Friday, May 22, 2015

Persiapan Sebelum Operasi Implan Koklea (1)


Januari lalu saya pernah cerita di blog ini tentang ikhtiar kami untuk memperbesar peluang Ubii mendengar melalui implan koklea alias cochlear implants alias bionic ears.


Di tulisan Ujian Bernama Implan Koklea itu, sebenarnya saya sudah menjabarkan secara singkat apa sih implan koklea, how it works, dan lain-lain. Tapi, mungkin lebih jelas kalau nonton video ini saja yah. Video dari sini.



Nah, perjalanan sebelum bisa melakukan implan koklea itu nggak sebentar. Nggak semua anak bisa menjadi kandidat penerima implan koklea loh. Jadi, seperti apa kriteria yang harus dipenuhi Ubii sehingga ia bisa menjadi kandidat?

  1. Punya gangguan pendengaran berat atau sangat berat.
  2. Nggak begitu terbantu / mengalami kemajuan dengan pemakaian alat bantu dengar.
  3. Ada komitmen dari keluarga untuk mengikuti terapi-terapi yang diperlukan dan terus memberikan stimulasi/latihan di rumah. You know, this is such a life-time commitment.
  4. Punya ekspektasi yang realistis terhadap implan koklea. Dengan kondisi Ubii yang juga punya keterlambatan motorik dan disabilitas intelektual, saya nggak mungkin dan nggak boleh punya ekspektasi dan target yang sama dengan orangtua anak yang hanya murni hearing loss, kan? Dan, harus dipahami, teknologi secanggih apa pun ENGGAK membuat teknologi implan koklea ini menghasilkan suara yang normal senormal suara yang kita dengar sehari-hari.
  5. And, this is important: harus menjalani serangkaian pemeriksaan. Pemeriksaan apa saja? Later yah ;)
Terkait poin nomor 4, suara yang dihasilkan oleh implan koklea tentu tetap berbeda dengan suara yang dihasilkan oleh indra pendengaran yang normal. Mau tau bedanya, nggak? Video dari sini. Dengerin deh. :))



Bersyukur lah kita dengan pendengaran yang normal yah... :')))


Nah, di poin nomor 5 tadi saya menyebutkan serangkaian pemeriksaan. Berikut lengkapnya:
  1. MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melihat bagaimana syaraf pendengaran, apakah memungkinkan untuk dilakukan operasi. 
  2. CT Scan untuk melihat posisi dan bentuk rumah siput.
  3. ASSR (Auditory Steady State Response) dan BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) untuk melihat tingkat gangguan pendengaran Ubii dan berapa residual hearing (sisa pendengaran) nya. 
  4. BOA (Behavioral Observation Audiometry) dengan dan tanpa memakai hearing aids untuk melihat respons Ubiii terhadap suara saat ia sadar.
  5. Vaksin PCV - Prevnar untuk mencegah meningitis.
  6. Thorax. Ini hubungannya dengan pemberian anestesi nantinya. And yes, ini berarti akan ada sesi pertemuan dengan dokter spesialis anestesi juga nanti menjelang operasi.
  7. Konseling dengan psikolog dan/atau terapis. Biasanya sesi ini adalah untuk melihat kesiapan dan komitmen keluarga -terutama orangtua- akan terapi dan latihan yang berkelanjutan pasca pemasangan implan koklea supaya hasil terbaik bisa didapatkan.

*Tambahan* Kalau berencana menggunakan BPJS untuk operasi nya (yang bisa dicover adalah operasinya yah, BUKAN implant device nya) - berarti persiapan bertambah menjadi mendapatkan rujukan untuk menjalani operasi implan koklea ini. Seperti biasa, prosedur awal adalah mendapat rujukan dari dokter keluarga di faskes 1, kemudian ke rumah sakit tipe B, dan terakhir ke rumah sakit tipe A. Kebetulan di Jogja belum ada rumah sakit yang bisa melaksanakan operasi ini, jadi Ubii harus dirujuk ke rumah sakit lain. Dan pilihan kami jatuh pada RSCM Jakarta. Jadi, dari rumah sakit tipe A di Jogja, kami dibuatkan surat rujukan ke RSCM Jakarta. Setelah dapat, then it's done. Perhatikan yah, biasanya ada batas waktu berlakunya surat rujukan itu. Saya nggak tau apakah sama dengan kasus-kasus lain masa berlakunya. Surat rujukan Ubii ini masa berlaku nya 1 bulan.

*Tips* Copy lah kartu BPJS, KK, akta kelahiran anak yang banyak sekalian karena akan sering dibutuhkan dalam pengurusan surat rujukan ini. Siapkan untuk diberikan pada petugas dalam 1 map. Dan simpan copy-an di map terpisah. Dokumen asli di map lain lagi.



Nah, itu adalah rangkaian pemeriksaan yang sudah Ubii jalani sehingga akhirnya diputuskan Ubii BISA menjadi kandidat. Setelah semua pemeriksaan itu selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan semua hasilnya dengan dokter spesialis THT sub-spesialis otologi. Dokter yang akan menangani Ubii adalah dr. Harim Priyono, Sp.THT-KL. Setelah mendapatkan lampu hijau dari beliau - tinggal menentukan tanggal operasi deh.

Berhubung surat rujukan Ubii tertanggal 13 Mei 2015 dan berlaku selama 1 bulan, maka Ubii harus operasi sebelum tanggal 13 Juni 2015. Sebetulnya tadi dr. Harim menawarkan tanggal 1 Juni 2015 sih, tapi kayaknya itu terlalu mepet. Ada beberapa hal yang masih harus kami lakukan. Jadiii yaaah, let's just work it out semoga semua cepet rampung. Pokoknya paling lambat di minggu ke-2 bulan Juni, Ubii sudah harus operasi.

It's getting closer. It's getting real.

Nanti ada beberapa printilan lain yang perlu diperhatikan menjelang hari-H, saya bakal tulis di part 2 yah. Stay tune!!

Oh iya, mohon doanyaaaa yaaaaaa ^___^




Praying,







23 comments:

  1. Semoga dilancarkan operasinya ya Ubii..
    Sehat selalu.
    Salam dari adik Luna di sini. :)

    Ohya, nanya dong...
    Meningitis dan kasus di telinga ada hubungannya ya?
    Anakku tiap flu selalu keluar cairan di telinganya.
    Meski kmrn dokter THT bilang gendang telinganya baik.
    Tpi kadang suka overthinking, worry, dsb.

    ReplyDelete
  2. Semoga semuanya lancar, ya. Semangat, Ubiiiiii... :*

    ReplyDelete
  3. Doaku yang terbaik untukmu Mbak Gesii.. Semoga operasi Kakak Ubii menghasilkan yang terbaik.. :')

    ReplyDelete
  4. semoga operasi Ubii nanti di lancarkan :)

    ReplyDelete
  5. Semoga semuanya dilancarkan ya mami ubi....

    ReplyDelete
  6. semoga semua di lancarkan ya mba...

    ReplyDelete
  7. Semoga lancar ya Ubii. Mamah Ubii harus tetap semangat, dijaga kesabaran & kesehatannya.

    ReplyDelete
  8. aku daoin lancar selalu ya prosesnya. Kabari ya nanti kalau udah di Jakarta

    ReplyDelete
  9. semoga lancar dan berhasil implannya Ubii. aaamiiin.

    ReplyDelete
  10. Ubiiii... budhe doain dari sini yaaa... kamu dan mamimu sungguh perempuan2 perkasa *hugnkiss

    ReplyDelete
  11. semoga dimudahkan operasinya Ubii ya mak...

    ReplyDelete
  12. Aq doakan mbak, semoga pendengarannya Ubi membaik
    Salam
    @guru5seni8
    Penulis di www.kartunet.or.id / http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    ReplyDelete
  13. Ikut berdoa semoga proses operasinya lancar dan sukses implannya. Urusan birokrasinya lumayan juga yah.

    ReplyDelete
  14. Semoga lancar segala urusan dan operasi Ubi nanti ya, Mbak. Big hug!

    ReplyDelete
  15. lancar semuaaaa Mami Gesi sayang...persiapan yang matang mudah-mudahan bisa melancarkan semua ya..kisses..

    ReplyDelete
  16. Semoga operasinya berhasil ya ubi. Salam dari adek Tara di medan :)

    ReplyDelete
  17. Semoga mendapatkan pelayanan yg terbaik... peluk ubii

    ReplyDelete
  18. aku bnr2 jd penasaran ama implant koklea ini... kebetulan adikku dokter THT jg, jd mw nanya2 ah aa dia.. hr ini juga lg ada seminar THT yg wajib utk smua dokter THT seindonesia nih mba... mrk lg seminar 2 hr di RSCM...

    alhamdulillah Ubii bisa jd kandidat ya... moga2 operasinya nanti berhasil... ikut mendoakan mbaa ^o^...

    ReplyDelete
  19. Halo mb grace dah pindah ke jkt ya ternyata ya? Mudah2an suatu waktu bisa ketemu ya..salam buat ubii semoga segala sesuatunya berjalan dan berhasil baik ya mb..

    ReplyDelete
  20. Semangat terus mami ubii, Tuhan selalu menyertai :)

    ReplyDelete
  21. Mama ubii.. Salam kenal dari gzifa di jogja.. Kebetulan bulan oktober gzifa sdh implan juga di rscm dg dr harim juga.. Dan umplan kedua kami tgl 7 juni kemarin dilakukan di RS. Karyadi semarang dg mengundang dr harim juga.. Kami sdh cocok bgt dg beliau.. Semoga smua dilancarkan ya mama.. Pengen bisa kontak2 langsung ma mama ubii gmn ya? Salam sayang Gzifa

    ReplyDelete
  22. anak ku firaisah nur kasifah umur 2 th juga tidak bisa mendengar dan merspon suara suara,saya sudah sempatkan ke puskesmas dan di beri rujukan ke RS Hermina balikpapan dan di periksa oleh dokter THT,saya lihat telinga anak saya di beri kabel semacam kabel headsheet lalu volumenya di fuul kan oleh dokter tersebut hingga lampu di remot genggamnya menyala berwarna merah (kedap kedip) saya lihat respon dokter tersebut hanya menggeleng gelengkan kepala,nah mulai dari situ hatiku merasa down,lalu dokter menjelaskan kepada saya tentang rumah siput yg ada di anak saya bermasalah,lalu dokter tersebut mengusulkan saya untuk di bawa kerumah sakit Kanujoso jati wibowo untuk rekam otak dan biayanya nggak di tanggung oleh BPJS itu hanya rekam otak aja untuk memastikan keparahannya saja,dulu kata dokternya biayanya sekitar 900 rb tapi nggak tau sekarang,jadi saya berhenti sampai di situ dan tidak saya teruskan ke RS Kanujoso jati wibowo,,sampai sekarang saya masih bingung untuk memecahkan masalah tersebut,semoga ada jalan keluarnya sayap hanya bisa mengharapkan BPJS saja,,bila seandainya saya mampu saya nggak mau anak saya nasibnya begini,,hanya doa yg bisa saya ucapkan buat kesembuhan anak saya setiap harinya dan dapat di permudah dalam segala urusannya buat Firaisah anak saya semoga dapat mendengar walau sedikit saja

    ReplyDelete

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^