Wednesday, June 22, 2016

Acara Tedak Siten Anak

Hari Minggu, 29 Mei 2016 lalu, Baby Aiden menjalani ritual adat tedak siten. Ini adat Jawa yang sebelumnya saya sama sekali nggak tahu-menahu. Maklum yaaa, soalnya kebetulan keluarga saya masih ada keturunan Tionghoa. Jadi selama ini di keluarga saya sama sekali nggak ada yang menjalani ritual adat tedak siten. 


Karena baru pertama kali ini melihat langsung dan terlibat di dalamnya, jelas dong saya excited banget! Ternyata budaya Jawa itu sangat kaya, yah. Banyak simbol dan makna dalam tiap acara dan adatnya. Saya jadi belajar banyak hal baru deh.

Mau tau nggak cerita tentang ritual tedak siten yang dijalani oleh Baby Aiden? Here goes!

Anyway, sadar kan kalau ini hari Rabu? So, yes! Postingan ini sekalian untuk #GesiWindiTalk, duet blogpost saya dengan Windi Teguh.


Rabu ini kami bahas tentang acara anak-anak kami. Di blognya, Windi cerita tentang acara ulang tahun Tara, putri pertamanya. Baca juga yah punya Windi:


Tedak siten berasal dari kata tedak dan siti. Tedak artinya turun dan siti artinya tanah. Tedak siten berarti turun tanah. Ritual ini adalah rangkaian acara yang memiliki harapan agar anak tumbuh sebagai anak yang mandiri dan memiliki rasa hormat/sayang pada bumi (tanah) tempat ia pertama kali berpijak. Tradisi ini (aturannya) dijalankan saat anak berumur 7 bulan jika dihitung dengan kalender Jawa. Kalau dihitung dengan kalender Masehi, berarti setara dengan umur 8 bulan. Jadi, pas nih kemaren ^__^

Rangkaian acara tedak siten ini diawali dengan MC yang menjelaskan terlebih dulu makna dari seluruh rangkaian, kemudian baru deh kami mulai.

Pertama, saya dan Adit mengarahkan kaki Baby Aiden menginjak tanah yang sudah disiapkan. Lalu, saya membasuh kaki Baby Aiden dengan air. Ritual ini punya makna Baby Aiden mulai menapaki tanah, yang berarti mulai menapaki tantangan hidup.


Kedua, Baby Aiden diarahkan untuk menapaki jadah 7 warna.  Saya pun baru tau kemaren. Ke-7 warna tersebut adalah merah, putih, hitam, kuning, biru, merah jambu, dan ungu. Masing-masing warna ada artinya sendiri loh ternyata. Tapi, sepertinya arti dari masing-masing warna ini bisa berbeda-beda tergantung daerah.


Merah artinya emosi/watak diri sendiri. Baby Aiden mulai diperkenalkan dengan berbagai emosi dalam dirinya.

Kuning artinya keluarga.

Putih artinya kesucian.

Merah jambu alias pink artinya orangtua, kakak, dan eyang

Biru artinya air dan angin. Saat menapaki jadah biru ini, Baby Aiden tertawa kegirangan. Padahal aslinya, dia agak cemen loh sama air. *apa hubungannya*

Hijau artinya lingkungan sekitar. Diharapkan Baby Aiden bisa menyayangi lingkungan yang ada di sekitarnya.

Ungu artinya kesempurnaan/puncak. Artinya, hidup kita hanya sementara. Suatu saat nanti kita pasti akan menghadap Yang Maha Kuasa, sehingga diharapkan selama hidup Baby Aiden berbuat baik dan bijaksana agar mendapat karunia Sang Pencipta kelak.


Dengan menapakijadah 7 warna ini, diharapkan kelak Baby Aiden mampu melewati tiap rintangan dalam hidupnya.

Ketiga, setelah menginjak 7 jadah warna-warni, Baby Aiden dituntun untuk menapaki tangga yang terbuat dari batang tebu. Ritual ini menggambarkan bahwa Baby Aiden akan menghadapi perjalanan hidupnya, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun sampai pada puncaknya. Menaiki tangga ini didampingi oleh para Eyang juga. Ini menggambarkan dukungan keluarga untuk Baby Aiden dalam menjalani hari-harinya ke depan. Ritual ini punya harapan agar kelak Baby Aiden nggak gampang menyerah dalam meraih cita-citanya.


Keempat, Baby Aiden dimasukkan dalam kandang/kurungan ayam yang di dalamnya sudah diisi oleh beberapa mainan yang menggambarkan berbagai profesi.


Saat berada dalam kurungan ini, Adit juga diminta menyebar biji-bijian, beras, dan uang logam sebagai simbol tanggung jawab Adit dalam menafkahi keluarga. Beberapa benda yang saya siapkan adalah:
  • Gitar. Siapa tau jadi rocker yang cool. Hihihi.
  • Piano. Siapa tau jadi pianis idaman macam Chiaki Senpai di anime Nodame Cantabille.
  • Krayon. Siapa tau jadi pelukis.
  • Kamera. Siapa tau jadi fotografer kayak Papi Adit dulu.
  • Mainan dokter. Siapa tau jadi dokter.
  • Mainan memasak. Kali jadi kayak Chef Juna yang cool abes itu.
  • Mainan laptop. Ya kan barangkali Baby Aiden kepengin jadi blogger kayak Mami. Weekkk.
  • Mainan palu. Karena kebetulan Opa adalah seorang hakim.
  • Uang mainan. Maksudnya jadi pengusaha ya, bukan koruptor loh!

Dalam hati, saya berharap Baby Aiden mengambil laptop mainan biar jadi blogger. HAHAHAHA. Ternyata, dia mengambil palu mainan.


Wah, Opa-Oma langsung sumringah syekali saat itu. Saya jadi ikut happy melihat Opa-Oma yang girang. Sebenarnya memang belum tentu kelak Baby Aiden bakal punya profesi seperti benda yang dia pilih kemaren ya. Anggap saja ini adalah doa dan tentunya bagian dari rangakain prosesi tedak siten.

Kelima, Baby Aiden dimandikan dengan air yang diberi bunga. Maknanya adalah agar kelak Baby Aiden dapat mengharumkan keluarga dan dirinya. Maksudnya, supaya ia bisa jadi anak yang membanggakan. Setelah dimandikan, Baby Aiden dipakein baju adat Jawa lengkap dengan blangkon nya. Lucu bangeeettttt.


Keenam, Baby Aiden dipapah berjalan dengan memegang teken ingkung. Yang menemani di ritual ini adalah para Opa. Maknanya adalah semoga kelak Baby Aiden menjadi anak yang mandiri.

Ketujuh, para Eyang menyebar uang receh dan mainan tradisional. Maknanya adalah supaya kelak Baby Aiden dapat belajar untuk berbagi rezeki pada orang lain.

Lastly, kami sekeluarga memotong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas segala limpahan berkah yang sudah kami terima selama ini.


Selama prosesi tedak siten, Baby Aiden bisa dibilang cukup kooperatif. Dia nurut dan anteng sampai di ritual naik tangga. Saat dimandikan, dia sudah mulai gelisah. Setelah pakai baju adat, tangisnya sudah nggak bisa dibendung dan cenger deh. Hahaha.

***

Sebenarnya acara tedak siten Baby Aiden ini dibarengkan dengan perayaan ulang tahun Kakak Ubii. Untuk tema dekorasinya adalah LEGO. Tentang persiapan-persiapannya sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya.


Baca: Menyiapkan Pesta Bertema LEGO untuk Ubii dan Aiden

Penampakan dekorasinya saya jembrengkan sekalian di sini yah.

*emak-emak malas bikin blogpost baru*

LOL

Stage


Ini 100% yang ngerjain adalah EO. Saya nggak ikut andil. Hahahaha. Ada backdrop yang bertuliskan nama event anak-anak, balon-balon, hiasan LEGO dari gabus, dan dessert table.


Dessert Table


Ini sudah masuk dalam paket yang saya pilih. Pilihan paket ada di blogpost sebelumnya tentang persiapan acara yang sudah saya jembreng link nya di atas. Included in the dessert table are the cupcakes, pudding, biskuit, beberapa botol air mineral, hiasan sederhana papercraft, dan foto Ubii serta Aiden.


Ruangan


Ruangan didekor dengan warna-warna dasar terang khas warna LEGO. Selain stage, bagian ruangan lain juga dihias. Ada bunting untuk hiasan dinding dan hiasan LEGO untuk digantung di pilar. Meja dan kursi dihias dengan kain warna LEGO.


Kue Tart


Karena Baby Aiden nggak ulang tahun, jadi kue tart nya hanya untuk Kakak Ubii aja. Tema nya LEGO juga. Saya googling dulu untuk menentukan model kue tart yang saya inginkan, lalu saya kirim ke EO sambil request warna dasarnya.


Photo Booth

Penampakan backdrop

Fasilitas photo booth ini juga sudah included dalam paket yang saya pilih. Yang disediakan oleh EO adalah backdrop sederhana, beberapa props, dan paper frame nya. Para undangan bisa mengambil foto mereka yang sudah jadi di akhir acara. Contoh hasil jadinya kayak gini:

Mak Aya, foto dirimu sekeluarga masih di rumahku sebiji nih ;)

Setelah acara usai dan kami lakukan evaluasi sederhana bersama keluarga, EO, dan owner resto, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan acara anak-anak:
  1. Jangan ada printilan penting yang ketinggalan. Kemarin ada printilan tedak siten yang seharusnya kami bawa tapi malah ketinggalan sehingga harus diambil dulu. Otomatis ini membuat acara jadi molor. Hiks. Maafkan..
  2. Pembagian tugas harus jelas. Siapa yang bertugas jadi operator musik, menyiapkan korek untuk tiup lilin, dan lain-lain, harus clear dari awal.
  3. Perhatikan kapasitas ruangan dan fasilitas pendingin ruangan. Miss di acara kami kemarin adalah kami lupa menyiapkan tambahan pendingin ruangan, jadi sempat terlihat para undangan mengusap keringat tanda kepanasan sehingga saya dan keluarga jadi rikuh sendiri. Maafkan..
  4. Kalau menyewa jasa fotografer, lakukan briefing sejelas-jelasnya sebelum acara dimulai supaya fotografer jelas harus foto-foto di momen apa saja. Kalau ingin ada video, sampaikan juga ke fotografer.
  5. Games jangan saklek. Siapkan alternatif games kalau games yang sudah direncanakan ternyata nggak doable di hari-H. Kemarin sebenarnya saya menyiapkan games LEGO color sorting untuk anak-anak. Tapi, ternyata area kurang memungkinkan untuk anak-anak harus kelompokan. Untung sudah siapin alternatif games, yaitu tebak gambar tokoh kartun/animasi.
  6. Jika nggak in charge sendiri di meja goodie bag, lakukan briefing sejelas-jelasnya pada teman/keluarga yang menjaga meja goodie bag. Beritahu mereka, siapa yang boleh ambil goodie bag? Hanya yang bawa anak kah? Atau semua tamu dewasa juga boleh ambil? Kalau tamu dewasa (kita tau) sudah punya anak tapi anaknya nggak dibawa, kebagian goodie bag juga nggak? Sebenarnya saya menyiapkan goodie bag ekstra, nggak ngepas dengan jumlah anak. Tapi, kenyataannya, tetap ada 2 anak yang nggak kebagian. Sepertinya ada tangan-tangan tamu dewasa yang tetap mengambil. Akhirnya saya yang rikuh sendiri. Untungnya, saya memang menyiapkan hadiah doorprize games cukup banyak. Jadi, 2 anak yang nggak kebagian itu saya kasih hadiah doorprize games sebagai gantinya. Untungnya, orangtua dari 2 anak itu adalah sahabat dekat Adit, jadi mereka nggak mempermasalahkan sama sekali. Tapi, tetap saja ya, ini jadi catatan penting daripada kita rikuh.
  7. Jika ada photobooth, tanyakan dengan sejelas-jelasnya, sampai jam berapa fotografer stand by di lokasi untuk melayani tamu undangan mejeng di photo booth. Ini miss saya dan EO banget banget. EO lupa menginfokan ke saya dan saya juga lupa nanya fotografer stand by sampai jam berapa. Alhasil, keluarga inti saya malah nggak kebagian narsis di photo booth karena fotografer sudah pulang. Hiks. Tapi, syukurlah, tampaknya semua tamu undangan bisa menikmati photo booth nya. Itu yang penting.

Kayaknya sih itu aja yang perlu dicatat dan diperhatikan dalam menyelenggarakan acara anak. Untuk teman-teman yang kemarin sudah berkenan hadir di acara tedak siten dan ulangtahun anak-anak saya, terima kasih banyak ya. Terima kasih untuk semua kado yang kalian sertai dengan ucapan-ucapan manis. 


Plus, saya dan keluarga minta maaf banget banget banget ya untuk semua kekurangan dalam acara kami. Semoga nggak kapok yaaa kalau kelak saya undang lagi.. :))

Kalian gimana, moms? Pernah bikin acara untuk anak-anak? Acara apa? Persiapannya apa aja? Ada catatan-catatan yang harus diperhatikan nggak? Yuk yuk cerita yuuukk.


^___^



Love,







28 comments:

  1. Kadonya banyak bangeeet Ubii & Aiden :* :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. ALhamdulillah. Aku juga kaget. Ternyata banyak yg ngasi kado satu-satu untuk Ubii dan Aiden. Hiks. Terharu T__T

      Delete
  2. Btw, linknya Mbak Windi kok gak bisa dibuka ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kemaren smepet broken karena Windi ganti URL, tapi udah bisa kok :D

      Delete
  3. Lucuuuuu bangeeetttt *ciwel2 pipi bayik*

    ReplyDelete
  4. Indonesia emang kaya ya banyak sekali adat. Lucu baby Aiden. Eh kaak Ubii asik dapat kado banyak yah, sehat selalu ya cantik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, banyak banget ternyata ada dan makna yang terkandung di dalam tiap adat. Ini baru di Jawa. Kalau di daerah lain, wuah, makin banyak tuh pastiii.

      Delete
  5. Seru ih tedak siten, tp da di sunda mah ga ada hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh nggak ada ya, Mak? Kirain ada karena masih sama-sama Jawa judulnya hehehehe. Tapi kayaknya Sunda juga banyak adatnya kan yah?

      Delete
  6. Pas napak jadah, itu wajahnya si Cimol kaya keenakan ya x))
    Btw, Aiden pantes banget pake blangkon. Cakep~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya dia amazed, kok kenyal-kenyal gitu bahahaha >.<

      Delete
  7. Replies
    1. Maminya gimana nih kok gak dikomenin lucu juga :p

      Delete
  8. Saya sangat salut dengan keluarga muda yang masih memegang tradisi ...
    Bukan untuk percaya pada hal-hal tahayul dsb ... namun dibalik ritual tersebut terkandung makna ... doa ... filosofi yang layak kita renungkan ...

    sehat semua ya Gees

    salam saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Om. Aku juga baru tau kemarin itu kalau ternyata ritualnya ada filosofinya masing-masing di tiap hal. Aku sebelumnya ngira ya itu simply turun tanah aja, titik. Eh ternyata banyak makna dan harapannya. Thank you Om utk doanya. Sehat-sehat juga utk Om NH sekeluarga ^^

      Delete
  9. gesii..selamat ya acaranya sukses ^_^
    btw aku simpen dulu deh tipsnya siapa tau bisa ngadain syukuran buat intan ^_^

    sehat terus ubii aiden :)


    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan disimpaann :D Salam buat Intania ya, Chel. Kapan nih playdate ama Aiden? :*

      Delete
  10. Seru banget, meriah acara tradisionalnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mba, walau sempat molor cukup lama sampai kita rikuh banget sama tamu T___T

      Delete
  11. Acaranya seruuuu..
    Sehat2 Kakak Ubii dan Aiden :*

    ReplyDelete
  12. aku jg jd tau upacara tedak siti ini gara2 keluarga suamiku yg org solo mbak :D.. seru yaa.. dulu itu kita masukin selain mainan juga uang beneran USD 100, EUR 500 dan Rp 100,000.. Dan anaknya milih EUR 500 hihihihii , tau aja pecahan yg paling tinggi nilainya ;p .. tp anak kedua ini aku ga ada niat mw ikutin upacara gini lg sih.. udh cukup tau sekali ;D

    ReplyDelete
  13. Saya juga dulu kecil dibikinin acara begini sama ortu. Ada foto pas saya kecil dimasukin kurungan. Hihi... eh giliran punya anak, males aja hikin acara2 begituan hehe... dan keluarga besar juga ngasih kebebasan sih mau bikin begituan atau enggak. Dan kami milih enggak
    Bukan apa2 sih... hanya males ribet aja😄

    ReplyDelete
  14. kalau di tempatku 7 lapanan iya setara 8 bulan itu ada Mi, bamcakan. Tapi Tedak Siten udah enggak ada, hehehe
    padahal aku pengen tuh, Junjun dulu udah tak beliin blangkon sama baju beskap, hahaha

    ReplyDelete
  15. Saya melewatkan acara turun tanah buat anak saya, secara saya tinggal di Bali ribet sendiri karena kelaurga suami orang Minang asli yg sudah lama menetap d Bali kayanya ga pernah ada acara-acara seperti ini. Jadi cuma syukuran kecil saja....

    ReplyDelete
  16. Mbak, kamu tetep keren pokoknya!

    ReplyDelete

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^