Friday, December 6, 2013

Sehari di Press Briefing #TitikBalik Manulife


Hola! Dalam pos kali ini saya ingin berbagi cerita yang menggembirakan hati saya. Yes! I'm super happy and grateful at the moment because what's so called #TitikBalik. God is great!

Cerita ini diawali dengan keisengan saya mengikuti lomba menulis cerita #TitikBalik yang diadakan oleh asuransi Manulife di Facebook mereka. Ini murni iseng! Ya sih, saya memang kadang suka cari-cari sedang ada lomba atau kuis apa gitu yang saya mampu ikuti. Tapi ini nggak. Saya cuma nggak sengaja lihat seorang teman posted link lomba ini karena ia minta dukungan untuk like ceritanya. That was how I bumped into this competition. Menulis ceritanya pun tanpa merancang kata-kata atau apa. Malah sebenarnya saya kesulitan di lomba menulis #TitikBalik ini karena jumlah karakter yang dibatasi di tiap bagian. Saya memang kurang bisa menulis yang singkat. Jadi kemarin saya banyak menghapus kata-kata saya karena jumlah karakter sangat kebanyakan. Hihihi. Fiuh. Harus belajar lagi tampaknya. :)

Sampai pada tanggal 26 November lalu, saya ditelepon Mbak Adella dari Manulife yang meminta saya mengirimkan surat pernyataan bahwa cerita saya adalah kisah nyata dan foto saya. Mbak Adella nggak bicara banyak. Beliau hanya menyampaikan ini untuk kepentingan menampilkan tulisan saya di pameran #TitikBalik yang akan diselenggarakan Manulife pada tanggal 5-8 Desember di Kota Kasablanka. So, still, I had no expectation nor clue. Masih lempeng-lempeng aja gitu. Kebagian ikut dipasang di pameran aja sudah happy sekali loh. Suwer! ^^

Lalu nggak ada kabar apa pun lagi.......... *hening* *krik krik krik* *jangkrik pacaran*

Tiba-tiba, tak ada angin tak ada hujan tak ada apa pun itu untuk menampilkan efek lebay dari alam *halah*, kemarin Rabu tanggal 4 Desember, saya dapat telepon dari Mbak Dian dari Manulife. Mbak Dian mengundang saya untuk hadir di acara Manulife hari Kamis tanggal 5. Gilee mepet banget sih bilangnya, batin saya. Jadi awalnya saya kepikiran untuk meminta seorang teman dari Rumah Ramah Rubella untuk mewakili saya. Yah nggak papa sih kalau diwakilin, tapi sebenernya kami berharap Mbak Gracie bisa hadir karena nanti ada press con bersama teman media juga, tapi yaudah lah nggak papa kok Mbak, tolong kabarin saya aja siapa yang bisa datang, begitu kata Mbak Dian selanjutnya. Serius, saya kira saya termasuk dalam finalis berapa besar gitu makanya diundang hadir. Ternyata Mbak Dian mengirimkan email yang bunyinya:

Sehubungan dengan kampanye Titik Balik Manulife yang telah diselenggarakan oleh Manulife Indonesia dari September–November 2013 dan partisipasi Anda berbagi kisah Titik Balik, bersama ini kami mengundang Anda untuk hadir di acara penyerahan penghargaan kepada 3 (tiga) penulis kisah Titik Balik paling inspiratif.

*sorak sorai* *bersyukur* *happy*

Langsung saja saya ingin untuk hadir begitu dengar ada teman media yang diundang. Bukannya mau ngeksis, tepe-tepe, atau malah pingin diorbitin jadi artis (ya eyalaahh bodi bantet kate cebol begini), tapi saya pikir saya jadi punya kesempatan untuk memperkenalkan Rumah Ramah Rubella pada teman-teman. Memang saat ini teman-teman dari Rumah Ramah Rubella sedang menyusun banyak agenda campaign tahun depan. Kesempatan emas broh!, pikir saya. Jadilah saya minta tolong mertua saya mencarikan tiket dan dapat! Puji Tuhan. Mertuaku memang jempolan. *salim* Okay, so that's the plan. Flight to Jakarta at 7 AM dan back to Yogyakarta at  5 PM.

Singkat cerita sampai juga saya di Food Society Atrium Mall Kota Kasablanka Jakarta Selatan tanggal 5 Desember pukul 10 kurang. Hore. Saya in-time nih! *tepuk dada dikit* Belum banyak yang hadir. Suasana masih lengang. Snack di meja pendaftaran untuk awak media pun masih menumpuk. Panitia pun masih terlihat sibuk merapikan ini itu. Jadi saya memilih berjalan-jalan di sekitar stage sambil membaca tulisan-tulisan #TitikBalik lainnya. Tulisan-tulisan #TitikBalik itu ditata dengan apik, dipajang di kaca di depan dan samping kiri kanan stage. Wah ceritanya bagus-bagus. Ada beberapa yang saya kenal; salah duanya adalah Mak Irma Susanti dan Mak Wylvera Windayana. Mereka adalah teman dari Komunitas Emak Blogger. Tulisan mereka bagus dan inspiratif. Semoga someday saya bisa meet up dengan emak-emak hebat ini.

Stage yang masih lengang
'Investasi untuk masa depan, sudah dipikirkan belum?'
Tulisan-tulisan #TitikBalik yang dipajang apik
Tulisan saya yang mojok sama tulisan Mak Irma

Kemudian ada perempuan berbaju putih yang tersenyum ramah dan menghampiri saya. Ternyata itu Mbak Dian. Lalu Mbak Dian mengajak saya duduk di meja di belakang meja pendaftaran dan mengenalkan saya pada Bu Felicia dari Manulife dan Mbak Desy Novianti, host Insert Investigasi, yang akan menjadi MC di acara Press Briefing #TitikBalik untuk Masa Depan Anda 100 Kisah yang Menginspirasi bersama Manulife. Sambil menunggu acara mulai, saya mengobrol dengan Bu Felicia tentang Ubii dan Rumah Ramah Rubella. Bu Felicia kelihatan terkejut ketika saya bercerita tentang teman-teman di Rumah Ramah Rubella. Beliau juga menyayangkan belum ada nya sosialisasi tentang TORCH yang lebih aktif dari dinas kesehatan. Bu Felicia ramah sekali, beliau juga banyak cerita tentang keluarganya saat liburan di Yogyakarta. Mbak Desy, yang saat itu sedang flu, nggak banyak bicara karena Mbak Desy juga menyibukkan diri dengan membaca materi. Dan, saya menyesal kenapa nggak minta foto dengan Mbak Desy. Yah, memang, saya masih katro ketemu artis. Hihihi. *malu-malu kucing*

Akhirnya teman-teman media mulai hadir dan acara pun dimulai. Mbak Desy menyapa kami semua dengan ramah. Setelah berbincang sebentar, Mbak Desy memanggil Bu Nely dan Pak Alex dari Manulife untuk berbicara mengenai kampanye ini. Bu Nely kelihatan anggun dan berwibawa, namun juga ramah. Pak Alex kelihatan sekali sudah biasa bicara di depan umum, pembawaannya sangat santai, menyenangkan, dan humoris. Pak Alex juga murah senyum. Sungguh, I truly feel grateful karena bisa mengenal mereka. Tak lama kemudian, Mbak Desy mengundang Bu Felicia ke stage untuk berbicara mengenai kampanye #TitikBalik dan mengumumkan ketiga cerita inspiratif. Tiga cerita inspiratif, including mine, ditampilkan di layar dan Bu Felicia memberi sedikit gambaran tentang tiap cerita. Dua cerita lain adalah milik Mbak Ning dan Mas Harbi. Mbak Ning bercerita perjuanganya mendapatkan ijazah SMA. Ia hanya lulusan SMP karena orang di sekitarnya selalu bilang buat apa sekolah tinggi wong perempuan itu mbalik ke dapur. Tapi Mbak Ning nggak pernah melupakan mimpinya. Ia melakoni pekerjaan sebagai tukang cari rumput dan tukang cuci; semua uangnya ia tabung untuk mewujudkan mimpinya. Akhirnya ia berhasil mengikuti Paket C sejajar SMU dan mendapat ijazah SMU. Kini Mbak Ning bahkan sudah merintis usaha nya dalam bidang Fashion Lukis. Kisah dari Mas Harbi pun nggak kalah inspiratifnya. Mas Harbi bercerita tentang perjuangan orangtua nya untuk membiayai kuliahnya. Sang ayah pernah bekerja di kebun karet dan sang ibu bahkan nggak keberatan menjadi pembantu rumah tangga. Itu membuat Mas Harbi bertekad untuk menyelesaikan kuliah nya dengan baik. Kini Mas Harbi membuat sebuah Taman Baca Masyarakat karena kepedulian sosialnya. Mas Harbi pun bisa membeli rumah di kompleks perumahan untuknya dan orangtua. Kisah yang luar biasa ya? Dibilang sama inspiratif nya dengan Mbak Ning dan Mas Harbi adalah motivasi supaya saya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi untuk teman-teman di Rumah Ramah Rubella kelak. Amin. *mana aminnyaaa?*

Tadaaaaa
Setelah itu, Mbak Desy menanyai saya dan Mbak Ning (Mas Harbi saat itu berhalangan hadir sehingga diwakili oleh kawannya). Mbak Desy menanyai saya Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran Grace saat pertama kali mengetahui kondisi Aubrey? Kemudian Mbak Desy menanyakan kondisi Aubrey sekarang secara singkat. Saya senang saat itu saya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Mbak Desy dengan santai, nggak nervous seperti saat di Kick Andy. Puji Tuhan, sudah lebih berani sekarang untuk bertemu orang.

Whoosah, ayo jangan gugup!

Selanjutnya Mbak Desy mengundang saya, Mbak Ning, dan kawan yang mewakili Mas Harbi maju ke stage. Saya pikir di situ saya akan mendapat kesempatan bercerita tentang Rumah Ramah Rubella. Ternyata nggak. *mewek* I was a bit disappointed, to be honest. Padahal saya sudah mengharapkan bisa sekalian menyampaikan supaya kita lebih waspada terhadap TORCH. But, let it go, it's okay. Semoga ada kesempatan lagi lain waktu. Then, Bu Nely dari Manulife memberikan kami penghargaan sebagai 3 cerita terinspiratif secara simbolis.

Acara selanjutnya adalah sesi Q and A untuk kawan-kawan media. Satu wartawan (saya lupa dari media mana) mengusulkan agar 100 kisah inspiratif ini dibukukan selain dibuat menjadi e-book. Wow! Amin! Semoga saja diamini oleh Manulife. Hihihi. Lalu ada seorang reporter dari Kompasiana yang menanyakan alasan 3 cerita ini yang terpilih. Pak Alex menjawab kurang lebih, Karena tema nya adalah titik balik, maka kami mencari cerita yang memiliki unsur tersebut. Titik balik artinya membal, bounce back. Maka kami mencari siapa yang pernah mengalami masa terendah namun kemudian dapat menjadikan itu untuk bangkit lagi. Ini bukan ajang menceritakan siapa yang hidupnya yang paling menderita. Cerita-cerita ini bukan untuk dikasihani tapi untuk membuat kita semua tau apa yang harus kita lakukan jika suatu saat kita mengalaminya sendiri. Kemudian, Pak Alex mengatakan sesuatu untuk saya dari stage yang nggak akan saya lupakan.

"Grace, semua bisa lihat badan saya jauh lebih besar dari kamu. Tapi itu bukan berarti saya lebih kuat dari kamu. Menurut saya, kamu lebih kuat dari saya. Trust me, you are much stronger than me and than you think."

Huaaa. Saya mewek, tapi untung nggak meleleh air mata di situ, kan malu yee. :p

Tak lama kemudian Press Briefing #TitikBalik pun usai dan kami semua dipersilakan untuk makan siang di Penang Bistro bersama-sama. Saya baru beres-beres tas, tiba-tiba ada wartawan yang meminta saya, Mbak Ning, dan kawan Mas Harbi maju untuk berfoto bersama. Nggak apa lah, saya sih senang-senang aja bisa foto. Hehehe. Setelah itu ada mbak dari satu media yang mewawancarai saya karena ia akan mengulas tentang hari Ibu nanti. Sayangnya saya lupa ia dari media mana. Hiks. Ia bilang akan menghubungi saya kalau sudah terbit. Semoga ia nggak lupa. Amin. Udah dong, setelah itu saya lanjut beres-beres. Eh, saking semangatnya, ada insiden kecil. Resleting tas saya jebol! Hiks hiks. Padahal itu tas satu-satu nya. Saya suka banget tas itu karena murah dan muat banyak. Eh, misfokus ya? ;)

Saya, Mbak Ning, kawan Mas Harbi
Mbak reporter, kalau beneran terbit jangan lupa kabarin yaaa
Setelah semua selesai, saya segera menyusul teman-teman ke Penang Bistro. Ternyata dua teman saya dari New Mom sudah menunggu. Saya jadi nggak enak kalau mereka harus menunggu saya makan karena waktu saya nggak lama. Saat itu sudah pukul 12.30 siang dan saya sudah harus bergerak ke airport paling nggak pukul 14.30. Jadi saya ngeteh cantik aja. Kemudian saya pamit pada Bu Felicia dan Bu Nely. Terakhir saya pamit pada Mbak Dian yang malah menarik saya keluar restoran. Di situ Mbak Dian memberitahukan bahwa Manulife akan mengirimkan email berkaitan dengan pengiriman hadiah. I still had no idea how much I would receive di situ. Saat Mbak Dian memberitahukan, ya ampun, saya officially mewek dan langsung memeluk Mbak Dian. Semoga Mbak Dian nggak kebauan karena baju saya sudah basah keringat dan saya lupa pakai parfume dan deodoran pagi itu. Wew. Puji Tuhan, penghargaan dari Manulife ini akan bisa kami tabung untuk ke depannya.

By the way, ada cinderamata untuk kami semua termasuk rekan media. Lucu deh. Ular tangga tentang #TitikBalik. I love it!
Ular tangga asuransi, hihihi
Apakah sudah berakhir di situ? Enggak dong. Saya menghabiskan waktu sambil berjalan-jalan di Mall Kota Kasablanka bersama kedua teman saya dari New Mom itu, Mbak Astri dan Mbak Tami serta baby boy nya, Enzo. Kami makan siang di Eat 'n Eat sambil bercerita heboh. Nggak lama kemudian, saya kedatangan dua teman lagi. Kali ini dari Rumah Ramah Rubella; Mbak Sita dan Mbak Inel. Ini adalah pertemuan pertama saya dengan Mbak Sita dan Mbak Inel serta putra nya, Nadhif. Nadhif adalah anak Mbak Inel yang juga terkena Congenital Rubella Syndrome. Melihat Nadhif yang aktif dan berani, saya jadi makin optimis dalam membesarkan Ubii. Thank you, Nadhif! Senang sekali. Walaupun singkat, kami bisa ngobrol ngalor-ngidul dan seru. Kami juga sempat membahas sedikit tentang rencana Rumah Ramah Rubella untuk pembuatan kaos. That was fun!
Bersama Mbak Sita
Mbak Inel dan Nadhif sudah datang, yeay!
Acara dilanjutkan dengan mampir sebentar ke Toys Kingdom karena saya pingin membelikan Ubii mainan yang pernah saya lihat di kelas AVT (Audiotry Verbal Therapy) nya. Puji Tuhan, dapat! Dan harganya juga terjangkau ternyata. Senangnya bisa bawa oleh-oleh untuk Ubii. Thanks to Mbak Astri dan Mbak Tami yang nggak keberatan mengantar saya lihat-lihat mainan. Nggak terasa sudah hampir pukul 14.30. Saya harus buru-buru ke bandara. Time to go. Saying good-bye is never easy. Hiks. Semoga lain kali bisa jalan-jalan ke Jakarta lebih lama lagi.


Bareng Mbak Tami, Enzo, dan Mbak Astri
Saya senang sekali bisa menghadiri Press Briefing #TitikBalik bersama Manulife hari ini. Acaranya singkat dan padat. Sama sekali nggak bertele-tele. Acaranya juga dikemas dengan komunikatif. Pihak Manulife pun sangat memperhatikan kami supaya kami nggak kelaparan dengan menyediakan tea time sebelum acara dan lunch bersama. Itu poin plus acara Press Briefing #TitikBalik ini. Namun, ada juga hal minor yang sempat membuat kurang nyaman. Yang pertama, karena kadang ada suara dari loud speaker Mall Kota Kasablanka untuk menyapa dan memberikan informasi pada pengunjung. Jadi kejelasan suara orang yang berbicara dri Press Briefing #TitikBalik sempat terganggu. Yang kedua, acara tersebut digelar tepat dibawah (aduh saya bingung menyebutnya nih) atap tembus pandang. Jadi saat mataharinya terik, lumayan panas juga tuh. But, as what I said before, itu gangguan minor saja. Overall, terlihat sekali usaha pihak Manulife untuk mengupayakan kenyamanan kami yang hadir di sana. Salut! It's really an honor to experience this and meet many great people today. Sungguh adalah berkat luar biasa di penghujung tahun. :)


Love.


24 comments:

  1. Selamat ya mama Ubii.. *yeay, komen pertama*
    Semoga hadiahnya bermanfaat buat Ubii.. selamat sekali lagi.. :)

    ReplyDelete
  2. Judulnya: pertamax gan yah? :p
    Amiinn, tengkyu Mama Ganesh ^^

    ReplyDelete
  3. Wahhh selamat yaaa.. semoga makin banyak orang juga yang tahu tentang rumah ramah rubella..

    ReplyDelete
  4. Wow.... Selamat ya. Beruntungnya Ubi punya Mommy yang tough walaupun badannya kecil. (Y)

    ReplyDelete
  5. salam kenal...
    uwah,selamat mbak....^^

    ReplyDelete
  6. saya jg jd tahu ada rumah ramah rubella...selamat ya mak..!

    ReplyDelete
  7. selamat yah mamanya ubie...membenarkan kata pak alex dan saya mau tambahin you are special mom buat ubiee....lihat semangatnya untuk ubie pas di kick andy waktu itu..eh ternyata blogger jg :) sukses untuk rumah rubella nya mbak

    ReplyDelete
  8. uwa....menang lagi ya....selamat ya mak graci....emang hebat iki ibu muda..ubii pasti senang dengan mainnya

    ReplyDelete
  9. Waaah selamat ya .. keren deh :)

    ReplyDelete
  10. @Mak Eddeweiss: Ah.. Terimakasih juga yah Mak sudah mampir ke mari dan meninggalkan jejak :))

    @Mak Jade: Amin. Itu doa yang aku aminin banget banget banget. Tengkiyuu Mak :)

    @Bu Dion: Makasih pakai kata kecil bukannya cebol, wkwkwk. Thanks Mama Menur, ini terinspirasi dari perkataan Mama Menur di BIMA Edrea tanggal 6 Juli lalu :)

    ReplyDelete
  11. @Mbak Hana: Salam kenal juga, makasih sudah mampir :))

    @Mak Kartina Ika: Asyik tambah lagi yg tau ^_^

    @Mama Kinan: Wah tengkyu Mak. Nonton ya? Aakk jadi malu, di situ aku medok dan gugup banget :|

    ReplyDelete
  12. @Mak Enci: Wakakakak, seneng aku nek dibilang muda *generasi sok muda* Tengkiyu ya Mak Enci. ^_^

    @Mak Niar: Thanks Mak Niar. Selamat juga jadi member of the month ^_^ Salam kenal ya Mak.

    ReplyDelete
  13. Selamat mbak Graecie, dan salam kenal mbak ;)

    ReplyDelete
  14. huaaaa kalo aku lagi di Jakarta, kita bisa kopdaran di Kokas situuuuh, deket rumah soalnya, Maaaak! :D :D :D

    btw, selamat ya mak. kisahmu memang menginspirasi semua orang! bahkan aku sendiri ga berani ikutan event-nya, huhuhu. :)))

    ReplyDelete
  15. Selamat Mbak, ceritanya seru, salam buat ubii, rumah ramah rubella itu apa ya Mbak? wah harus cari tau dulu nih :)

    ReplyDelete
  16. keren! selamat yah!
    cerita mba & ubi emang slalu menginspirasi :)

    ReplyDelete
  17. Selamattttt ya Mami Ubii...juga Mak Irma dan Mak wylvera..ah emak2 yang hebat memang..

    ReplyDelete
  18. @Mbak Fardelyn: Terimakasih, Mbak dan salam kenal juga yah ^_^

    @Mak Isti: Oh ya? Deket ya? Hiks. Semoga lain waktu kita bisa kupdaran ya Mak Isti! :)) Aih, apaan sih ah, tengkiyuuu yaakk :**

    ReplyDelete
  19. @Mbak Helda: Salam balik dari Ubii. :) Rumah Ramah Rubella bisa diintip di www.facebook.com/groups/rumahramahrubella yak. Hohoho. Ini adalah sebuat komunitas, mayoritas ortu, tapi bukan berarti yg belu jadi ortu nggak diterima. Intinya di sini kami saling berbagi cerita dan informasi ttg TORCH terutama pencegahan, dampak pada janin, dan treatment yg dilakukan utk mengobati buah hati kami. Begitchuh :D

    ReplyDelete
  20. @Mbak Nathalia: Tengkyu Mbak. :) Salam kenal yaaaa ^_^

    @Mak Lies: Dirimu juga Emak hebat!! Ciyuumm :***

    @Mak Myra: Terimakasih, Mak Myra. Salam buat Keke & Naima yah. Btw, nama Ubii dan Naima mirip yah. Kalau Ubii 'Naiym'. Mirip dg Naima. Hehehe.

    ReplyDelete
  21. apa yang membedakan kamu dengan yang lain? kamu menulis. Itu yang membuat perbedaan. Selamat ya gres, tetap menulis.

    ReplyDelete
  22. @Rio: Kamu juga ya, tetap menulis :")

    ReplyDelete

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^