Thursday, August 12, 2010

Yang Biasa Saja untuk Bahagia

Mulai malam ini aku akan berhenti mempunyai gambaran tentang sesuatu yang nyaris mencapai kesempurnaan.
Aku mau berhenti berupaya bila ada firasat semua akan berakhir percuma dan sia-sia.
Aku mau menghentikan semua khayal yang muluk dan berlebihan tentang sepotong rasa.
Mulai kini aku mau yang biasa saja.
Aku akan berhenti menuntut dan meminta.
Tentunya, aku juga akan berhenti memberi semua yang aku punya jika ada yang meminta.
Aku tak akan lagi bermimpi tentang sifat dan rupa.
Aku mau yang biasa.
Aku mau menerima asal dia hadir jika aku sangat butuh dia untuk ada;
ada untuk sekedar memasang telinga, ada untuk siap buat satu atau dua potong cerita, ada untuk tertawa bersama, ada untuk mendengar tangis sarat luka, ada buat mengobati perih yang menganga, ada untuk tidak mengekang namun sekedar memberitahu tentang apa yang sewajarnya, ada untuk menemani dalam kemampuan dan ketidakmampuan seorang manusia.
Aku mau itu saja.
Apa itu ketinggian?
Apa itu keterlaluan?
Tidak, bukan?
Jadi, sekali lagi aku mau mencoba untuk berharap yang biasa saja.
Yang penting aku bahagia.


No comments:

Post a Comment

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^