Tuesday, August 23, 2016

Konstipasi pada Anak


[Sponsored Post]

Dulu saat saya baru saja mengetahui bahwa Kakak Ubii mengalami Global Developmental Delay (semua aspek tumbuh kembang terlambat), saya langsung getol banget mengejar ketinggalan motoriknya dengan fisioterapi rutin. Yang ada dalam pikiran saya, saat itu, adalah yuk rajin fisioterapi supaya ketinggalan motoriknya lekas terkejar. Saya sempat lupa bahwa aspek kesehatannya yang lain juga nggak kalah pentingnya.


Hal yang sempat terabaikan adalah asupan gizi Kakak Ubii. Karena dalam pikiran saya fisioterapi dan latihan itu menguras energi, jadi saya terlalu semangat kasih makanan kaya karbohidrat untuknya. Menu makan Kakak Ubii, kala itu, kadang nggak cuman single karbo tapi bisa double sampai triple karbo. I missed on paying attention to vegetables and fruits sehingga pencernaannya sempat terganggu.

Padahal, pencernaan itu sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya in general dan perkembangan otaknya.

Gangguan pencernaan yang dulu cukup sering dialami Kakak Ubii adalah konstipasi alias sembelit. Yang dialami Kakak Ubii saat itu adalah:
  • Frekuensi buang air besarnya sangat nggak teratur. Dalam seminggu bisa hanya 2 kali saja.
  • Tekstur poop keras. 
  • Bentuk poop padat dan bulat-bulat kecil.
  • Warna poop coklat kehitaman.
  • Saat mengejan, Kakak Ubii terlihat kesakitan. Pas parah-parahnya, malah Kakak Ubii bisa sampai menangis juga.
  • Saat sudah sampai menangis itu, ternyata area duburnya juga sampai lecet.

Note: Saat mengalami masalah buang air besar ini, usia Kakak Ubii sudah di atas 1 tahun. Jadi memang sudah mulai makan juga.

Untuk kasus Kakak Ubii, ini memang karena kelalaian saya yang saya ceritakan di atas. Selain itu, mungkin juga ada faktor karena Kakak Ubii mengkonsumsi obat-obatan rutin yang mempengaruhi pencernaannya.

Selain hal yang saya alami tersebut, sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi penyebab sembelit pada bayi:

1) Perubahan pola makan

Saat anak mulai mengalami peralihan tekstur makanan dari lunak ke lebih padat, itu bisa bikin konstipasi. Bisa juga saat mereka dikenalkan dengan jenis makanan yang baru.


2) Perubahan rutinitas

Perubahan rutinitas di sini contoh umumnya adalah saat kita membawa anak perjalanan jauh. Mungkin selama perjalanan kurang cairan atau asupan makanannya kurang terjaga sehingga itu bisa menyebabkan sembelit.


3) Perubahan cuaca

Cuaca yang panasnya ekstrim ternyata juga bisa loh menyebabkan anak susah buang air besar.


4) Riwayat di keluarga

There's a slight possibility konstipasi dialami anak karena faktor genetis. Jadi perlu cek-en-ricek apakah dalam keluarga ada yang punya kondisi susah buang air besar.

Either cause, konstipasi dialami karena saluran pencernaan si kecil masih berkembang. Enzim dalam tubuhnya yang berfungsi untuk mencerna protein susu dan laktosa belum bekerja dengan sempurna. Akhirnya protein susu dan laktosa tersebut nggak terserap dengan baik dan malah nyasar ke usus besar. Padahal usus besar adalah rumah bermacam-macam bakteri. Nah, sisa nutrisi yang bertemu bakteri ini lah yang bisa menyebabkan gangguan pada pencernaan.

Karena ternyata sistem pencernaan sangat berpengaruh juga ke proses tumbuh kembang si kecil, kita tetap perlu segera mencari solusinya supaya mereka nggak kehilangan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertumbuh dan berkembang dengan optimal. Ada kalanya juga kita harus memberi perhatian lebih dan berkonsultasi ke dokter, terutama kalau sudah ada tanda-tanda: muntah, anak merasa perutnya sakit, anak kehilangan selera makan, dan ada darah di duburnya.

Pada Kakak Ubii dulu, sudah saya dapati darah di duburnya dan ada lecet, jadi saya langsung bawa ke dokter spesialis anak.


Membawa anak ke dokter untuk keluhan konstipasi (Well, actually for any reasons), sebaiknya kita sertai dengan cerita/kronologi detil dan lengkap sehingga dokter juga bakal lebih lancar menentukan follow up treatment/suggestion atau meresepkan obat.

Berikut ini adalah hal-hal yang saya catat untuk saya ceritakan ke dokter anak Kakak Ubii:
  1. Kapan terakhir kali buang air besar.
  2. Selang berapa hari dari buang air besar terakhir dan sebelumnya.
  3. Tekstur, warna, dan bentuk poop Kakak Ubii.
  4. Raut wajah atau perilaku Kakak Ubii saat mengejan.
  5. Darah yang keluar dari dubur seberapa banyak.
  6. Apakah darahnya masih keluar setelah poop selesai dikeluarkan.
  7. Area lecet di dubur.
  8. Perubahan perilaku di luar saat buang air besar. Kebetulan saat itu Kakak Ubii juga jadi rewel dan susah mangap saat disuapi.

Berdasarkan cerita saya dan tentunya dokter anak juga melihat sendiri area dubur Kakak Ubii, fix, Kakak Ubii dinyatakan mengalami konstipasi. Setelah sudah tegak diagnosa konstipasi, kita juga masih perlu untuk bertanya lebih lanjut pada dokter anak untuk treatment ke depan. Berikut hal-hal yang saya tanyakan:
  1. Kalau misalnya besok-besok Kakak Ubii masih kesulitan buang air besar dan ada (maaf ya) poop terlihat nyangkut, apakah saya boleh membantu mengeluarkan poopnya?
  2. Apakah ada jenis makanan yang perlu saya hindari atau stop dulu?
  3. Makanan apa yang sebaiknya saya berikan untuk melancarkan pencernaannya?
  4. Selain lebih memperhatikan asupan, apa lagi yang harus saya lakukan supaya nggak konstipasi lagi di kemudian hari?

Dari hasil konsultasi dengan dokter dan juga terapis yang selama ini melatih fisioterapi Kakak Ubii, saya mendapatkan beberapa cara mengatasi konstipasi ini:

1) Berikan makanan yang mengandung serat

Karena dulu saya terlalu getol memberikan dobel karbo, saya benar-benar diwanti-wanti oleh dokter untuk memperbanyak asupan serat supaya balanced. Bahan makanan yang mengandung serat yang baik untuk mencegah sembelit antara lain pear xiang lie, kacang-kacangan, apel, bayam, dan brokoli.

Untuk pear xiang lie dan apel, biasanya sekedar saya parut biasa lalu saya suapkan ke Kakak Ubii. Opsi lain, bisa juga dijadikan jus. Variasi lain, bisa juga dijadikan puree.


Untuk bayam dan brokoli, standard sih. Saya jadikan sup sebagai lauk makannya dengan nasi. Yang ini isinya brokoli dan telur. Kuahnya habis duluan diminum Kakak Ubii. LOL.


Untuk kacang-kacangan, Kakak Ubii paling suka dengan kacang hijau. Jadi saya jadikan bubur kacang hijau. Lalu saya juga mintain dikit-dikit. Hahaha.


2) Perbanyak asupan cairan

Cairan yang saya berikan macam-macam. Susu, air putih, jus, dan air madu. Saat makan nasi dengan sup juga saya perbanyak kuahnya.


3) Berikan salep

Nah poin ini saya lakukan karena area dubur Kakak Ubii sudah terlanjur lecet ya. Kalau area dubur anak belum lecet, rasanya dokter juga nggak langsung menyarankan ini. Saya diberi resep salep Bepanthen yang dioleskan dua kali sehari sehabis mandi.


4) Lakukan gerakan-gerakan yang memperlancar pencernaan

Poin ini dianjurkan dan sekaligus diajarkan oleh terapis Kakak Ubii. The good thing about having a physiotherapist is.. kita bisa minta ditunjukkan gerakan-gerakan yang diperlukan untuk anak-anak kita lewat demo langsung. Hehehe. Untuk gerakan-gerakannya, saya coba tunjukkan lewat foto-foto ini ya. Sharing is caring! :)

  • Gerakkan kaki kiri ke atas sampai menyentuh perut, sementara kaki kanan lurus sambil dipegangi. 

  • Ulangi gerakan yang sama untuk kaki kanan. 
  • Gerakkan kedua kaki ke atas sampai menyentuh perut. Pantat sampai terangkat ya. 
  • Lalu luruskan kaki dan ulangi gerakan kedua kaki ke atas. 

Gerakan-gerakan senam sederhana tersebut bisa dilakukan sendiri oleh orangtua di rumah. Masing-masing bisa 2x8 hitungan. Lakukan sambil bercanda-canda supaya anak juga gembira. Kalau saya, berhubung ini memang gerakan senam rutin Kakak Ubii sekalian untuk mencegah kekakuan, jadi saya bisa lakukan sampai 3x sehari. Pagi setelah bangun tidur, siang atau sore, dan malam sebelum tidur.

Selain gerakan-gerakan di atas, kita juga bisa melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda. Tapi, maaf, gerakan yang itu nggak ada fotonya. But, I guess you can imagine that move pretty well yah! Kemudian, kita juga boleh mengurut perut anak bagian bawah sebelum mandi dengan gerakan memutar searah jarum jam.


5) Memilih asupan susu yang sesuai

Selain mendapat asupan dari makanan, biasanya anak-anak juga diberi asupan lewat susu. Untuk susu ini memang cocok-cocokkan. Tapi, kalau sudah mengalami konstipasi, in many cases dokter akan menganjurkan untuk mengganti susu yang dikonsumsi anak. Karena pencernaan si kecil belum sempurna, maka kita juga perlu memilih susu yang bersahabat dengan perut si kecil yang peka. Oleh dokter, dulu saya dianjurkan mencoba Enfagrow A+ Gentle Care, susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun. Enfagrow A+ Gentle Care ini diproduksi dengan teknologi PHP (Partially Hydrolized Protein) di Belanda sehingga mempunyai protein susu yang halus dan lebih mudah dicerna oleh anak dengan perut yang peka.

Berikut kandungan yang ada dalam Enfagrow A+ Gentle Care:


***

Itu deh cerita saya tentang konstipasi yang pernah dialami Kakak Ubii. Semoga bermanfaat yah. Kalau kepengin tahu lebih banyak lagi tentang gangguan pencernaan, coba baca-baca di Disgestion Center deh. Atau, kalau kepengin melakukan tes dan analisa sederhana untuk mengetahui kondisi pencernaan si kecil, bisa ke Wikipoop yah.

Apakah buah hati kalian juga pernah mengalami gangguan pencernaan, moms? Yuk, share sama-sama yuuukk.. ^___^



Love,





60 comments:

  1. Iya masalah pencernaan anak ini bikin galau. Seringnya pas udah MPASI. Tapi Alhamdulilah gak sampai parah dan berdarah bab nya. Kalau si kecil ini masih ASI mak jadi masih wajar klo ga bab sampe seminggu.Dan fesesnya juga biasa. Gak Ä·eras. TFS ya, terutama foto gerakannya itu. Coz yg kutau cuma gerakan memijat di area bawah pusar. Ada seperti mengayuh sepeda juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya yang gerakan kayuh sepeda itu juga, aku tambahin yah ke tulisanku. Thanks for adding, Mba Nunung ^^

      Delete
  2. Anakku pernah Mi, sembelit
    Aku kasih pepaya, langsung lancarrrr

    ReplyDelete
  3. Duuh iya kalau anak masih kecil sering sembelit saat kekurangan serat ataupun cairan. Ngga tega ngeliat kesakitannya kalau pas mules ya maak. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget nggak teganya, dan merasa bersalah juga :(

      Delete
  4. Tanya dong, rada nggak nyambung, tapi.

    Ubii selaku alumni yang terpapar rubella memangnya rutin minum obat apa sampai-sampai pencernaannya terganggu begitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. (((ALUMNI))) hahahah mba Vicky aku ngakak baca kata itu, idk why. Hahaha. Sebetulnya belum bisa dibilang alumni krn Congenital Rubella Syndrome akan melekat terus, I mean dampaknya. Kalau GDD mungkin bisa hilang seiring berjalannya waktu dan proses lewat exercises and therapies (hopefully sih). Tapi profound hearing loss nya kan akan ada terus. Jadi Ubii dan CRS itu ibarat udah sepaket lol. OOT nih aku jadinya.

      Untuk obat-obatan, aku belum tau pasti sih, Mba. Makanya di atas aku pakai kata 'mungkin' ya. Obat-obatan Ubii masih dikonsumsi sampai sekarang, meskipun ada yg sudah ganti. Dulu, Ubii minum namanya Alinamin, Glaucon, dan Phenobarbital. Yang Phenobarbital nya di Ubii untuk mengurangi kekakuan, meski utk anak lain bisa beda, krn ada teman Ubii yang konsumsi itu katanya utk mencegah kejang. Dulu pernah tes ginjal dll krn Ubii konsumsi obat-obatan terus. Hasilnya emang nilainya bukan angka normal, sehingga oleh dokter dianjurkan minum Proten yang kaya protein. Efek obat di Ubii yang jelas adl giginya jadi gupis, kalau gigi ini yang bilang dokternya sendiri jadi bukan assuming.

      Tapi terlepas dari apakah obatnya beneran ngaruh ke pencernaan nggak, aku juga mengakui banget kalau dulu aku bener-bener nggak hati-hati menerapkan menu nya :'(

      Delete
  5. Kaka Ubi Happy banget yah, seru, tetep kuatir yang klo anak ada masalah konstipasi, karena gangguan pencernaan bisa melebar kemana mana, bagus infonya

    ReplyDelete
  6. Trio krucilsku hampir semua pernah mengalami konstipasi saat balita. Yg agak parah ka Alinga...salah satu sebabnya karena gak cocok susunya. Ka Alinga sdh stop mimik ASI sejak 9 bln krn ternyata dakuh hamil adeknya hehe...
    Sejak itu aku banyakin makan berserat dan minum.
    Tp smp sekarang pola bab nya memang ga selancar adek2nya. Kyknya ngikutin pola ayahnya. Bener tuh ada faktor keturunan jg ges...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya aku juga termasuk sih, Bi. Dulu waktu kecil, aku sering banget poop ada darahnya. :(

      Delete
  7. Awalnya aku ga percaya kalo konstipasi bisa genetis, tapi ternyata memang aku lumayan sering dan ini menurun pada Aiman.

    ReplyDelete
  8. Aa wikipoop ya? Seputar 'poop' gitu berarti ya? Wah. Mantep ni mami Ubii-Aiden referensinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bisa buat tes-tes sederhana gitu, Mak. Cobain aja :D

      Delete
    2. Wah baru tahu ada wikipoop, Sara juga sempat sembelit pas aku naaikin teksturnya. Lha dia udah mau bubur yang agak padat, eh ternyata pencernaannya belum kuat, turun tekstur lagi deh=). Sempet kukasih pepaya juga berkali-kali biar bisa pup. Soal obat, memang ada Mak yang bisa bikin konstipasi, biasanya di leaflet ada tulisannya di bagian efek samping obat, terutama jika prosentasenya besar

      Delete
  9. memang masalah pencernaan jangan disepelekan, dulu Marwah juga pernh sembelit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Tian. Kasian si kecil kalau nggak lekas ditangani >.<

      Delete
  10. Duuhh... belum punya baby nih, mii
    *nikah aja blum LOL

    tapi emang sembelit ini klo trjadi sma anak kecil. Kasiannya banget. Wong kadang org dewasa ngalamin konstipasi aja riweuh bin pegelnya minta ampun. Apalgi anak kecil...

    TFS ya mami ubii..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa buat ilmu mba, bahahahaha. Thanks sudah mampir yaaaa ^^

      Delete
  11. Anakku (si kakak) pernah konstipasi sampe trauma pup dia -_-"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku banget mbaaa! Pas kecil dulu, emang rasanya jadi takut banget nget nget :(

      Delete
  12. Aku baca serius dari atas lalu tetiba salah fokus pas liat foto. Wajah mami ubii dikartunin gitu lucuuuuu hahaha

    Btw masalah sembelit pada anak memang harus jadi perhatian nih, gak tega rasanya ngeliat anak wajahnya mengeras hanya karena susah pup
    Makasi tipsnya mami ubii

    ReplyDelete
  13. Gangguan pencernaan ini jangan dianggap remeh oleh emaks ya.. Karena bisa memengaruhi tumbuh kembang si anak *ini yang saya dapatkan dari seminar kemarin*
    Dan setuju banget tips di atas mak. Apalagi yang gerakan itu, saya bangeet hahahaha gerakan itu diajarin waktu saya anterin pijat ke bidan rumahsakit. Dan berhasil! *yiaaay*

    Maak suka artikel ini, soft selling! ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. MAK RANI MAKASIH KALIMAT TERAKHIRNYA BIKIN AKU SENYUM SENYUM :p

      Delete
  14. Kasian memang kalo lihat anak ngeden ga keluar2. Jadi Agak nritik kalau soal anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua ibu kayaknya pasti nritik ke anak, apalagi kalo liat ngeden ga keluar2. Rasanya pengen gantiin #ehnggakdeng :p

      Delete
  15. Jadi inget keponakanku yang kalo poop keras, trus kalo poop di pojokan sambil nangis saking kerasnya. Soalnya keponakanku sehari-hari makan maunya cuma sama telur ceplok atau lele ajah. Kasian kalau ngeliat dia mau poop, antara ketakutan dan kesakitan. Emang penting banget sih orang tua harus telaten buat membiasakan anak makan sayur dan buah. Sepupuku nggak suka sayur dan buah trus nggak telaten juga jadi nurun ke anaknya. Tapi kasian liatnya setiap mau poop pasti drama :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi kl kita gasuka makan sayur dan buah, bisa dicontoh anak kita juga ya mba :(( Makasih banget sharingnya, jadi pelajaran buatku yg gasuka sayur ini :(

      Delete
  16. Noted, Mami Ubii. Buat si K yang lagi mulai MPASi, soal poop bikin agak was-was. :D

    ReplyDelete
  17. Lumi ampuh dengan makan buah pear xiang lie kalo lagi sembelit. Pernah jg lecet dubur dikasih salep benpathen baby alhamdulillah sembuh. Tp intinya banyak air putih itu membantu sekali supaya bab lancar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bepanthen andalan kita nih keknya. Sama banget >.<

      Delete
  18. Lumi ampuh dengan makan buah pear xiang lie kalo lagi sembelit. Pernah jg lecet dubur dikasih salep benpathen baby alhamdulillah sembuh. Tp intinya banyak air putih itu membantu sekali supaya bab lancar.

    ReplyDelete
  19. Aku pernah ngalami konstipasi saat hamil anak ketiga :(
    Sampai bolak balik rumah sakit biar bisa BAB.
    Sempat bingung kenapa bisa sembelit, karena aku nggak konsumsi zat besi.
    Ternyata karena kurang gerak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak InJul, aku ngeri euy bayangin bolak balik RS biar bisa BAB :(

      Delete
  20. Kasih makanan berserat spt sayuran itu gampang-gampang susah.
    Kita harus telaten membujuk.dan mevariasikan menu sayuran agar anak-anak mau makan tanpa drama.
    Ini demi kesehatan mereka.
    Makasih sharing mami ubi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, mba Ety. Bisa juga dikreasikan dengan bento yg lucu-lucu ya kalau anak-anak sudah usia balita dan mulai punya akal untuk menolak ^^

      Delete
  21. Wah bener banget, sayuran sangat membantu memperlancar sama gerakan itu. Krucil memang dibiasain sayuran alhamdulillah lancar... :) Oia gerakan itu juga bisa bantu mengeluarkan "udara" di perut. :D TFS yaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udara yang dikeluarkan dengan bunyi dan bau aduhai yah >.< bahahahaha.

      Delete
  22. Anak2ku untungnya doyan buah. Apa aja masuk hahaha. Dulu waktu anak pertama si Osama malah pernah masuk RS karena 2 minggu ga poop. Tapi waktu itu masih ASI eksklusif jadi ga tahu penyebabnya apa. Tapi Alhamdulillah ga kenapa2 kata dokternya karena penyerapan ASInya bagus jadi itu masih dianggap normal. Tapi kan ya namanya ibu baru ttap aja deg2an

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebayang deg-degan nya mak Irul. Makasih udah mampir ^^

      Delete
  23. Waaaaaa...suka banget postingan ini Mami....lengkap kap kap banget.
    Shoji dulu juga konstipasi, sampai sering banget kita kasi microlax hiks... Pencetusnya sepertinya pepaya. Untuk beberapa orang pepaya bukan melancarkan tapi bikin konstipasi loh (ketiga anakku begitu).
    Aisha juga niih...kemarin sempat panas dan makannya dikit, jadi kayanya poopnya nunggu rombongan ngumpul baru mau keluar :D tiap Aisha makannya dikit, selalu konstipasi, ini aku juga nggak tau nyambungnya dimana *duhh...

    Btw ini beneran lengkap deh, aku suka...suka...suka....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, Mba Aya. Ada juga yg ga cocok sama pepaya. Ada juga anak temenku yg begitu. Makasih sharingnya ya ^^

      Delete
  24. Saday sebulan yang lalu sempet gara gara tekstur mpasi mulai padat. Tanya ke perawat rumah sakit. Dikasih tips ini. Aku kemarin takasih kunir yang udah diserut, trus kasih baby oil. Diputar di duburnya. Lancar walaupun awalnya keras. Hihi. Makanan dibantu pepaya :) jadi kerasnya cuma bentar aja sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah uda lancar lagi mak poopnya Saday ^^

      Delete
  25. Nah iya, terkadang yg sering terlupa itu cairan pada anak ya. Kalau anaknya ndak minta minum kadang kita ndak nawari juga.

    Lengkap banget ulasannya, aku sukaaa bacanya ��

    Oiaa biasanya kalau Adam lagi sembelit (kalau ndak ada penyebab lain) biasanya daku urut urut di bagian (belakang) tengah bokongnya, sbagai stimulasi. Entah ini benar dgn teori fisioterapis atau sugesti aja aja ya, tapi biasanya berhasil ����

    ReplyDelete
  26. Pertama kali Luna MPASI dia sembelit. Tapi waktu itu salahku juga. Ternyata dia kelebihan zat besi. Kebanyakan makan pisang ditambah vitamin zat besi dari dsa-nya. Ehh.. malah sembelit. >.<

    ReplyDelete
  27. Sejak kecil kalau anakku sembelit jg selalu pijat Mbak. Sampai dia gede kalau dia susah BAB langsung nyodorin minyak telon ke aku lalu minta dipijat :))

    ReplyDelete
  28. Wah infonya lengkap bingit mami Gessi...

    ReplyDelete
  29. Wah infonya lengkap bingit mami Gessi...

    ReplyDelete
  30. Pengakuanku Makges, aku sebagai mantan anak2 pun sampai sekarang msh susah BAB. Air putih, sayur, buah...gak ngaruh banyak.

    ReplyDelete
  31. Bisa buat anak usia 4 bulan gak sih senamnya?

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah kalo anak2 saya belum pernah mengalami konstipasi. Anak nomer 2 doyan banget makan buah+sayur, jadi semoga gak pernah mengalami, deh.
    Btw makasih sharingnya ya, Mama Ubii. Barangkali suatu saat bermanfaat buat saya :)

    ReplyDelete
  33. Mba Grace, baca ini jadi keinget anakku yang susah banget makannya bisa 2-3 jam sekali makan untuk semangkuk porsi dia. Poop nya juga 2 hari sekali bulet-bulet kecil, tapi kalau lagi sering sehari bisa 3 kali. Sayuran cuma mau brokoli aja. Buah maunya jeruk aja sama salak, hiks saya sampe bingung gimana cara nya biar dia napsu makan dan makannya cepet seperti anak-anak lain >.<

    ReplyDelete
  34. Wah ilmu banget nih mbak buat nanti saya kalo sudah brkeluarga...
    Makasih bnyak nih mbak tipsnya...

    ReplyDelete

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^