Peran Orangtua dalam Penggunaan Internet. Saya akrab banget sama gadget dan internet. Pekerjaan dan komunitas sosial saya dijalankan dengan bantuan internet. Jadi di rumah, saat waktunya kerja, ya saya pegang gadget. Ternyata kebiasaan itu mulai dihapalkan dan ditirukan oleh Aiden. Dia suka miming gerakan tangan saya saat scrolling di gadget.
Saya sempat berpikir untuk mengenalkan internet pada Aiden. Tentunya untuk hal sederhana yang sifatnya entertaining aja seperti nonton video kartun dan visit website interaktif. Tapi, sebenernya, apakah Aiden yang berumur 14 bulan sudah layak dikenalkan sama internet?
Bulan September lalu, saya mendapat sharing tentang penggunaan internet BAIK di acara sharing ilmu Kumpulan Emak Blogger. Materinya bagus, I think. Jadi saya mau share sekalian yah!
Awalnya saya heran kenapa sih penulisannya adalah #InternetBAIK? Kenapa BAIK nya huruf kapital semua? Singkatan dari apa emangnya? Ternyata BAIK di sini stands for:
B: Bertanggung jawab
A: Aman
I: Inspiratif
K: Kreatif
Saya jembreng poin-poinnya yah.
Kita perlu bertanggung jawab dalam menggunakan internet dan media sosial, sesuai norma dan etika, sehingga diharapkan kita bisa terlindung/aman dari segala potensi kejahatan dan dampak buruk dari internet. Lebih dari itu, kita juga diharapkan bisa menjadi pelaku internet yang inspiratif. Contohnya dengan membagikan konten yang positif. And finally, semoga kita bisa menciptakan lingkungan digital yang kreatif untuk mengembangkan daya cipta dan kreativitas bagi orang-orang di sekitar kita.
Jadi kalau saya pakai internet untuk mantengin lambeturah itu sudah menerapkan internet BAIK belom yah? Auk ah.... Gesi butuh hiburan. Yang penting nggak pernah ikut komen ngerusuh dan menimbulkan war di sana. #PRINSIP
Yang jadi pertanyaan besar buat saya adalah: Sudah boleh kah saya mengenalkan internet pada Aiden?
Ternyata, eng ing eng, BELUM boleh.
Menurut prinsip internet BAIK, aturan penggunaan internet dengan tujuan entertainment untuk anak-anak adalah:
0 - 2 tahun: belum boleh main gadget
3 - 5 tahun: maksimal 1 jam / hari
6 - 12 tahun: maksimal 2 jam / hari
Dijembreng aturan kayak gitu demi mencegah anak-anak dari kecanduan games/online kelak, karena ternyata ada resiko yang cukup serius dari kecanduan online:
Berhubung saya sudah terlanjur membiarkan Aiden berinteraksi dengan gadget dan internet, kayaknya bakalan susah kalau sak-dheg sak-nyet saya melarang Aiden pegang-pegang gadget saya. Jadi jalan tengah nya adalah sekarang saya mengurangi waktu interaksi Aiden dengan internet.
Masih visit website edukatif interaktif for kids? Masih. Masih nonton nursery rhymes di YouTube? Masih. Tapi waktunya saya kurangi banget. I guess that's pretty fair.
Saya dan Adit sama-sama meyakini bahwa anak-anak kami harus kenal internet, supaya tahu what's going on around them, supaya nggak kudet, dan supaya tetap progresif. Yang penting ada pengawasan dan rules aja kapan boleh internetan dan kapan tutup gadget/laptop.
Ada anggapan bahwa anak jangan sampai kecanduan main games. Setelah melihat resiko secara kesehatan, which is a new information for me, okay saya setuju. Pembatasan waktu dan supervisi adalah poin utama. Tapi saya dan Adit nggak akan melarang mereka main games karena ternyata games pun bisa menambah wawasan kok. Itu yang bener-bener dialami sama Adit.
Adit tahu tentang plot sejarah era Renaissance dan teori empirisme dari game Assassin's Creed. Dia belajar tentang apa yang diperhatikan saat mengendarai mobil dari game Gran Turismo. Dia jadi hafal tokoh sejarah Tiongkok era Sam Kok lewat game Dynasty Warrior.
Lanjut. Ada pula anggapan kalau seorang anak yang suka main games ini nakal, itu sudah pasti karena terpengaruh sama games yang dia mainkan. Pernah ada kasus bullying antar siswa SD. Bully nya physical. Ndilalah si anak yang mukulin anak lain itu emang suka main games fighting. Jadi people semacam judging, "Oh pantas dia jadi suka main pukul, main nya aja games fighting sih!"
Judgment kayak gitu nggak kami setujui. Pertanyaan kami tetap kembali pada:
"Emang dia main games fighting sehari berapa lama?"
"Bagaimana peran orangtua nya dalam memberi pemahaman tentang games berantem kayak gitu?"
"Apa orangtua nya tahu kalau anaknya terlalu kecanduan sampai dibawa ke dunia nyata?"
"Apa orangtua nya mendampingi saat anaknya itu main berantem-beranteman di game?"
Semua pertanyaan itu secara garis besar menjadi, "Bagaimana peran pendampingan orangtua si anak?" Idk. Tapi kenapa kita kadang segampang itu mengkambinghitamkan sesuatu atas perangai negatif anak kita? Why don't we evaluate our parenting style at the first place?
Kalau didampingi dan diberi pemahaman yang cukup, saya rasa itu sudah solutif, daripada langsung menyalahkan games. Nggak cuman Adit aja, saya juga suka banget main games saat kecil. Saat TK, saya sudah mahir ngegame di komputer yang saat itu games nya masih model DOS gitu. Saat SD, kebiasaan ngagame saya makin tersalurkan karena dikadoin Play Station sama almarhumah Nenek saya. Game yang saya suka adalah Tekken, itu berantem banget gebug-gebugan dan tendang-tendangan. Btw, lakon saya Ling Xiaoyu dan Paul Phoenix, ayo deh kapan kita duel. LOL. Apa lantas saya dan Adit jadi suka berantem juga di masa kanak-kanak kami demi mempraktikkan jurus silat dan cheats? Enggak tuh.
Idk about Adit. But me, dulu Mama saya strict banget tentang kapan boleh ngegame. PR udah harus kelar semua dulu. Baru boleh ngegame. Play Station dan komputer pribadi saya pun letaknya di ruang tamu, nggak di kamar. Jadi saya main apa dan buka apa di komputer, Mama pasti tahu. Pun sama Papa juga diajarin bahwa saya nggak boleh melakukan kekerasan (kekerasan anak cewe sih paling cubit, nyakar, sama jambak ya) kecuali untuk membela diri atau saya dijahatin duluan. Intinya hanya boleh untuk mempertahankan diri, nggak boleh untuk dengan sengaja melukai orang lain padahal dia nggak salah. Pendampingan dari Papa saya dilakukan dengan beliau memposisikan dirinya sebagai kawan. Bukan dengan ceramah blablabla panjang lebar, tapi dengan ikut main Tekken sama saya. Kami duel. Itu momen yang saya rindukan.
Pembatasan waktu, pendampingan, dan rule nya jelas. Jadi ya saya ngegame aman-aman aja.
So we agree that video gaming is a YAY, asalkan tahu waktu dan tetap punya dunia sosial interaksi sama orang lain.
Masih dari sharing ilmu internet BAIK, ternyata beberapa hal berikut bisa jadi pendorong anak suka main games:
- Mereka emang lagi suka main aja.
- Sedang punya curiosity yang tinggi.
- Ada sarana dari orangtua.
- Senang berkompetisi.
- Mereka pengin meningkatkan ketrampilan bahasa, wawasan, logika, dan lain-lain (ini Adit banget)
- Ada kondisi BLAST (Bored, Lonely, Angry, Stressed, Tired) sehingga mereka pengin melepaskan itu melalui games.
Faktor yang terakhir itu yang nantinya bakal saya dan Adit antisipasi banget nget nget. Semoga jangan sampai someday somehow Ubii dan Aiden sukanya ngegame karena alasan mereka BLAST. Bayanginnya aja udah sedih. Kesannya kok kayak failed banget saya dan Adit memposisikan diri kami jadi temen mereka.
Terus nih, saya dan Adit menyadari adanya kemungkinan Ubii dan Aiden kelak buka-buka sesuatu yang negatif ketika belum cukup umur. Mungkin kalian juga mengkhawatirkan hal yang sama, ya?
Itu bisa disiasati sih. Di Play Store ada banyak apps yang berfungsi sebagai parental control. Ada Kakatu, Kids Place, Kids Zone, Secure Teen, dan lain-lain. Barangkali mau coba download dan pakai.
***
So, what do you think about internet for kids? Yay or nay? Kira-kira udah memakain internet secara BAIK belom hayooooo?
Intip juga sharing dari beberapa teman saya di Instagram, kira-kira yang mana yang mirip dengan policy kalian tentang internet?
Intip juga sharing dari beberapa teman saya di Instagram, kira-kira yang mana yang mirip dengan policy kalian tentang internet?
Love,
aku YAY, abimanyu aja tiap hari nonton youtube videonya hadad alwi wkwkwk... biar kekinian gitulah ceritanya ditontonin youtube :D, yang penting nontonnya yang iya iya aja jangan yang enggak enggak.
ReplyDeletealamak...hahaha baguslah kirain tutorial unboxing hape kakaka
DeleteBaik aja sik menurutku, asal ya itu, ada aturannya. Heheh. Ponakanku umur 3 bulan suka aku kasih nonton yutub yg kadang aku donlot en dia nonton di tv, kartun kartun atau nyanyi nyanyi yg full colour gitu. Uda bisa fokus dia, mukanya serius banget. Huahahah :D
ReplyDeleteAnak-anak zaman sekarang memang canggih. Sejauh yang kulihat, ke mana-mana udah bawa aja gadget. Anak saya juga sih.
ReplyDeleteTentu saja mau tidak mau kubatasi, Mbak. Aku kasihan sama matanya. :( Kebetulan kalau anakku sukanya nonton youtube. Jadi ortu ikut mengawasi juga.
ReplyDeleteUntungnya sekarang ada internet positif. Aku lega, karena internet di rumah jadi aman buat anak-anak. Dengan pengawasan juga sih.
ReplyDeleteJuna kalau internet belum kenal, tapi kalau gadget udah, dari kecil suka ditelp embahnya
ReplyDeleteKalau ngegame dari 1,5 tahun sih, heheheh
sekrang udah 2 tahun, gamenya game edukasi tapi gg aku sambungin internetnyaaa...
Yeaaayy, bijak berinternet dengan tagline BAIK, semoga menjadikan generasi ubii aiden menjadi generasi digital native yang lebih bijak dalam menggunakan internet ya.
ReplyDeleteHahahaha, ternyata maen Tekken jugak. Kalo saya demennya yang 2D macam KOF, Street Fighter, dkk. Kurang demen genre macam Tekken.
ReplyDelete*ini malah bahas game
ponakanku belum ada tiga tahun sehari entah berapa jam mainan gadget :(
ReplyDeleteiya nih, memang pekerjaan rumah banget masalah ini
ReplyDeleteAku yay dengan kondisi2 & peraturan tertentu :D Raya baru diperkenalkan dengan gadget setelah umur 1thn lebih & sebagai orangtua kita yg punya andil & kendali. Kalau lagi nyetir, dan macet kasian banget Raya suka bosen kasian kl cuman ngeliatin jalanan, jadi kadang aku bolehin liat2 HP. Tapi karena ngga pernah bergantung sama gadget, setelah bosen raya ngasih hpnya ke aku & kita ngobrol aja sepanjang jalan kl macet :D
ReplyDeleteAku jarang ngegame=(, game ku zaman muda dulu cuma tetris dan snake gitu yg di hp (eh itu termasuk game ga sih, haaha). Tapi najla senang ngegame, jago malah dia.meski gamenya ya lucu2 gitu sih kayak fashion, momong bayi (wkkka entah dari mana dia dpt game ini) dan game mengenal warna ato apalah. Dan kalau internet sih pol youtube an lah
ReplyDeleteYay buatku.. Walopun stlh baca td, aku liat utk anak 3 thn sebaiknya 1 jam sehari yaa.. Fylly lebih soalnya :D. Tp sbnrnya aku udh cukup strict membatasin gadget sih ges. Aplikasi yg dia buka juga kebanyakan tntang belajar sih, kayak mengenal hurup, angka, warna dll. Sesekali aku memang bukain youtube supaya dia bisa denger musik anak2.
ReplyDeleteTapi tetep , kegiatan kyk membaca buku, mewarnai, main puzzle, dan aktifitas fisik aku slalu lbh utamain utk fylly supaya ga jd kecanduan gadget :)
Jadi anak mulai 3 tahun yang boleh mengenal gadget
ReplyDeleteAku yay yang penting ditemani
ReplyDeleteHiks...padahal udah tau dampak negatifnya internet tapi kadang masih menyerah ngebiarin anak-anak mantengin gadget. Apalagi kalo sudah dirumah ibu atau mertua...udah rasanya aku udah kayak kehilangan kontrol sama kesukaan anak2 mantengin gadget -_-
ReplyDeletevery nice post, I am going to explain you the best tips and tricks to complete an economics assignment in a perfect way. If you are a student, then these tips will help you to write an economics assignment quickly and effectively.
ReplyDeletehello
ReplyDeleteTest your abilities and get rid of the dullness. Take part in a series of intense encounters against gamers from across the world to see404 tournament in Dubai who can outlast you. You are assured of an exhilarating encounter that you won't soon forget because to our top-notch servers and qualified referees. Today, reserve your spot and begin formulating your plan!
ReplyDeleteThe company is involved in all types of digital marketing, such as search engine optimization, social media marketing, email marketing, banner advertising and also has a B2B division which is a full service digital marketing agency. They offer a full range of services that include: SocialBack to Back LC transactions in Dubai media management, SEO, Adwords management and web design. Find the best commercial broker to sell your business or invest in Dubai. Find them online or search by professional or location in UAE.
ReplyDeleteIndustry Leading Degassing Solution Hasten Cleanse We are a company that specializes in degassing agents and equipment, with a focus on purity of the product.
ReplyDeleteOrder Coffee Online in Dubai emirati coffee now enjoy coffee any where , every where
ReplyDeleteIt's important for parents to be mindful of their internet and gadget usage around their children, as they may pick up these habits and imitate them. As much as possible, we should model healthy habits and limit our screen time when our kids are around. And when it's time to take a break from technology, why not treat your car to a Cheap Car Wash Near Me Ottawa in Ottawa? Your car will thank you for it!
ReplyDeleteIn today's digital age, understanding the role of parents in guiding their children's internet use is crucial. Just as you navigate your work and social community online, the Best double oven rangeempowers you in the kitchen. With its advanced features and precise cooking performance, it complements your tech-savvy lifestyle and ensures delightful culinary experiences for your family.
ReplyDeletehasten cleanse provide Tank Cleaning Houston services
ReplyDelete