Thursday, April 17, 2014

Pengalamanku Jadi Finalis Kartini Next Generation 2014

 
Yup! As what the title says, saya kali ini pengen cerita tentang pengalaman saya sebagai Finalis Kartini Next Generation 2014. Whoa! Mimpi bisa terjaring sampai ke tahap ini pun nggak berani, jadi ini saya anggap sebagai berkat dan anugerah dari Tuhan yang luar biasa. Bisa disandingkan dengan 17 Finalis lain yang berprestasi, positif, dan kreatif adalah kehormatan luar biasa. Thus, for me, dapat penghargaan menjadi bukan yang terpenting lagi. Sekali lagi, karena bisa sampai di sini sudah speechless dan grateful luar binasa biasa.

How It Began...

Awalnya saya tahu ada info tentang ajang ini dari Twitter. Jelas, krisis pede duluan. Apalagi lihat para finalis tahun lalu, ada Nila Tanzil, Angkie Yudistia, dan kawan-kawan yang memang prestasinya sudah dikenal banyak orang. Siapa saya? Hanya butiran debu. Eh itu lagu ya? Hihihi. Tapi ada beberapa teman yang mensupport saya untuk mencoba, semuanya dari Kumpulan Emak Blogger. Beberapa emaks yang mendorong saya ada Mak Fita, Mak Myra, Mak Haya, Mak Pungky, Mak Reni, Mak Lianny, Mak Lies, dan masih banyak lagi (panjang banget kalau disebutin satu-satu). Yang jelas, terima kasih saya untuk mereka semua yang mengompori saya. Kalau nggak ada mereka, mana saya berani? Lha wong masih cupu gini. Heuheu.

Finally, I sent my application form. Deg-degan sih enggak ya, ya karena itu tadi, nggak berani berharap apa-apa. Maklum butiran debu. Hahahaha. Eeehh, lha kok saya ketiban duren runtuh yak. Pagi-pagi iseng buka website resmi Kartini Next Generation, ada nama saya. I was like, "Seriously? ME?" Sontak saya langsung speechless. Kegirangan, bersyukur, nggak percaya, dan tentu saja...jiper. Jiper melihat nama 17 Finalis lain yang prestasinya jauuuuhhh lebih keren. Jiper melihat kiprah mereka di bidang masing-masing yang jauuuhhh sudah lebih lama mulai. Galau galau deh. Tapi semua teman menyemangati. Ada 2 komentar penyemangat yang paling cess di hati, yaitu dari Pungky dan Mak Indah Nuria. Kalo si Pungky komennya begini, "Yaelah, urusan amat sama saingan . Percaya aja dirimu bisa dan punya banyak hal yang mereka gak punya. Satu lagi, kayaknya cuma kamu mak yang timsesnya segambreng. Ya di wasap kita, ya di KEB, ya di RRR" Hmm, ini mahmud kalau komen emang pedes. Mulutnya berbisa. Tapi ternyata manjur bok!!! Thanks, Pungkik! Kalau Mak Indah ngomen, "Semangaaaaat.....jangan remehkan kemampuan dirimu...you rock!" Hmm, apa iya saya meremehkan diri sendiri? Sindrom butiran debu kali yak. Hahaha. Yang jelas thanks to you, Mak Indah! :*

The Preparation...

Oke jadi ceritanya saya pede lagi. Persiapan pun dimulai. Lagi-lagi, saya menggengges si Pungky. Nanya-nanya cara bikin video. Siapa sih yang nggak mupeng liat video Srikandi Blogger milik Pungky? Belum nonton? Wuih, nggak gaol! Sok, nontok dulu atuh di sini. Usut punya usut, video sekeren milik Pungky nggak mungkin saya bikin hahaha. Nggak sempat ternyata. Jadilah saya hanya bikin video yang jauh lebih sederhana. 



Voila! Persiapan video beres. Belum selesai dong. Saya mengubek materi tentang TORCH juga, siapa tau ditanyain tentang itu kan. Heuheuheu. Saya juga langsung siapin kalender Rumah Ramah Rubella dan kaos nya untuk ditunjukkan (kalau memang ada kesempatan). Puji Tuhan, hari Minggu (sehari sebelum saya berangkat), brosur Stop Campak Jerman (Rubella) buatan pengurus Rumah Ramah Rubella, Mbak Inel Mama Nadhif sudah jadi. Segera saya cuss untuk print sejumlah finalis dan dilebihkan sedikit. Saya juga siapkan pin Rumah Ramah Rubella. Brosur dan pin itu rencananya akan saya bagikan ke para finalis untuk memperkenalkan Rumah Ramah Rubella sekaligus berbagi informasi soal Rubella. Lumayan :))


The Flight...

Saya dijadwalkan terbang ke Jakarta hari Senin (14/4) pukul 4 sore. Belajar dari pengalaman yang lalu saat ketinggalan pesawat, jam 2 siang saya sudah berangkat dari rumah. Hahahaha. Masih trauma ketinggalan -____- Bisa ngopi-ngopi cantik dulu sambil baca-baca deh (sok rajin, padahal maksudnya baca majalah). Sekitar jam 3 sore, Mbak Fani SMS menanyakan saya ada di mana. Mbak Fani adalah Finalis asal Jogja juga dan kami terbang dengan flight yang sama. Mbak Fani bergerak di bidang Bisnis. Usahanya bisa diintip di sini. Akhirnya kupdar pertama sama Mbak Fani. Duduk bareng sambil ngebrel. Mbak Fani suaranya lembut banget >,< Beda sama suara saya yang cempreng bak kaleng rombeng ini. Eh, ternyata kita jejeran juga di pesawat. Horeee! Ngobrol pun lanjoott! :))


My Roommate...

Dari awal saya sudah tau kalau saya akan sekamar dengan Anissa Junaedi dari Padang. Jadi saya mention dia di Twitter, sok kenal sok asyik getoh. Hahaha. Saya ajak Mbak Nissa untuk tukeran makanan khas daerah masing-masing. Saya nyeplos minta dibawain rendang. Kurang ajar juga yak, belum apa-apa sudah minta-minta. Hihihi. Senin (14/4) pukul 8 malam, saya sudah sampai di hotel, tapi Mbak Nissa belum datang. Lumayan, kesempatan mandi air panas lama-lama, maklum jarang-jarang bisa mandi air panas di pancuran. Hehehe. Kira-kira pukul 10 malam Mbak Nissa datang. Langsung salaman, pelukan, dan cipika-cipiki. Alih-alih naroh barang dan istirahat (doi keliatan capek soalnya), Mbak Nissa langsung nyerocos cerita dia dari mana, habis ngapain, dan lain-lain. Wah! Dapet roommate yang asyik nih! Yeay! Ternyata Mbak Nissa juga lulusan Sastra Inggris. Jadi kami ber-tos ria gitu, heuheu. Terus Mbak Nisa mandi baru kami ngobrol lagi. Whoa! I was suprised! Celana boboknya mirip banget sama celana bobok saya, padahal kami nggak janjian loh. 


Obrolan berlanjut sambil tukeran memento. Terus kami bikin lemon tea sachet yang tersedia di kamar sambil ngemil dan ngobrol. Mbak Nissa cerita banyak tentang kegiatan dan pengalaman kerjanya. I was stunned! She is amazing! Dalam hati saya jiper juga sebenernya, hahaha. Mbak Nissa ini aktif banget. Dia membawahi banyak komunitas di Sumatera Barat. Dia juga aktif mengajar Bahasa Inggris dan berkegiatan lain. Gayanya ceplas-ceplos, hangat, dan bersahabat. Mau kenalan sama Mbak Nissa? Sok intip Twitterya di sini. Miss you already, my roommate! :))


The D-Day...

Saya harus memberi penghargaan buat diri saya sendiri! Selasa (15/4) saya bangun pukul 4.30 pagi! *tebar confetti, tiup terompet, mainkan rebana* Tumbeeeennnnn bingiitttsss. Hahahahaha. Thank God for waking me up! I love YOU! Mandi, beres-beres barang, sarapan, segera para finalis dari luar Jakarta berangkat dengan shuttle ditemani oleh Mbak Rina. Mbak Rina adalah panitia dari Kominfo yang dari awal menghubungi para finalis dan membantu arrange ini dan itu.

Sampai di lokasi, yaitu di Hotel Puri Denpasar, para finalis digiring ke satu ruangan. Karena masih menunggu finalis lain datang, maka kami foto-foto dulu dong. Hehehe. Itu wajib, Jendral! Sampai-sampai juri yang melihat ketawa-ketiwi menonton polah kami dan ada yang nyeletuk, "Ini Kartini Selfi Award!" :))


Tik-tok-tik-tok, para finalis lain mulai datang. Salah tiganya adalah Mak Winda Krisnadefa, Mak Mira Julia, dan Mak Achie. Kenapa saya panggil Mak? Karena kebetulan kami berempat (including me!) adalah proud members of Kumpulan Emak Blogger yang memang saling memanggil dengan sebutan 'Emak'. Mak Wince (Winda Krisnadefa) adalah finalis dari bidang Seni dan Budaya. Mak Wince ini adalah Founder dari Kampung Fiksi. Status boleh beranak, tapi semangat ABG-nya tak lekang oleh waktu, buahahaha. Mak Wince ini rame banget, asyik, dan sumringah terus. Mak Lala (Mira Julia) adalah finalis dari bidang Edukasi. Mak Lala adalah empunya Rumah Inspirasi yang sesuai namanya tentu penuh dengan hal bermanfaat dan inspiratif. Kalau Mak Achie (Asri) adalah finalis yang juga mewakili Kartini lainnya di bidang Edukasi. Mak Achie adalah penggagas Rumah Pena. Kok kompakan ya pakai kata 'rumah', ada Rumah Ramah Rubella, Rumah Inspirasi, dan Rumah Pena. Hihihi. Kapan lagi ada 4 Emak Blogger di ajang yang sama? Don't waste the opportunity and take pictures! Yeah! 


Foto-foto tetap harus lanjoott dengan para finalis lain yah :)) 



While Waiting to be Interviewed...

Berikut ini adalah kegiatan para finalis yang saya abadikan saat mereka menunggu giliran untuk diwawancarai juri. Lucu-lucu yak. Hehehe. Ternyata cara tiap orang untuk overcome nervousness itu beda-beda ya. Ada yang memilih untuk berdoa, main hape, belajar materinya lagi, bikin persentasi, ngobrol, foto-foto (saya banget), ke toilet, dan.... touch up. :)))


My Turn for Interview...

Masuk ruangan interview, kesan pertama adalah.... adem benerrrrr! Hahaha. Surprised awalnya melihat ada 2 artis yang duduk di kursi juri, yaitu Ratih Sang dan Nungki Kusumastuti. Bu Nungki, mirip sama yang biasanya saya tonton di sinetron. Hehehe. Ternyata mirip juga cara bicaranya, kalem dan keibuan. Pertanyaan pertama dari juri pada saya adalah, "Bisa tidur nggak semalam? Grogi nggak?" Hahaha. Saya jawab aja, "Banget, nggak bisa tidur makanya saya mention Twitter @KartiniNextGen terus karena saya dan temen sekamar nggak bisa tidur." Hehehe. 

Pertanyaan-pertanyaan juri antara lain: 1) Apa yang kamu lakukan misalnya kamu saya kasih 1 milyar? 2) Gimana kalau nggak punya 1 milyar, Rumah Ramah Rubella mau cari dana dari mana? 3) Menurut kamu, apa kendala dan peluang Rumah Ramah Rubella? 4) Apa suami kamu mendukung? Apa bentuku dukungannya? 5) Perubahan apa yang kamu ingin wujudkan dari Rumah Ramah Rubella ke lingkungan sekitarmu? 6) Sisanya saya lupa... :)))

Saat interview, saya juga berkesempatan untuk membagikan pin dan brosur Rumah Ramah Rubella pada para juri. Di akhir interview, Bu Ratih Sang berkata, "Oke Grace sudah cukup, tetap kuat dan semangat ya." DHEG! Entah kenapa saya malah jadi terharu sendiri mendengar ucapan beliau dan mata saya jadi berkaca-kaca. Tiba-tiba terbayang perjalanan saya dan Ubii, saat Ubii harus terapi, tes pendengaran, tes jantung, otak, dan lain-lain. Sontak saya jawab, "Dari tadi saya sebenernya happy-happy aja, tapi begitu Ibu bilang begitu kok saya malah jadi mewek ya." Untung eyeliner saya nggak belepotan, huahahahaha.

Sisanya, puji Tuhan, saya cukup selow. Biasanya grogi ketemu banyak orang sehingga ngomong pun jadi tergagap-gagap, tapi kemarin entah kekuatan dari mana, saya bisa sedikit lebih tenang daripada biasanya. Terima kasih, Tuhan. Tentunya berkat doa dan dukungan teman-teman semuanya. :))

Dan ini para juri yang menilai saya:


My Turn for Tapping...

Ini apalagi! Biasanya lihat kamera langsung lemas. Bisa dilihat di Kick Andy, saya grogi berat dan nggak bisa maksimal. Lagi-lagi, Tuhan memampukan dan menguatkan. Walau tentunya nggak sebaik dan selancar para finalis lain, tapi buat saya tapping saya sudah ada peningkatan dari pengalaman sebelumnya. Semoga di lain kesempatan, kemampuan saya bicara ini menjadi lebih baik dan percaya diri lagi. Amin :)) 

Dan memang, berkat Tuhan itu luar biasa. Saat saya tapping, ada yang menonton. Ternyata beliau adalah wartawan Harian Metro untuk berita-berita di Jawa Tengah. Kami pun bertukar kartu nama. Beliau bernama Pak Hendra. Pak Hendra bilang jika ada kegiatan Rumah Ramah Rubella, saya boleh mengirim Press Release pada beliau. Puji Tuhan. Sekali lagi, Rumah Ramah Rubella diberikan jalan. Semoga ini menjadi kabar baik untuk teman-teman para orangtua hebat di Rumah Ramah Rubella. 

Selesai tapping, ngapain lagi kalau bukan foto-foto? :))


Saying Good-Bye...

Setelah interview dan tapping selesai, kami dipersilakan untuk makan siang. Lunchnya enak bangeett! Atau saya aja yang kelaparan membabi buta yah? Heuheu. Akhirnya saya pamit duluan bareng Mbak Fani dan Nita karena kami 1 flight. Takut terjebak macet, jadi lebih baik nggasiki. Senang dan bersyukur bisa menjadi keluarga besar Kartini Next Generation. Senang mendapat inspirasi dan semangat dari para finalis lain yang kece-kece. Jadi motivasi saya untuk berbuat dan berbagi more and more and more. Dalam suatu acara kumpul-kumpul, pastinya kita mendapat kesempatan untuk ngobrol lebih dekat/lebih lama dengan satu atau dua orang. Itu juga yang saya alami. Kebetulan di acara kemarin, saya dapat kesempatan untuk ngobrol lebih intensnya sama Mbak Nissa (karena dia teman sekamar saya) dan Mbak Nancy Margried (karena kami jejeran di ruang tunggu). Oh ya, Mbak Nancy ini adalah finalis dari bidang Bisnis. Dia adalah sesosok perempuan kreatif yang ikut memajukan budaya Indonesia, yaitu batik. Usaha Mbak Nancy bisa diintip di sini. Saya harap nanti saat acara puncak yaitu tanggal 22 April, saya punya kesempatan untuk ngobrol lebih dekat dengan finalis yang lain. Amin. :)))


Kartini Next Generation in My Opinion...

Buat saya ajang Kartini Next Generation ini sangat positif, bukan supaya kami mendapat pengakuan, tapi supaya perempuan-perempuan di Indonesia juga tergerak dengan semangat positif untuk berbagi dan bermanfaat. Buat saya Kartini jaman sekarang adalah para perempuan yang mengerti apa tujuan yang ingin ia capai. Ia tau bagaimana untuk mewujudkannya. Ia tau langkah apa saja yang harus ia lakukan untuk mencapai mimpinya. Ia siap dengan segala resiko yang mungkin muncul dari perjalanannya mewujudkan mimpi. Ia juga melek teknologi karena teknologi di masa kini bisa sangat membantu untuk terwujudnya mimpi itu. Tapi, tetap saja keluarga adalah nomor satu. Buat saya, semua perempuan yang saya kenal adalah Kartini-Kartini dengan cerita, pengalaman, dan perjuangannya masing-masing. Hormat saya untuk kalian semua, Kartini Indonesia. Mari terus berkarya dan bermanfaat bagi sesama! :)) *sok serius nih saya ceritanya*

Kalau biasanya saya melakukan apa pun adalah untuk Ubii, kini bertambah. Mulai sekarang, semua saya persembahkan untuk Rumah Ramah Rubella yang saya bangun dengan cinta dan azas kekeluargaan. Untuk edukasi dan sosialisasi tentang infeksi TORCH bawaan yang lebih merata. Untuk masa depan anak-anak bangsa yang lebih baik. Untuk Indonesia yang lebih sehat. :))

Yang pengen berkenalan dengan para finalis lain, follow aja akun Twitter @KartiniNextGen ya. Yakin, semuanya keren-keren bingits! nanti di lain kesempatan, saya mau mengulas tentang mereka satu-satu ah. Yang mau berteman dengan saya di Twitter, follow dongs di @gesgeesges :))

Love,

Ges.

32 comments:

  1. keren mak diberkati Tuhan banget, btw ni ubie ikutan ke jakarta mak?

    ReplyDelete
  2. Maju terus, Mama Ubii... semoga sukses yaa ^_^

    ReplyDelete
  3. Pokoknya aku dukung kamuuuuuuu :*
    Siap2 dipompomin yaaa
    :3

    Btw kartini selfie award? Wkwkwk
    swmangat yaaa

    ReplyDelete
  4. Videonya keren Mak. Terus semangat ya Mak. Pelukk :'(

    ReplyDelete
  5. menginspirasi mak... sukses utk kartini next generationnya:)

    ReplyDelete
  6. Keren, Mak. Semoga semakin banyak yang melek tentang TORCH ini. Lanjutkan perjuangan! ^^

    ReplyDelete
  7. Semangat terus ya, Emak keren yang satu ini :). Ketemu lagi tanggal 22 yoo?

    ReplyDelete
  8. alhamdulilah.. dimana ada kemauan, disitu ada jalan.. aku jg yakin benar dgn itu..

    ReplyDelete
  9. Semoga menang yaaa.... dikau emang hebat!!!
    BTW modemku gak bersahabat, jadi belum bisa intip videonya nih

    ReplyDelete
  10. hihiii..butiran debu? aah, mak.. dirimu keren banget! itu videonya juga keren kok. Suaranya juga bagus.. :)
    Ikut bangga. Semangat terus ya.. Semoga Menang. *Aamiin :)

    ReplyDelete
  11. keren maak, ditunggu juga cerita yang Alfamart nyaa

    ReplyDelete
  12. Keren mak... :') Semoga sukses ya Mak.. Saya dukung dari jauh.. hehe

    ReplyDelete
  13. Semangat Mak, salah satu pendukungmu nih. Kemarin2 cuma intip2 aja obrolan di WA.

    ReplyDelete
  14. Mak Gracie Melia bangga mengenalmu walau hanya melalui dumay. Ikut bahagia membaca kisahmu dari Jogja menuju Jakarta hingga di depan juri, juga ngikik bahagia membaca bagian narsis kalian :D

    Semoga melaju terus, bersama 3 emak hebat lainnya (mak WInda, mak Achi, dan mak Mira Julia), menjadi Kartini Next Generation, untuk Indonesia yang lebih baik

    ReplyDelete
  15. emak imuuut keren bangeeet deh, good luck yaaa

    ReplyDelete
  16. Maak, suka deh baca tulisannya. Harusnya kita semua dinginepin bareng yaaa.. walau semalem biar bisa ngobrol lebih banyak. Smp ketemu lagi tanggal 22, titip cium u Ubii <3

    ReplyDelete
  17. Semangat mak gees,
    Membaca kronologi asal.muasa ikut KNG, salut utk spiritnya mak dan semoga RRR membawa pencerahan bagi bnyk org,

    Salam buat Ubii, semoga suatu saat bs kopdar ya mak.

    ReplyDelete
  18. Sukses selalu untuk RRB ya, mak :)

    ReplyDelete
  19. Terharu mak ges...sukses KNG..ko gw ikut mewek jg yaa..yg ditanya Ratih Sang ituh mak..hehehh *peluk

    ReplyDelete
  20. ooohhh, my roommate... kayaknya kita perlu slumber party deh. KNG doang gaaa cukuppp :)) missss youuu :***

    ReplyDelete
  21. aarkkkkk..makin terharu baca ini,sukses selalu buatmu mak gessss...sukses juga buat RR yaaa....wish u all the best ^^
    ditungu cerita serunya yaaa tgl 22 :)

    ReplyDelete
  22. Keren, smoga menang mak ges.
    Eh iya, itu celana boboknya kok bisa kembaran gitu ya, bisa sehati hehe :)

    ReplyDelete
  23. Mak gessss sukses terus...ikut mendoakanmu

    ReplyDelete
  24. good luck ya Ma Ges. bangga banget deh lihat temen bisa berhasil kay agini

    ReplyDelete
  25. Salam Takzim
    Selamat dan sukses, semuda engkau telah menuju puncak, Salut
    Salam Takzim Batavusqu

    ReplyDelete
  26. Masih, ya, mikirin eyeleiner beleporan. Hahahaha.
    Mami Ubiii, selamat, ya. The Winner. Senang!

    ReplyDelete
  27. Aku bangga dari pertama mengenal tulisanmu...dan makin banggalah mempunyai sahabat muda seinspiratif dirimu....yakin pasti Ubii adalah penyemangat dan penguat hidupmu...Kereen banget Mami Ubiii !!!

    ReplyDelete

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^