu di rumah. Bagaimana kalau sedang di luar rumah? AQUA masih setia menemani perjalanan kami. Di rumah saya rutin menyetok air AQUA kemasan botol 600 ml dan 1500 ml. Air AQUA kemasan botol tersebut saya jadikan bekal saat keluarga bepergian. Daripada di tengah jalan kehausan lalu jajan es cendol di warung, minum air putih tentu lebih menyehatkan. Dengan ini saya untuk menanamkan kebiasaan minum air di mana saja, nggak hanya di rumah. Ini juga cara sederhana saya untuk mengajarkan kedisiplinan pada anak saya. Harapannya, melihat Mami nya rutin membawa bekal air ke mana pun, ia jadi tertular untuk disiplin minum air. Harapan saya yang lain ialah ketika anak saya sudah mulai bisa merekam peristiwa nanti, yang ia ingat pertama kali adalah kebiasaan untuk menyehatkan badan.


Air AQUA juga ambil bagian dalam upaya penyembuhan anak saya. Anak saya rutin mengikuti fisioterapi sebanyak tiga kali seminggu. Setiap sesi berdurasi satu jam dengan diakhiri oleh terapi oral motorik. Terapi oral motorik dilakukan menggunakan jari terapis yang dibebat dengan kain kasa yang dicelupkan dalam air matang. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan mengunyah anak saya dan meningkatkan kemampuan menggerakkan lidahnya. Dalam harapan yang terselip di tiap sesi terapi oral motoriknya, saya meyakini bahwa air yang digunakan juga harus air yang menyehatkan, bukan sembarang air. Maka saya selalu membawa air AQUA kemasan gelas untuk menemani sesi terapi anak saya.


Tamu adalah raja yang wajib kita perlakukan dengan baik, itu yang saya yakini. Nggak cuma keluarga saya dong yang perlu disehatkan dengan air AQUA. Maka dari itu, suguhan yang menyehatkan untuk tamu juga nggak kalah penting. Untuk teman-teman yang berkunjung, saya menyediakan air AQUA kemasan gelas 240 ml. Pilihan saya jatuh pada kemasan gelas karena lebih cantik ditata di meja ruang tamu. Hehehe.


Reuse dan Recycle Bersama AQUA

Sebagai keluarga dengan konsumsi air yang cukup banyak, tentu di rumah saya ada banyak sekali kemasan AQUA. Kenapa nggak dimanfaatkan saja? Dengan memanfaatkan bekas kemasan air, saya turut berpartisipasi menjaga lingkungan dengan sederhana, sesuai kemampuan saya. Bekas kemasan air bisa banget kok di- reuse dan recycle. Menurut sumber ini, reuse berarti memakai kembali material layak pakai dan recycle berarti mengolah kembali barang bekas agar dapat digunakan lebih lanjut.

Untuk reuse, saya memanfaatkan bekas kemasan AQUA gelas untuk wadah cat. Setiap air AQUA gelas sudah habis diminum, saya kumpulkan gelas-gelasnya. Saya letakkan di dekat cat-cat yang biasa saya pakai untuk bermain bersama anak saya. Jadi saat akan menggunakan cat nggak perlu buang-buang waktu mencari wadah untuk menuangkan cat nya. Hemat waktu dan tenaga.


Bekas kemasan AQUA botol pun bisa banget di-reuse, yaitu untuk sarana bermain dan belajar bersama anak saya. Saya suka mencari kegiatan yang menyenangkan untuk anak saya. Salah satu favorit saya adalah Discovery Bottle. Walau terkesan begitu-begitu saja, tapi discovery bottle sangat bermanfaat. Untuk discovery bottles ini, saya memilih kemasan 330 ml sesuai kemampuan menggenggam anak saya. Ini discovery bottles yang saya buat:

  1. Beras berwarna. Stimulasi penglihatan dengan warna merah dan pendengaran pasca anak saya memakai hearing aids
  2. Kawat hias. Stimulasi penglihatan dengan benda panjang dan warna-warni dan stimulasi indra peraba dengan tekstur kawat hias yang lembut dan kasar.
     
  3. Lonceng dan kertas marmer kelap-kelip. Stimulasi bunyi berfrekuensi tinggi untuk pendengaran dan stimulasi penglihatan.
  4. Pom-pom. Stimulasi penglihatan dengan benda bulat dan warna.
  5. Air berwarna dan bebek plastik. Mengamati bebek yang berenang dalam air.
Selain digunakan kembali, bekas kemasan AQUA sangat memungkinkan untuk di-recycle. Banyak benda yang bisa dibuat dari kemasan AQUA. Yang paling saya suka adalah gelang. Mudah dan murah. Dengan membuat gelang sendiri dari kemasan AQUA, suami pun ikut senang karena saya nggak perlu nodong untuk beli aksesoris. Hehehe. It's a very fun thing to do.


Asyiknya membuat gelang sendiri adalah saya jadi bisa menentukan warna yang saya inginkan untuk dipadupadankan dengan pakaian saya. Matching, kan? :) Kalau sudah dipakai, nggak kelihatan kok kalau gelang ini bermodal botol plastik bekas. Nggak kalah dengan gelang-gelang yang dijual di toko aksesoris.


Benda lain yang sangat mudah dibuat dengan memanfaatkan bekas kemasan air mineral AQUA botol adalah wadah spidol/pena/pensil. Tinggal potong bagian atas, jadi deh. Tapi kalau punya bahan-bahan lain, boleh dong sedikit diberi hiasan. Dengan wadah seperti ini, spidol atau pena saya jadi nggak berceceran.


Rak di rumah terasa plain sekali tanpa pajangan? Yuk, bikin sendiri saja. Rak di rumah jadi cantik sekaligus ikut mengurangi sampah. Kali ini saya memanfaat bekas AQUA gelas.


Botol-botol bekas juga bisa disulap menjadi hiasan. Yang paling gampang menurut saya adalah bunga plastik. Hanya perlu menggunting dan menempel sedikit. Lumayan, saya nggak perlu beli bunga untuk menghias rak dan ruangan di rumah.


Selain untuk mempercantik rumah, botol AQUA bekas juga bisa di-recycle menjadi benda yang bermanfaat, yaitu piggy bank alias celengan. Celengan ini saya manfaatkan untuk uang recehan. Jadi nggak ada cerita di rumah saya uang receh tercecer ke mana-mana. Uang koin kalau sudah terkumpul kan bisa jadi uang kertas juga. Dengan ini, saya berharap anak saya nantinya tertarik untuk belajar menabung. Dari sampah berupa botol plastik bekas, saya bisa membuat sesuatu yang dapat digunakan dan mengajarkan nilai pada anak saya plus mengurangi sampah botol plastik. See? Sampah nggak melulu nggak berguna, kan?


Melestarikan lingkungan, bagi saya, nggak harus muluk-muluk. Nggak perlu dengan hal-hal wah kalau memang kapasitas kita terbatas. Mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah adalah cara yang saat ini paling pas untuk saya sebagai ibu rumah tangga. Yang perlu diingat adalah bahwa sampah nggak selalu menjijikkan dan nggak ada faedahnya. Mindset tentang barang bekas atau sampah perlu diubah bersama supaya anak-anak pun ikut tertarik dan tergerak untuk melakukan reuse dan recycle karena ternyata ini mengasyikkan.


Melestarikan Air Bersama Keluarga

Hal yang nggak kalah penting untuk ditumbuhkan dalam keluarga selain hidup sehat dan melestarikan lingkungan adalah...melestarikan air atau water conservation. Air, selain bersifat hidup, juga berarti kehidupan. Kehidupan seperti apa yang bisa berjalan tanpa adanya air? Saya kira nggak ada. Walau tampaknya air tersedia dengan melimpah, tetap saja air harus dijaga dan dilestarikan. Ya, tampaknya. Faktanya, menurut sumber ini, prosentase air yang segar di seluruh bumi ini hanya 3%. Dari 3% air segar tersebut, hanya 1% saja yang tersedia untuk air minum sedangkan 2% nya ada dalam bentuk beku di glasier. Lalu ke mana 97% nya? 97% nya adalah air garam yang nggak bisa dikonsumsi manusia. 1% air layak minum untuk mencukupi banyaknya populasi manusia di muka bumi ini, yakin betulan cukup selamanya? Dan jangan lupa, tanaman dan hewan pun juga butuh air. Sangking tingginya jumlah kebutuhan air dan tingginya angka perusakan lingkungan, satu per tiga dari populasi dunia sedang mengalami kesulitan ketersediaan air bersih dan buruknya kualitas air yang mereka konsumsi. Efeknya nggak main-main: berbagai macam penyakit, kekurangan gizi, dan gagal panen. Bagaimana dengan keadaan di Indonesia? Hampir sama mirisnya. Menurut sumber ini, ada beberapa hal yang patut menjadi keprihatinan kita bersama:
  • Kawasan mata air di Gunung Ciremai, Cirebon terus menyusut, dari 1500 mata air kini tinggal 52 mata air saja karena penggundulan hutan dan penggalian.
  • Adanya ancaman desertifikasi (degradasi lahan sehingga semakin gersang) sehingga diprediksi daerah sejuk seperti Tawangmangu, Malang, dan Brastagi bisa tinggal kenangan kalau nggak dilestarikan dengan baik.
  • Sumber mata air Baumata, di daerah Kupang, makin menyusut karena penebangan liar di kawasan hulu hutan.
  • Ada 119 mata air di Kulonprogo yang saat ini kritis dan terancam hilang.
Bayangkan betapa mengerikannya hal itu. Itu baru dari 1 artikel saja saya googling dan artikel tersebut tertanggal 30 Oktober 2013. Kalau saya mencari sumber lain dengan tulisan yang lebih baru, entah kabar baik atau semakin buruk yang akan saya baca. Ada yang lebih mengiris hati lagi sebetulnya, yaitu UNESCO memprediksikan bahwa kekurangan pasokan air akan menjadi masalah dunia di tahun 2020.

Tahun 2020... 6 tahun lagi. Kita masih punya waktu untuk melestarikan air dengan pemakaian yang lebih bijak. Cara paling mudah namun konkret adalah membiasakannya di rumah. Sadar benar bahwa pelestarian air berawal dari rumah dan ini harus dimulai sekarang juga, AQUA memiliki kampanye Dari Kita yang berisi 15 tips penghematan air secara sederhana. Yang sudah saya lakukan adalah:
  1. Nggak merendam makanan beku di dalam air. Taruh saja di tempat hangat. Biasanya saya menaruhnya di atas kompor.
  2. Membersihkan sesuatu seperti meja dan rak (saya nggak punya kandang) dengan kanebo sehingga nggak butuh banyak air.
  3. Segera memperbaiki kalau ada keran yang bocor.
  4. Memperbanyak lahan resapan di pekarangan.
  5. Minta pada mas Bejo, pemotong rumput langganan, untuk nggak memotong rumput terlalu pendek.
  6. Nggak membuang sisa air minum. Biasanya sisa hanya sedikit saja, nggak sampai seperempat gelas. Tapi bisa dimanfaatkan untuk menyikat sisir/sandal/sepatu.
  7. Memakai baskom besar untuk mencuci piring.
  8. Saat menyabun piring atau tangan, keran air dimatikan. Ini juga berlaku di warung makan. Jangan sampai punya pikiran, "Ah nggak papa lah airnya nyala terus, toh bukan aku yang bayar tagihan airnya, kan makan di sini juga udah bayar!"
  9. Mengingatkan suami supaya nggak terlalu berlebihan saat menyiram tanaman.
  10. Mencuci motor hanya kalau sudah sangat kotor. Kalau hanya berdebu, masih bisa dibersihkan dengan kemoceng atau kanebo.
  11. Meminta suami menetapkan jadwal menyiram tanaman, yaitu di pagi hari sebelum berangkat kerja.
Ada beberapa hal lainnya yang biasa saya dan keluarga lakukan di rumah, yaitu:
  1. Menadahi air hujan dengan ember. Bisa untuk menyiram tanaman keesokan harinya.
  2. Mencuci saat mesin cuci sudah penuh. Sedikit-sedikit mencuci padahal baju kotor masih sedikit sangat memboroskan air.
  3. Menadahi air sabun yang keluar dari mesin cuci. Air sabun tersebut bisa dipakai untuk mengepel atau menyiram toilet.
  4. Memantau rekening air setiap bulan. Bukan karena pelit, tapi untuk memastikan pemakaian air di rumah masih dalam tahap sewajarnya dan nggak berlebihan.
  5. Nggak jauh-jauh dari kamar mandi saat mengisi bak mandi supaya air nggak meluber percuma hanya karena saya terlambat mematikan keran.
  6. Mematikan keran washtafel saat menggosok gigi.
  7. Minta pada suami dan teman yang merokok supaya nggak membuang puntung rokok dalam toilet karena puntung rokok butuh beberapa kali disentor/flush supaya bisa masuk ke dalam septic tank. Puntung rokok saja sudah a big NO! Apalagi tissue atau pembalut, saya bisa murka.
  8. Menutup gelas/cangkir yang dipakai untuk minum agar nggak cepat kotor sehingga nggak perlu gonta-ganti gelas/cangkir berulang kali dalam sehari. Boros gelas = boros air untuk mencucinya.
  9. Menaruh es batu yang terlalu banyak atau terjatuh di pot tanaman, nggak dibuang begitu saja.
Selain pamflet Dari Kita milik AQUA di atas, ada beberapa pamflet lainnya untuk mengingatkan kita akan pentingnya menggunakan air secara bijaksana. Mari sebarkan pamflet-pamflet ini supaya semakin banyak keluarga yang tergerak untuk menghemat air.

Sumber
Sumber
Sumber
Sumber
Indonesia Yang Lebih Sehat Berawal dari Rumah, Saat Ini

Saya percaya keluarga adalah fondasi dasar yang utama untuk memulai, membiasakan, dan mewujudkan segala kebaikan. Kebiasaan hidup sehat wajib dimulai dengan minum air dan menyediakan air sehat yang mengandung mineral untuk keluarga. Sebisa mungkin, kebiasaan itu nggak hanya mendekam di rumah, namun juga dibawa ke luar rumah dengan membawa bekal air sebagai pengganti jajan es yang kurang menyehatkan.

Bagi saya, sehat nggak melulu soal fisik yang kuat. Tapi juga tentang sehat daya pikir dan kreatifitas. Saya yakin Indonesia butuh anak-anak bangsa yang juga punya critical thoughts selain stamina yang dahsyat. Untuk itu pola pikir kreatif wajib ditunjukkan pada anak sejak dini, yaitu dengan memanfaatkan dan mengolah kembali barang bekas supaya mereka mengerti asyiknya berkreasi dan puasnya menghasilkan sesuatu dari barang yang mungkin dipandang nggak ada gunanya sama sekali. Mengasah kreatifitas juga dapat mengajarkan arti menghagai usaha.

Berkreasi dengan sampah bukan hanya membawa kebaikan bagi diri sendiri, tapi juga pada bumi kita tercinta, Indonesia. Dengan prinsip reuse dan recycle, kita melakukan aksi nyata dalam melestarikan lingkungan dari sampah. Kalau reuse dan recycle dirasa kurang pas, mari kita cari cara lain yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Pasti ada. Pasti bisa. Apa pun itu, mulailah dari keluarga. Dari rumah.

Dari rumah banyak hal yang bisa kita lakukan, juga untuk melestarikan air. Perkara berkebun, memasak, mencuci, dan mandi tampaknya sepele. Tapi hal sesepele apa pun jika dilakukan dengan konsisten dan kontinyu, tetap memberikan manfaat. Jangan tunggu besok, jangan tunggu lusa. Ingatlah mata air negara kita sudah semakin berkurang. Tengoklah penebangan liar yang tak ada habisnya seakan lupa bahwa air juga bisa habis. Jangan tunggu besok, jangan tunggu lusa. Bergabunglah dengan gerakan-gerakan yang mendukung pelestarian air dan lingkungan.

Untuk hidup lebih sehat, mengurangi sampah, menjaga lingkungan, dan menggunakan air dengan lebih bijaksana, saya memilih bergabung bersama gerakan Dari Kita dari AQUA yang berpedoman pada AQUA Lestari, yaitu untuk melestarikan air dan lingkungan. Saya mulai dari rumah. Saya mulai bersama keluarga saya. Saya melakukan aksi sederhana untuk Indonesia yang lebih sehat dan kreatif..SEKARANG.

Change your habits today! Save water! (Sumber)


Bagaimana dengan kamu? :)




Referensi Tulisan:
  1. www.aqua.com (informasi dan gambar tentang AQUA)
  2. www.youtube.com/user/sehatAQUA (video AQUA)
  3. www.iptekindonesiae.blogspot.com
  4. www.savewater.com.au
  5. www.sustainability.about.com
  6. www.safeyourearth.blogspot.com

Referensi Gambar (Selain AQUA):
Sudah dicantumkan di bawah masing-masing gambar dengan link hidup.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Anugerah Jurnalistik AQUA (AJA) IV dengan tema "Air dan Kehidupan, Untuk Indonesia yang Lebih Sehat."

http://www.aqua.com/kabar_aqua/berita-perusahaan/anugerah-jurnalistik-aqua-