Thursday, January 19, 2012

Hati Punya Cerita

Seperti yang lalu-lalu, aku lebih banyak berdialog dalam bisu.
Seperti yang lalu pula, tak seorang pun peka.


Ingatkah kita pada masa itu?
Ingatkan, karena aku melupa,
Ingatkan, ketika nanti aku menua,
Ingatkan, supaya aku tidak berupaya untuk lupa.


Before you and all this fix me, read me. Can you?


Sadarkah bahwa sesaat setelah aku tergelak aku terdiam entah untuk apa?
Sadarkah bahwa dalam hening yang nyata itu aku tak teraba?
Sadarkah bahwa saput abu di sorot mata itu entah mengapa selalu ada?
Tahukah bahwa belum seorang pun bisa memasukinya?
Aku mau satu orang masuk ke situ.
Siapa pun itu,
asal ia mampu.

The stars, you see?
They're not you and me.
You're not the sun,
nor the moon.
You are that guy,
who wants to be one for someone.


I'm living in a world, which is harmful.,
which is hazardous, cold, and skeptical. 
Or, maybe, just maybe I may say I'm living in a world which is real.
People don't need to have a bunch of cute and fancy words to get in.
I won't be in.
People aren't allowed to say things to flattering.
Because that's so and so disgusting.
You wanna get in? Or, you need to get in?
What-ever-so-ever.
Show me something REAL.


Dulu, ia berkata aku menyulitkan semua hal yang sebenarnya mudah saja.
Aku selalu bilang, "Ah! Yang benar saja".
Kini, rasa-rasanya aku ingin sodorkan satu tanya, "Hei, kamu, ke mana saja?"
"Aku rindu. Dalam hati saja".


Reality bites and truth hurts. Pardon me for keeping this with me. Why do I feel empty and lonely when am with somebody, but have the joy and gaiety when am with nobody?


Sayang, sayangnya aku bukan tipikal orang dengan toleransi pada masa lalu.
Bad news for you?

Jangan beritau aku apa cinta itu.
Aku tak akan mau tau :)

Apa harus aku saja yang berusaha sekuat tenaga?
Apa aku berusaha sekuat tenaga?


I made a promise today not to fall in love.
A difficult one, I know.
But, I really am eager to give it a try.


January 18.
752.