Friday, March 27, 2015

[REVIEW] A+ Mama App untuk Ibu Hamil: Yay & Nay


Di era per-gadget an ini *tsailah*, rasa nya apa-apa ada aplikasinya. Yang dulu semua informasi perlu dipantengin di website, kini bertransformasi menjadi aplikasi-aplikasi handy yang bisa didownload ke smartphone. Kita butuh aplikasi apa, cari aja, pasti ada. Berhubung sekarang saya sedang hamil, aplikasi yang saya cari adalah aplikasi kehamilan tentu saja.

Dulu saat saya hamil Ubii, saya sama sekali nggak punya aplikasi kehamilan. Saat itu masih pakai Blackberry jadul banget, jadi cuma download yang enteng-enteng aja. Di kehamilan kedua ini, gadget sedikit naik pangkat, alhasil saya jadi beringas searching aplikasi-aplikasi yang pengen banget saya cobain. Ada beberapa aplikasi kehamilan yang saya temukan dan download. Salah satunya ini:
A+ Mama Apps dari Enfa Club

A+ Mama App saya download dengan mudah (baca: gratis) dari AppStore. Bisa juga didownload di Google Play untuk OS Android dan Blackberry Application World untuk Blackberry.

Tuesday, March 24, 2015

Tips Kehamilan Sehat dan Cantik


Siapa sih yang nggak pengen punya kehamilan yang sehat dan cantik? Pastinya semua perempuan pengen banget mengalaminya. Glowing beautifully dengan aura bersinar-sinar. Lampu neon aja sampai kalah terang sinarnya. But the truth is.. adaaa ajaaa keluhan-keluhan semasa kehamilan. Pegel-pegel, kaki bengkak, wajah kusam, susah tidur, endebrew endebrew. So, Mami Ubii pengen berbagi tips hamil sehat dan cantik yang mudah dipraktikkan. Yang simpel-simpel aja yah. Kan kita-kita momi-momi anti rempong. Huehehe.

1. Pregnancy workout / exercise / gerak badan.

Fakta: Gerak badan ideal ibu hamil adalah 4 kali seminggu dengan durasi masing-masing 30 menit.

Fakta: Gerak badan selama hamil bisa melancarkan aliran darah ke plasenta, which is oke banget untuk perkembangan janin kita.

Fakta: Gerak badan rutin buat ibu hamil dapat mencegah sakit kepala, stres (fix, berarti saya butuh gerak badan!), keletihan, sakit punggung (bahasa internesyenel nya: boyok-en), nyeri, susah BAB alias sembelit (nggak kece banget deh ih), kram, dan kaki bengkak.

Fakta-fakta keren ini saya dapatkan dari Tommy's. 

Klik biar lebih jelas yah.

Friday, March 20, 2015

Pasca Ubii Gancyclovir untuk CMV


Pasca Ubii Gancyclovir untuk CMV nya selama 9 hari pada Juni 2014 lalu, saya menuliskan pengalaman itu. Baca: Yuk Belajar CMV: Sifat, Penularan, & Pencegahan. Waktu itu saya getol banget ingin menuliskan pengalaman ini karena sedang cukup banyak anak di komunitas Rumah Ramah Rubella yang diberi rujukan untuk menjalani Gancylcovir juga. Sekalian share apa-apa saja yang saya bawa ke rumah sakit, yang udah kayak bawaan pindah rumah aja. Dan, tentu saja supaya pembaca *ciye gaya* lebih mengenal CMV alias Cytomegalo Virus karena CMV bisa menginfeksi siapa saja.

Agenda yang mengiringi terapi Gancylcovir adalah screening CMV yang meliputi IgG, IgM, Antigenemia Darah dan Urine untuk melihat apakah Gancyclovir shots nya cukup efektif dalam tubuh bocah. Jadi, kira-kira 2 bulan pasca Ubii Gancyclovir untuk CMV nya usai, Ubii harus screening CMV lagi. Dokter perlu lihat nilai CMV Ubii. Setelah Ubii cek darah dan urine saat itu, ya sudah. Saya cuma share hasilnya di FB Rumah Ramah Rubella karena ada yang menanyakan. Saya nggak share di sini karena waktu itu mikir, apa iya pada mau baca? Huehehe. Ternyata.....ada yang.... nungguin!


Baca email itu, saya seneng banget. Berasa ada yang nungguin cerita-cerita saya. Hahaha. Ge-er yah. Tapi, sekaligus sempet guilty sih, kenapa juga nggak saya tulisin dari dulu supaya mama-mama yang punya pengalaman tentang CMV ini nggak bingung. Maaf yah, Mama R. Tulisan ini buat Mama R :)))