Tuesday, July 29, 2014

CHSI-ABK

CHSI di RCTI artinya Catatan Hati Seorang Istri. Siapa sih yang nggak kenal sama Mbak Hana, Mas Bram, dan Karin yang sudah mencoreng nama Hello Kitty idola saya? Kayaknya semua pernah denger deh tentang CHSI karena emang booming banget. Sangking booming nya, sekarang ada juga tuh jilbab Hana, maksudnya jilbab dengan model yang sama seperti jilbab tokoh Hana di CHSI. Hihihi. Tapi emang sih, CHSI itu asyik ditonton. Saya pun suka. Suka gemes sama Karin maksudnya --_______--

Sumber
CHSI saya bukan Catatan Hati Seorang Istri yah. CHSI saya CHSI-ABK, yang artinya Catatan Hati Seorang Ibu (dengan) Anak Berkebutuhan Khusus. Maksa yak? Biarin. Huehehe. Kepikiran untuk bikin blogpost ini setelah baca sebuah tulisan yang berjudul You Know We Have a Special Needs Child, But Here are 10 Things We Migh Not Have Told You. Tulisan itu berisi tentang isi hati seorang ibu bernama Hannah yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.

Monday, July 21, 2014

Pengumuman #HONESTLY Giveaway Nokia Lumia 1520

Mungkin ini adalah blogpost yang paling ditunggu-tunggu minggu ini. Jiahahaha. Maapkeun atas ke-geer-an akut saya. Yes, this blogpost is the announcement of the winners for #Honestly Gue Banget Giveaway yang saya adakan dengan disponsori oleh Nokia Indonesia. Sebelumnya, saya mewakili sponsor, yaitu Nokia Indonesia, pengen minta maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan pengumuman pemenang ini. Semoga dimaapkeun ya temans. :))

Honestly, is there anyone of you yang ngerasa bakal menang? Hihihi. Nggak apa-apa, pede itu kadang juga lebih baik kok daripada minder nggak berkesudahan. Jadi, siapa yah yang beruntung di #Honestly Gue Banget Giveaway inih? *sok misteriyus dulu*

Honestly, memilih siapa yang menang itu sama sekali nggak gampang. Rasanya pengen deh menangin semua. Saya tuh orangnya nggak tegaan. Tapi kali ini harus harus harus bisa objektif. Menilai tulisan, bukan berdasarkan kenal orangnya atau enggak, temenan sama pesertanya atau enggak, dan blablabla lainnya. Syukurlah, akhirnya saya bisa menunaikan tugas mulia ini. Tsaah.

And there you go,

Pemenang ke-3 yang berhak mendapatkan 1 buah body kit dari The Body Shop:


Nama: Nural Fafa
Twitter: @nuralfafa
Judul: Realarm Lumia Gue Banget: Makin Keren, Anti Telat, Inget Terus-Terusan
Komentar:
Tulisan ini boleh dibilang lain dari yang lain. Kalau tulisan lain menyebutkan banyak aplikasi yang ingin di-pin di Live Tiles Nokia Lumia, Mbak Nural hanya menyebutkan satu aplikasi saja, yaitu Realarm. Sebagai pengguna Nokia Lumia, Mbak Nural tau banget serunya menggunakan Live Tiles dan aplikasi di Nokia Lumia. And that's what she wrote. Just Realarm, tapi Mbak Nural menjelaskan dengan detil tetek bengek Realarm sehingga pembaca yang nggak punya Nokia Lumia bisa mendapatkan hal yang informatif. Pembaca jadi tau apa itu quick alarm, custom sound, dan kayak apa sih Realarm kalau di-pin di Live Tiles. Poin plus lainnya adalah Mbak Nural juga menyertai tulisannya dengan capture Live Tiles dan Realarm miliknya. Kayaknya blogpost di blog Mbak Nural masih dikit ya.. Semoga dengan ini jadi makin semangat ngeblog nya. ^__^

Pemenang ke-2 yang berhak mendapatkan 1 buah dompet Nine West:


Nama: Noniq
Twitter: @noniqdiary
Judul: Ini Live Tiles-nya Noniq
Komentar:
Mbak Noniq bukan pemakai Nokia Lumia, tapi effortnya dalam #Honestly Gue Banget Giveaway ini kerasa banget dari usahanya mengedit gambar Live Tiles Nokia Lumia sehingga gambar Live Tiles nya berisi ikon aplikasi-aplikasi yang memang Mbak Noniq pengen. Terus, Mbak Noniq juga menjelaskan alasan masing-masing aplikasi yang pengen di-pin di Live Tiles dengan cara penyampaian yang asyik banget. Singkat aja. Nggak perlu berpanjang-panjang pun, karakter asyik dan seru-nya kerasa. Pas banget sama message yang pengen disampaikan sama #Honestly, yaitu asyik dan seru. Tulisan Mbak Noniq bikin nyeletuk dalam hati, "Iya nih, ini mah Noniq banget."

2 orang pemenang utama adalaaaahh..... *drumrolls*
Buat yang belum tau, jadi #HONESTLY giveaway ini diadakan serentak di 12 blog penyelenggara. Juara utama dipilih oleh Nokia dari usulan kandidat juara utama yang diberikan oleh kami, 12 blogger penyelenggara.



Pemenang utama yang berhak mendapatkan cincin emas dengan inisial N:

Nama: Angga Zulika Ramadhani
Twitter: @sikonyols
Judul: Nokia Lumia, Aku Pada Mu!! (via blog Grace Melia alias saya, hihi)
Komentar:
Nggak memiliki Nokia Lumia jelas bukan halangan untuk Mas Angga dalam #Honestly Gue Banget Giveaway ini. Tulisan Mas Angga menunjukkan kalau ia semangat banget untuk cari tau fitur-fitur dalam Nokia Lumia. Itu jelas banget keliatan dari tulisannya. Banyak gambar Nokia Lumia yang Mas Angga ambil dari internet sebagai pelengkap. Tiap aplikasi yang ingin ia pin disertai dengan gambar/logo. Nggak cuma itu, Mas Angga juga membuat semacam ilustrasi dari gambar Nokia Lumia sehingga gambar pertama dalam blogpost nya langsung menarik perhatian. Blogpost nya juga dilengkapi dengan video tentang Live Tiles Nokia Lumia yang ia comot dari YouTube sehingga pembaca yang belum punya Nokia Lumia bisa tau dengan jelas cara kerja Live Tiles. Gaya bahasanya pun renyah *krupuk kali renyah?!*. Tulisannya emang panjang, lebih dari 1200 kata (WOW) tapi sama sekali nggak bikin bosan karena penyampaianya asyik dan seru. Pas banget seperti message yang dibawa oleh #Honestly. Congrats, Mas Angga. I, too, feel happy for you! :))

Pemenang utama yang berhak mendapatkan cincin emas dengan inisial L:

Nama: Nathalia Diana Pitaloka
Twitter: @sweetdonath
Judul: #Honestly, Saya Kepingin Banget Nokia Lumia (via blog Asa Cinta milik Mbak Murtiyarini)

Daannn, saya punya sedikit hadiah tambahan nih. :))

Apresiasi untuk peserta pertama di #Honestly Gue Banget Giveaway yang berhak mendapatkan 1 buah buku saya, Letters to Aubrey:



Nama: Harvinavera
Twitter: @harvinavera
Judul: I Will Pin These on Live Tiles!

Apresiasi untuk tulisan ter-favorit saya yang berhak mendapatkan baby gift dari saya:

Sumber


Nama: Rahmah
Twitter: @amma_chemist
Judul: Live Tiles Lumia yang Gue Banget


Selamat ya untuk teman-teman yang terpilih. Yang belum beruntung, jangan berkecil hati ya. Mari tetap semangat ngeblog. Cihuy tralala trilili. Once again, thank you so much atas partisipasinya. Sampai jumpa di giveaway selanjutnya. ^___^


Thursday, July 17, 2014

Ekoyunia, Berbagi Tanpa Perlu Menunggu Ramadhan

Ramadhan memang identik dengan berbagi. Berbagi rezeki, waktu, tenaga, dan pikiran. Atau apa pun, asal bukan berbagi pasangan. Err. Sebagai non-Muslim, mungkin saya nggak punya kenalan sosok yang berbagi di sekitar masjid. Tapi saya ingin berbagi tentang sosok ini, yang setau saya selalu mau berbagi, terutama untuk anak berkebutuhan khusus, tanpa peduli kapan, tanpa harus menunggu Ramadhan.
Sumber
Saya memanggilnya Mbak Nia. Ia adalah fisioterapis Ubii anak saya. Saya sudah mengenal wanita kelahiran 12 Juni 1984 ini kurang lebih 1,5 tahun. Untuk tulisan ini, saya melakukan wawancara kecil sambil menunggui Ubii fisioterapi.:)


Saya rasa semua teman-teman Muslim pasti ingin menyambut Ramadhan dengan suka cita maksimal. Salah satunya dengan tarawih. Tarawih bersama di masjid tentunya membuat suasana Ramadhan lebih terasa. Tapi Mbak Nia sudah puas dengan shalat di rumah, karena ia tetap bekerja di waktu tarawih. Alasannya, "Ndak tega Bu kalau banyak yang ndak kebagian jatah terapi."

Kalau boleh jujur, jawabannya membuat saya heran. Kayaknya dedikasi Mbak Nia nggak kurang. Setiap Senin-Sabtu ia memberi fisioterapi di sebuah rumah sakit mulai jam 8 pagi sampai 12 siang. Setelah itu berlanjut di sebuah klinik pribadi seorang dokter sampai jam 9 malam. Istirahat dan makan siang dilakukan di rumah sakit atau klinik. Jadi Mbak Nia baru pulang ke rumah di atas jam 9 malam. Pernah beberapa kali baru selesai jam 10.30 malam. Lagi-lagi alasannya, "Ndak tega Bu karena pasien dari luar kota."

To my surprise, hari Minggu yang biasanya kita pakai untuk off dari urusan kerja pun masih dipakai untuk membagikan kemampuannya sebagai fisioterapis. Ternyata sering ada pasien yang datang ke rumah hari Minggu. Terus kapan istirahatnya? Lagi-lagi jawabannya, "Ndak tega Bu apalagi kalau pasien dari luar Jogja."

Saya memang orangnya kepo. Jelas saja saya tanya,

"Emang nggak capek, Mbak?"

"Sudah biasa, Bu."

"Emang kalau bulan puasa tetap harus nerapi sampai malam? Ndak boleh cuma sampai jam 5 gitu? Biar bisa buka di rumah terus tarawih."

"Boleh kok, Bu. Sebetulnya Prof (sebutan untuk dokter di klinik tempat Mbak Nia fisioterapi) itu terserah saya. Saya mau nerapi sampai jam berapa. Cuma sampai sore ya boleh. Wong misale saya mau libur nerapi di klinik selama bulan puasa aja boleh kok."

"Lhah...terus kenapa tetep full, Mbak? Masa ya ndak pengen tarawih?" (Saya masih ngotot).

"Kemanusiaan, Bu. Kasian yang ndak dapet jam (untuk fisioterapi). Kalau libur fisioterapi terus jadi kaku. Kalau kaku itu rasanya ndak enak, nyeri. Nanti rewel, nangis terus."

Maklum ya kalau saya ngotot. Selain memang saya ngotot-an (HAHA), saya lihat menerapi anak nonstop dari pagi sampai malam itu jelas butuh tenaga. Lha wong saya menerapi Ubii di rumah yang cuma setengah jam saja kadang capek. Padahal cuma setengah jam. Padahal cuma satu anak. Sedangkan Mbak Nia dari pagi sampai malam dengan durasi masing-masing anak selama satu jam. Belum kalau anaknya rewel sehingga Mbak Nia butuh tenaga ekstra untuk menenangkan. Belum kalau gigi anak sudah tumbuh sehingga jari Mbak Nia digigit saat terapi oral. Bahkan pernah jarinya sampai berdarah sangking dahsyatnya gigitan si anak. Belum kalau ada anggota keluarga yang menunggui anak fisioterapi yang nggak tegaan terus jadi menyalahkan Mbak Nia karena menganggap Mbak Nia menyakiti si anak. Biasanya sih ini para Eyangs. :))


Tentang dianggap menyakiti karena Eyang nggak tega-an sudah bukan hal baru. Pernah ada Eyang yang sontak menyuruh Mbak Nia berhenti  karena cucunya nangis. Pernah ada Eyang yang cucunya kebetulan demam sehari setelah fisioterapi, lalu jadi menyalahkan Mbak Nia. Ada juga yang lebih ekstrim. Ada Eyang yang sangking nggak tega nya, nggak memperbolehkan si cucu untuk fisioterapi lagi. Padahal jelas motorik si cucu terlambat. Hmm......


Namanya pekerjaan pasti ada suka dan dukanya. Menurut Mbak Nia suka yang ia rasakan adalah saat ia masuk di Kick Andy episode Ubii menjadi narasumber. Nggak dink, bercanda. Suka yang ia rasakan adalah saat ia tahu kalau ada anak yang mengalami kemajuan. Dan memang, saya yakini itu benar. Buktinya, setiap Ubii ada kemajuan, padahal kecil sekali, yang mungkin buat orangtua dengan anak normal bukan dianggap sebagai kemajuan, selalu ditanggapinya dengan mata berbinar. Kalau Ubii nggak menangis saat fisioterapi atau merespons fisioterapi dengan baik, Mbak Nia selalu memberikan pujian sederhana pada Ubii. Apresiasi sederhana itu membuat saya makin semangat padahal mungkin saya berangkat dengan hati kusut atau badan capek. Nah, dukanya Mbak Nia akan merasa ikut sedih kalau si anak nggak mengalami kemajuan.


When we do something wrong, people judge us. When we do something right, people still judge us. Itu dialami sendiri oleh Mbak Nia. Dedikasinya yang tinggi sampai mengorbankan waktu tarawih, ternyata dianggap karena Mbak Nia mengejar materi semata oleh beberapa orang. Mbak Nia menganggapi itu dengan woles santai. "Kalau saya ngejar materi, ya saya dah buka praktik sendiri aja dari dulu toh, Bu," ujarnya ringan. Ada lagi kejadian yang kurang mengenakkan yang pernah ia alami di bulan Ramadhan. Pernah H-1 Idul Fitri, ada ibu yang mengirimkan SMS pada Mbak Nia karena ingin anaknya fisioterapi. Apesnya, saat itu HP Mbak Nia sedang rusak dan mati seharian. Ibu tersebut tampaknya sakit hati. Seminggu kemudian, SMS bernada kurang enak diterima Mbak Nia dari ibu tersebut. Bunyinya:

Sebagai tenaga medis Anda harusnya selalu siap kapan saja. Saya sekarang sudah menemukan terapis yang jauh lebih baik dari Anda.

Jujur saja, saya sebagai sesama ibu pasien ikut gemas. Fisioterapi bukan sesuatu yang urgent. Beda dengan misalnya anak jatuh dari tempat tidur lalu muntah, sesak napas, atau kejang hebat. Kalau ditolak oleh UGD, wajar kita marah sebagai ibu. Lagipula, misalkan di H-1 Idul Fitri Mbak Nia memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga nya pun toh sah-sah saja dan wajar banget, kan?

Itulah sekelumit cerita tentang Mbak Nia yang bisa saya bagikan. Dari Mbak Nia, saya belajar bahwa apa pun yang dilakukan dari hati akan terasa menyenangkan. Dari Mbak Nia, saya belajar bahwa ketika kita melakukan sesuatu dari hati, kita akan merasa ikut bertanggungjawab terhadap kebaikan sehingga melakukan yang terbaik. Dari Mbak Nia, saya belajar bahwa nggak ada batasan untuk berbagi. Dari Mbak Nia, saya belajar bahwa berbagi selalu bisa dilakukan kapan saja, tanpa perlu menunggu datangnya Ramadhan.





Saturday, July 12, 2014

Peserta #Honestly Gue Banget Giveaway

Sudah tanggal 12 nih, artinya periode #Honestly Gue Banget Giveaway saya bersama Nokia Indonesia sudah berakhir. Priitttt. *tiup peluit* *halah*

Honestly, saya nggak nyangka kalau #Honestly Gue Banget Giveaway ini bisa menjaring peserta segini *Menjaring? Lo kate ikan dijaring?!* Tentunya ketidakpedean saya ini beralasan ya, karena ada 11 blogger lain yang mengadakan giveaway serupa. Ditambah lagi waktu periode giveaway ini juga nggak panjang. Dan tentunya teman-teman punya segudang aktivitas di bulan Ramadhan ini. Oh ya, izinkan saya juga mengucapkan, "Selamat berpuasa" untuk teman-teman yang merayakan Ramadhan ini. :)

Sumber

Jadi, terima kasih banyak ya untuk teman-teman yang sudah berkenan berpartisipasi dalam #Honestly Gue Banget Giveaway di blog Gracie's Diary ini. Total ada 26 peserta. Berikut daftar peserta nya:
  1. I Will Pin These on Live Tiles dari @harvinavera.
  2. Semakin Saya Ingin Sekali Memilikimu dari @arifah_feibiii.
  3. Wohooo That's My Style Dude dari @irenzzz.
  4. Yang Akan Dipin Jika Memiliki HP Nokia Lumia dari @guru5seni8.
  5. Here's My NOKIA Lumia 520 Live Tiles and Why! dari @master_fakry.
  6. This Is My Live Tiles dari @titinelvira.
  7. #Honestly Saya Pelupa dan Suka Dikerjain Notif Smartphone Jadi... dari @windacarmelita.
  8. Aku Kan Anak Muda, Maunya Pake Nokia Lumia dari @Sipud3.
  9. #Honestly Gue Banget Jadi Emak Gaul dengan Nokia Lumia dari @RohyatiSofjan.
  10. Duniaku Dalam Tujuh Kotak dari @meyga_kurnia.
  11. #Honestly Gue Banget Giveaway Bisa Kerja di Mana Saja dan PW aka Posisi Wuenak dari @Rien_Dj.
  12. Realarm Lumia Gue Banget: Makin Keren, Anti Telat, Inget Terus-terusan dari nuralfafa.
  13. Nokia Lumia, Aku Pada Mu! dari @sikonyols.
  14. Live Tiles Nokiaku ^_^ dari @yunipvs.
  15. Nokia Lumia yang Gue Banget dari @rahmiaziza.
  16. Udah Kangen Aja Sama Kalian... dari @iichach.
  17. Nokia Lumia, Si Praktis untuk Eksis dan Narsis dari @niaharyanto.
  18. Karakterku Dilihat dari Homescreen Lumia dari @fitrian.
  19. #Honestly Gue Banget dari @lianny.
  20. Ini Live Tiles-nya Noniq dari @noniqdiary.
  21. Live Tiles nya Ibu Rumah Tangga dari @pungkyalpheratz
  22. Live Tiles Lumia yang Gue Banget dari @amma_chemist.
  23. #Honestly, Ini Live Tiles yang Gue Banget dari @sweetdonath.
  24. My Live Tiles in Nokia 510 dari @lathifahsan.
  25. Nokia Lumia Idamanku dari @diannafi2
  26. Ini Namanya Hape Canggih!!! dari @Fauezhiie.
Oh ya, ada beberapa peserta yang ceritanya lebih dari 400 kata. Bahkan ada yang lebih dari 1000 kata. Hihihihi. Terlalu bersemangat yah? *tepuk tangan* Nggak apa-apa ya. Peserta yang ceritanya lebih dari 400 kata tetap bakalan saya masukkan ke list peserta dan tentunya ikut dinilai. Maafkeun kalau ada yang kurang setuju dengan ini. Habis saya nggak tegaan. Udah capek-capek meluangkan waktu buat nulis kok, ya harus tetap dihargai lah ya. Saya bukan tipe yang saklek-saklek amat juga.. Namanya manusia kan gudangnya ketidaktelitian, jadi kita maklumi bersama aja ya. (Kok malah ceramah?!) Tapi kalau boleh saran dikit nih, lain kali, di lomba lain, mungkin teman-teman bisa lebih perhatiin rule nya ya. Sayang kan kalau udah semedi cari ide buat nulis, eh ternyata harus tercoret karena melebihi batasan kata. :)))

Makin banyak yang ikutan, makin bingung juga saya milih pemenangnya nanti. Hiks. Pengennya semua dapat hadiah (termasuk saya). Tapi apa daya harus milih juga nantinya. Oke kasih saya waktu buat semedi ya. :)))

Once again, thank you very much for you who have participated in this #Honestly Gue Banget Giveaway. I really appreciate it, guys.


Love,


Ges

*Psst, saya lagi ngadain giveaway lain loh. Huehehehe. Giveaway buku saya, Letters to Aubrey. Hadiahnya dijamin nggak kalah seru dengan giveaway ini. Tapi giveaway nya di blog saya yang satunya. Mau tau dan mau ikutan giveaway saya yang terbaru? Sok monggo mampir ke sini ya. Ditunggu partisipasinya (lagi). :)))


Thursday, July 10, 2014

#Honestly Gue Banget Giveaway

Halo halo halo halo! Apa kabar semuanya? *sodorin mic* Semoga baik dan lebih baik lagi setelah baca postingan ini *ehem* Yes, right! Di postingan ini saya mau bagi-bagi hadiah loh. Tapi sebelumnya, saya pengen nanya dulu ah. Apakah temans sudah tau asyiknya memakai Live Tiles di Nokia Lumia? Sudah? Tos! Belum? Ihiks, tapi nggak apa-apa deh. Saya kasih bocoran asyiknya ber-Live Tiles ria dari pengalaman saya.

Jadi gini, setelah saya resign dari pekerjaan untuk mengurus anak saya, otomatis sebagian besar waktu saya habis di rumah. Saya nggak punya PRT yang bantu-bantu mengurusi tetek bengek rumah tangga. Alhasil seharian saya ngurus anak dan beberes rumah (yang kayaknya nggak beres-beres juga, hiks). Lhah, kalau seharian cuma ngubek rumah, gimana saya nggak kudet (KUrang apDET) coba? Salah satu cara simple yang saya lakukan supaya nggak kudet adalah dengan mempunyai beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, dan Instagram. Catching up dengan kawan, sharing info penting, atau tau link-link berita up to date, semua bisa saya dapatkan dari media sosial. Kedoyanan saya dengan media sosial itu semakin asyik dan seru berkat Live Tiles dari Nokia Lumia. Woohoo!

Live Tiles saya
Yup! Live Tiles membuat saya nggak kudet lagi karena  banyak notifikasi mulai dari berita sampai media sosial bisa saya akses langsung dari homescreen, ya dari aplikasi-aplikasi yang saya pin di kotak-kotak Live Tiles itu tentunya. Asyiknya, Live Tiles ini bisa dipersonalisasi sesuai karakter dan kebutuhan kita. Ada pilihan warna dan kotak untuk aplikasi-aplikasi favorit pilihan kita. Nggak cuma aplikasi media sosial saja loh yang bisa di-pin dalam Live Tiles. Kita juga bisa menaruh aplikasi lain seperti HERE Maps dan HERE Drive (cucok banget buat yang suka nyasar, hehehe), Nokia MixRadio (buat yang demen streaming musik gretong), Nokia Smart Cam (buat yang hobi jepret-jepret), aplikasi M-Banking (buat yang suka malas ke ATM), games favorit (buat gamers sejati), dan masih banyak lagi. Oh ya, nggak ketinggalan, kita juga bisa ngerasain serunya aplikasi People Hub yang bisa bikin kita semacam terkoneksi dengan teman-teman yang ada di kontak kita. Why oh why? Karena kita jadi bisa tau semua informasi mereka yang terintegrasi dengan aplikasi media sosial dan juga SMS serta email. Pokoknya terserah kita deh karena Live Tiles ini bisa dibikin GUE BANGET. Selain Gue Banget, Live Tiles juga membuat kita jadi the very first one to know karena Live Tiles itu gerak-gerak dan mengupdate status-status atau notif-notif. Beda kan dari homescreen yang diam dan cuma menampilkan icon aplikasi? :))

Live Tiles yang Gue Banget versi Ges
Kalau mau dapat update dari kontak favorit kita, tinggal masuk ke People (contacts), pilih kontak yang kita mau, dan pin to start deh :)
Terus, saya ngalor-ngidulnya udahan. Heuheuheu. Gantian teman-teman yang cerita dong di #Honestly Gue Banget Giveaway ini. Pertanyaannya:

Aplikasi-aplikasi apa saja yang bakal kamu pin di Live Tiles Nokia Lumia kamu dan kenapa kamu memilih aplikasi-aplikasi itu dalam Live Tiles Gue Banget versi kamu?

Gampang banget kan? *wink* Sudah saya contohin di atas dengan alasan saya kan. Saya pilih nge-pin Twitter, Facebook, Path, dan Instagram karena saya nggak mau kudet setelah saya resign dari pekerjaan saya dan menghabiskan most of my time di rumah aja. Tapi itu versi singkatnya aja. Nah, how about you? Kamu cukup sebutkan beberapa aplikasi pilihan kamu dan alasannya dalam minimal 200 kata dan maksimal 400 kata.

Ceki-ceki syaratnya dulu ya gaes *ala Dodit SUCI 4* :
  1. Tulisan ditulis di blog dengan platform blog bebas. Di akhir postingan cerita kamu, sertakan kalimat: Postingan ini diikutsertakan dalam #Honestly Gue Banget Giveaway dan diberi link ke postingan pengumuman giveaway saya ini.
  2. Follow @NokiaIndonesia dan @gesgeesges (akun sayah).
  3. Share link tulisan kamu di Twitter dengan hashtag #Honestly sambil mention @NokiaIndonesia dan @gesgeesges.
  4. Share link tulisan kamu ke Fan Page Facebook Nokia.
  5. #Honestly Gue Banget Giveaway ini mulai sejak tanggal 23 Juni 2014 sampai 11 Juli 2014.
  6. Pengumuman pemenang nya bertahap ya (biar degdeg-an) *halagh*. Pemenang ke-3 (1 orang): tanggal 17 Juli 2014. Pemenang ke-2 (1 orang): tanggal 18 Juli 2014. Juri untuk pemenang ke-2 dan ke-3 adalah sesosok perempuan mungil yang penuh lemak di perut semangat alias saya. *wink*
  7. Pemenang utama akan dicari dari pemenang Giveaway gabungan dari 12 blogger (2 orang): tanggal 21 Juli 2014. Juri untuk pemenang utama adalah pihak Nokia Indonesia.
  8. Pemenang bakal diumumkan di akun saya (@gesgeesges) dan Fan Page Facebook Nokia Indonesia.
  9. Udah sih itu aja. Hehehehe. Biar pas aja 10 gitu. ^___^
Mau tau hadiahnya? Let's check 'em out!

Pemenang ke-3: Satu buah Bodyshop Bodykit. Gambar produk menyesuaikan dengan yang ada di store ya. Kalau ternyata sudah nggak restok, akan diganti dengan hadiah lain yang senilai.


Pemenang ke-2: Satu buah dompet Nine West kece. Kalau ternyata sudah nggak ada stock, maka akan diganti dengan hadiah lain yang senilai.


Pemenang Utama: Masing-masing bakal mendapatkan 1 buah cincin emas 18K dengan inisial N atau L. (Yang namanya/pacarnya/pasangannya/orangtuanya/anaknya/de-el-el-nya pakai inisial N dan L wajib ikutan nih, hihihi).



Saya tunggu cerita kamu tentang aplikasi Live Tiles Gue Banget versi kamu yaaaaa. ^___^


Love,

Ges

Saturday, July 5, 2014

Indonesia yang Lebih Sehat, Cintaku untuk Indonesia

Sumber
Aku dan Indonesia. Jika dulu saya diminta berkomentar tentang ini, pasti komentar saya hanya sebatas, "Aku warga Indonesia, yawes, apa lagi emang?" Itu saja, terkesan simple bahkan acuh tak acuh karena saya memang dulunya belum merasa kecintaan terhadap Indonesia. Tentu saya punya alasan sendiri, yaitu karena Grace kecil kadang diejek teman sekolahnya karena berasal dari golongan minoritas. But, yang lalu biarlah berlalu ya. Saya nggak pengen cerita tentang itu kok. Sekarang semua berbeda, berkat anak saya. Sekarang, saya nggak ingin hanya 'numpang hidup' saja di Indonesia. Saya ingin membawa perubahan untuk Indonesia, karena saya cinta Indonesia.

Bagaimana? Ya dengan hal yang saya bisa dan menjadi fokus saya. Hal yang mungkin masih sederhana dan belum ada apa-apanya dibanding apa yang sudah dilakukan oleh orang-orang hebat. Tapi ndak apa-apa, perubahan kan dimulai dari hal sederhana, yes? :)

Sumber
Jalan yang ditetapkan Tuhan memang ajaib. Kadang terasa terjal dan bikin kita tersandung-sandung. Tapi, siapa yang mengira bahwa jalan terjal itu ternyata disertai hikmah luar biasa? Itulah yang saya rasakan dari disabilitas putri saya. Lahir dengan Congenital Rubella Syndrome, Ubii (anak saya) mendapat 'kado' berupa kebocoran jantung, gangguan pendengaran sangat berat, dan retardasi psikomotorik. Usianya kini 2 tahun, tapi kemampuan motorik dan kognisi nya masih seperti bayi berusia 5-6 bulan. Sedih? Sudah pasti. Tapi kita sama-sama tau, bahwa tiap kita sedih, kita punya 2 pilihan: mau tetap sedih terus-terusan sampai atau mau bangkit dan mengolah kesedihan menjadi hal yang bermanfaat untuk diri sendiri (dan kalau Tuhan mengizinkan, bermanfaat untuk orang lain juga). Saya pilih yang kedua. Titik.


Keadaan Ubii dengan Rubella membuat saya termotivasi untuk belajar tentang seluk-beluk TORCH, khususnya Rubella. TORCH, yang selama ini saya teriakkan, adalah Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simpleks. Semua orang bisa terinfeksi TORCH. Tapi, infeksi ini akan SANGAT berbahaya jika menyerang ibu hamil karena bisa mempengaruhi perkembangan janin. Akibatnya, bayi bisa lahir dengan disabilitas dan gangguan kesehatan bawaan seperti yang dialami anak saya.

Ketika saya mendapati keadaan Ubii, saya marah pada dokter kandungan yang saya temui. Mengapa mereka nggak mengedukasi saya? Mengapa mereka nggak menyuruh saya untuk screening TORCH? Mengapa mereka dengan yakinnya berkata bahwa janin saya 100% sehat? Saya marah pada Indonesia. Mengapa pemerintah nggak melakukan sosialisasi TORCH? Mengapa edukasi TORCH terasa eksklusif? Mengapa di rumah sakit, klinik bersalin, dan puskesmas nggak ada brosur atau pamflet yang membuat para pasien ngeh apa itu TORCH? Intinya, saya menyalahkan orang lain. Lama-lama saya sadar, saya juga turut ambil bagian dalam kesalahan ini. Lhah, saya yang hamil. Saya yang mau punya anak. Kok saya nggak mengedukasi diri saya sendiri? Kok saya nggak aktif mencari tau apa yang perlu dipahami selama hamil? Ini kan janin saya, ya saya adalah orang yang paling bertanggungjawab untuk kesehatannya dong. Bukan orang lain. Bukan dokter, bukan bidan, dan bukan pemerintah. Saya. Ibunya.

Blaming others is too easy, realizing our own mistakes is not that easy. Tapi syukurlah, masa menyalahkan orang lain sudah terlewati. Saya nggak mau jalan di tempat terus dengan menyalahkan orang lain. Memang, belum semua dokter kandungan aktif menyebarkan sosialisasi TORCH. Memang, pemerintah juga belum mulai menggalakkan sosialisasi TORCH. Memang, TORCH belum mendapat perhatian sehingga biaya screening yang mahal pun juga belum diberi subsidi. Memang, edukasi TORCH masih eksklusif di Indonesia. Then what? Menunggu sampai pemerintah Indonesia bergerak? No way. Saya mau ikut ambil bagian. Saya mau bergerak. Ini bentuk kecintaan saya pada Indonesia, terutama pada kaum ibu dan anak-anak. Ini bentuk kecintaan saya terhadap masa depan anak-anak Indonesia.

Mengapa saya mau ikut ambil bagian? Yang sudah sering berkunjung ke blog saya atau blog Ubii (dih, geer amat sih Ges?!) pasti sudah tau alasannya. Tapi biarlah saya teriakkan lagi di tulisan ini. Alasannya:
  1. Infeksi TORCH pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan kebocoran jantung, gangguan pendengaran, katarak bawaan, hepatosplenomegali, mikrosefali, trombositpenia, ganguan motorik, gangguan kognisi, encephalitis, bahkan keguguran. Saya yakin kita semua setuju bahwa yang saya sebutkan barusan BUKAN hal sepele. BUKAN hal yang bisa sembuh dalam hitungan hari. BUKAN hal yang bisa sembuh hanya dengan minum obat beli di warung dekat rumah. Ya kan?
  2. Infeksi TORCH pada ibu hamil yang menyebabkan anak lahir dengan disabilitas membutuhkan biaya pengobatan atau rehabilitasi yang sangat besar. Contohnya anak saya. Gangguan pendengaran menyebabkan Ubii butuh memakai alat bantu dengar. Biaya sepasang alat bantu dengar bisa kita gunakan untuk membeli 2 buah motor matic. Belum lagi biaya konsultasi dokter, obat rutin, fisioterapi, tes pendengaran, USG jantung, dan lain-lain. Untuk alat bantu dengar sendiri, sudah kah ada subsidi? Belum. Bayangkan, bagaimana dengan mereka yang kurang mampu? Saya yakin kita semua setuju kalau biaya yang dibutuhkan sama sekali nggak kecil.
  3. Infeksi TORCH pada ibu hamil BISA dicegah. Ini yang saya perjuangkan. Sosialisasi dan edukasi TORCH, supaya para calon ibu hamil dapat mencegahnya dengan screening TORCH. Memang terasa mahal, sekitar 2,5 juta. Tapi mari kita bandingkan 2,5 juta untuk mencegah dengan biaya pengobatan yang bisa mencapai puluhan juta. Saya yakin kita semua setuju bahwa peribahasa 'Lebih baik mencegah daripada mengobati' itu benar adanya.
  4. Infeksi TORCH yang membuat bayi lahir dengan disabilitas pasti pada awalnya membuat para orangtua galau bingung dan hancur. Saya mengalami itu. Saya bingung harus bagaimana. Saya nggak tau saya harus cerita pada siapa. Saya cari komunitas atau yayasan atau apapun yang berisi kumpulan orangtua dengan pengalaman seperti saya. Hasilnya, nihil. Saya merasa terasing sendirian. Saya nggak mau ibu lain mengalami kebingungan seperti saya. Saya pengen mereka punya teman sepengalaman untuk bertukar isi hati dan informasi. Saya pengen mereka tau, mereka nggak pernah dan nggak akan sendirian.
  5. Infeksi TORCH pada ibu hamil belum benar-benar mendapat perhatian dari dinas kesehatan. Mau tunggu sampai kapan? Harus ada berapa Ubii-Ubii lainnya dulu sampai TORCH mendapat atensi? Maaf, saya nggak bisa menunggu saat itu tiba. Maaf, saya bukan orang yang mau sabar untuk urusan yang sama sekali nggak sepele ini. Maaf, saya harus mulai bergerak. Sekarang. Bukan besok, bulan depan, atau tahun depan. Ini beban moral bagi saya.
Bagaimana caranya? Sederhana saja. Sesuai apa yang saya bisa. Saya cuma bisa menulis. So, then I wrote. Saya tulis cerita tentang Ubii di sebuah portal parenting. Saat itu belum mulai aktif menulis di blog lagi. Hehehe. Ternyata banyak yang membaca tulisan saya. Sesuai harapan saya, ibu-ibu yang baru mendapati anaknya terinfeksi TORCH jadi bisa 'menemukan' saya untuk saling curhat. Saya memang nggak bisa kasih apa-apa. Saya cuma bisa jadi temen curhat mereka. Tapi, paling nggak, saya bisa meyakinkan mereka kalau mereka nggak sendirian dan harus tetap semangat.

Tulisan ini bisa dibaca di sini
Puji Tuhan, di-share 277 kali
Sejak ada tulisan itu di portal parenting, nggak terhitung teman baru ibu dengan anak yang seperti Ubii yang saya kenal. Memang saya mencantumkan nomor hape dan pin BBM saya di tulisan itu sehingga mudah dihubungi. Saya sebetulnya heran kok bisa mereka menemukan tulisan itu. Usut punya usut, ternyata tulisan saya itu ada di urutan pertama Google Search dengan keyword 'anak rubella.' Wah syukurlah, padahal saya buta banget tentang SEO dan sebangsanya. Thank you internet! :)


Karena teman baru yang saya kenal sudah cukup banyak, saya rasa sosialisasi TORCH nggak cukup hanya lewat BBM. That's why, tanggal 2 Oktober 2013, saya membuat Rumah Ramah Rubella sebagai wadah baru untuk melancarkan visi saya. Visi nya sederhana saja, nggak muluk-muluk dulu, yaitu meningkatkan awareness masyarakat Indonesia, khususnya para calon ibu, tentang infeksi TORCH. Lewat Rumah Ramah Rubella, kami menyerukan pentingnya pencegahan TORCH dengan screening. Kami mencari materi dari internet, lalu kami share ke Rumah Ramah Rubella supaya anggota bisa belajar bersama. Kami juga mengadakan seminar untuk umum dengan tema mengenali ciri-ciri gangguan TORCH pada anak.


Sosialisasi TORCH nggak hanya kami lancarkan dalam bentuk seminar, tapi juga kalender. Kalender ini menampilkan foto-foto anak-anak di Rumah Ramah Rubella dengan harapan kita bisa sama-sama melihat sebegitu jahatnya infeksi TORCH pada ibu hamil. Kalender ini juga dilengkapi dengan edukasi TORCH yang sumbernya kami ambil dari materi seminar, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kampanye tentang pentingnya pencegahan TORCH juga kami serukan lewat pin dan kaos. Ini media yang simple, sekaligus sebagai kesempatan untuk fund raising. Maklum, dengan usia yang muda dan bentuk yang masih hanya komunitas, dana harus kami usahakan sendiri. Hehehe.


Ternyata meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya screening TORCH saja masih kurang. Ada beberapa anggota Rumah Ramah Rubella yang membutuhkan informasi terkait rehabilitasi buah hatinya (fisioterapi, terapi wicara, terapi mendengar, dan lain-lain). Ini jelas harus diperhatikan juga lantaran nggak semua orangtua mampu membawa anaknya terapi. Ada beberapa kendala seperti biaya, ketiadaan tempat terapi, jarak yang cukup jauh antara rumah dan tempat terapi, atau nggak punya kendaraan untuk membawa anaknya terapi. Maka dari itu, Rumah Ramah Rubella juga mengadakan workshop AVT (Auditory Verbal Therapy) alias terapi mendengar.
 

Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya di Rumah Ramah Rubella membuat kami nggak bisa rutin mengadakan seminar atau workshop. Maka kami mensiasatinya dengan merekam sesi terapi anak-anak yang beruntung bisa mengikuti terapi dan mengunggahnya ke channel YouTube Rumah Ramah Rubella. Harapannya, dengan workshop dan video ini adalah orangtua yang terkendala membawa anaknya terapi bisa belajar dan mempraktikkannya di rumah.


Cinta pada Indonesia yang sehat juga diwujudkan dengan menyambut baik undangan untuk sharing seputar TORCH di beberapa talkshow dan perusahaan. Tujuannya untuk menggaungkan pentingnya screening TORCH dan meningkatkan awareness masyarakat. Kami di Rumah Ramah Rubella selalu menyambut baik tawaran berbagi, baik dengan atau tanpa imbalan. Mendapat tempat dan kesempatan saja sudah kami syukuri. Ayo kalau ada yang pengen disambangi sharing dari kami, we will be more than happy to come. :)

Diundang oleh Poltekkes Yogyakarta
Diundang oleh mahasiswa kedokteran UGM
Diundang oleh talkshow dr. Oz Indonesia
Diundang oleh PT Alfamart Trijaya
Diundang oleh PT Avrist Assurance
Diundang oleh Siloam Hospitals dan Berita Satu TV
Itulah hal sederhana yang saya lakukan untuk Indonesia. Menurut saya, rasa cinta pada Indonesia, seperti kata Pak Dhe, nggak cukup hanya dengan diteriakkan, "Aku cinta Indonesia." Tapi, bukan berarti kita harus melakukan hal yang wah untuk mewujudkannya. Buat saya, cinta pada tanah air bisa diwujudkan dengan hal sederhana, dengan mencari dan memahami apa yang menjadi perhatian dan kepedulian kita. Lalu giat menjalankannya, walau mungkin perjalannya nggak mudah. Berdoa dan berusaha sambil mengingat tujuan awal kita. Kemudian mengumpulkan orang yang memiliki suara yang sama untuk diperjuangkan. Didasari niat baik, niscaya mestakung dan Tuhan memudahkan. Itu yang saya alami dan rasakan. Dari sekedar koar-koar di BBM, bertransformasi menjadi tulisan, lalu bisa menjadi komunitas, diundang untuk berbagi, dan ada saja yang membantu. Ternyata masih banyak manusia yang memiliki kepedulian tinggi. Saya rasakan itu dari dua kawan saya yang memiliki sebuah usaha, dan berbesar hati mendonasikan sekian persen dari hasil penjualannya untuk Rumah Ramah Rubella. Benar kata Mahatma Gandhi, don't lose hope in humanity.

Uluran tangan dari Rabbit Hole
Uluran tangan dari Blackmouz Milestone Clothing

Tahun ini ada 3 anak di Rumah Ramah Rubella yang berpulang ke hadirat-Nya akibat dampak dari infeksi TORCH yang berat. Perjuangan ini untuk mereka. Anak-anak yang berjuang melawan dampak infeksi TORCH sampai akhir hayat mereka dan yang saat ini masih berjuang, termasuk anak saya. Perjuangan ini untuk mereka. Para orangtua yang kehilangan. Perjuangan ini untuk mereka. Para calon orangtua yang dilanda kecewa karena terlambat menyadari bahwa infeksi TORCH bisa dicegah dengan screening TORCH. Perjuangan ini untuk mereka. Para orangtua baru yang hatinya tercabik karena bayi mereka lahir dengan disabilitas. Perjuangan ini untuk mereka. Para orangtua yang kesulitan dari segi apa pun dalam mengobati dampak infeksi TORCH pada anak-anak mereka. Perjuangan ini untuk mereka. Para calon ibu yang harus mengedukasi diri supaya anaknya kelak terlahir sehat dan utuh. Perjuangan ini untuk mereka. Para calon ayah karena ayah pun wajib ikut berperan dalam menyehatkan calon anak-anaknya. Perjuangan ini untuk mereka. Anak-anak Indonesia supaya terlahir sehat karena akan banyak yang harus diperjuangkan jika mereka lahir dengan kebutuhan khusus. Perjuangan ini untuk Indonesia. Yang lebih sehat.

Akhirnya, saya ingin berbagi apa yang dikatakan oleh Mr. John. F. Kennedy, "Jangan tanya apa yang bisa Indonesia berikan untuk Anda. Tanyalah pada diri Anda sendiri, apa yang bisa Anda lakukan untuk Indonesia." (Saya ganti kata negara dengan Indonesia ya karena kita tinggal di Indonesia)

Sumber